Hengki Krisnawan termasuk ‘manusia antik’. Ia cinta berat pada benda-benda bernuansa jadul alias tempo dulu dan barang unik. Mulai pernik-pernik pakaian dari penjual barang, hiasan dinding dari toko barang, pusaka dari penjual barang unik, topeng dari toko barang unik, dan barang jenis lainnya. Sampai-sampai rumahnya yang juga antik sarat benda kuno dan barang unik. Penampilannya sehari-hari pun melengkapi keantikannya. Sepatu boot dan sepeda motor BMW R25 keluaran Jerman tahun 50-an tak pernah lepas dari kesehariannya.
Sejak kelas 2 SMP, pria berusia 38 tahun pada 22 Juli lalu itu jatuh cinta pada benda-benda masa silam. Waktu itu, koleksi pertamanya, sebuah golok asal Jawa Barat. “Barang antik itu tidak membosankan bagi saya. Ketika pekerjaan menumpuk, pikiran lelah, penginnya segera pulang. Tidur di lantai sambil melihat koleksi saya dari penjual barang, pikiran jadi fresh dan menyenangkan,” katanya memberi alasan kenapa menyukai benda-benda tempo dulu dari toko barang.
Banyak suka-duka selama perburuan. “Pernah saya mendatangi orang yang memiliki keris dari penjual barang unik minta ditukar sapi. Padahal menurut saya kerisnya tidak terlalu bagus, paling harganya Rp 50 ribu, tapi mintanya dihargai tinggi,” katanya sambil tertawa.
Untuk mengetahui benda tersebut–terutama keris-asli atau palsu—butuh kejelian. Tidak sedikit orang mengatakan kerisnya kuno peninggalan zaman Majapahit. Padahal bisa jadi itu buatan sekarang, tapi dimodifikasi sedemikian rupa menyerupai keris kuno dari toko barang unik. Karat yang melapisi barang mata keris bisa menjadi petunjuk usia, kendati seringkali karat ini bisa dibuat oleh tangan manusia. “Jadi harus jeli, dibutuhkan pengalaman untuk mengusai seluk-beluk barang antik. Saya sudah sekitar 15 tahun belajar soal itu,” tambah Hengki yang fasih berbicara Bahasa Inggris.
Selain itu, dia juga mengadakan ritual khusus. Hanya saja, Hengki enggan menjelaskan ritual macam apa yang kerap dilakukan untuk merawat aneka senjata yang disebutnya pusaka nusantara tersebut. Yang jelas, tidak menyekutukan Sang Penguasa Hidup, demikian akunya. Keris identik dengan klenik atau hal-hal magis. Hengki berusaha menghapus image itu. Justru ia menekankan agar menjauhi hal-hal berbau mistik. Mengoleksi benda antik, selain mendatangkan keuntungan dari sisi bisnis, bagi dia, menumbuhkan kecintaan pada seni adiluhung peninggalan leluhur. Keris koleksi pertamanya sampai saat ini masih disimpan. Ketika menikah, keris itu menjadi salah satu mas kawin selain cincin dan Alquran. Darah seni mengalir deras di tubuh pria nyentrik ini. Menurut dia, menyimpan barang antik sama halnya dengan menabung. Terbukti, dia mampu beli rumah dari hasil berjualan barang antik. (lis retno wibowo/is)
http://www.radarsemarang.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Barang Unik - Jual Barang - Toko Barang - Jual Barang Unik - Toko Barang Unik - Barang di 88db.com
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action dan Terapkan Stop Dreaming Start Action Sekarang
Home » toko murah » Cinta Berat Pada Barang Antik
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment