Seringnya terjadi ledakan bom di Indonesia membuat peran kamera televisi sirkuit tertutup (closed-circuit television/CCTV) semakin terasa. Pelacakan terhadap pelaku peristiwa bom Kuningan dan Bom Bali II sangat terbantu oleh hasil rekaman CCTV dan kamera CCTV video.
Namun, sebenarnya CCTV tak hanya dapat digunakan sebagai alat forensik untuk mengusut peristiwa terorisme atau kejahatan. CCTV bisa juga digunakan sebagai alat untuk mencegah terjadinya peristiwa kejahatan dan terorisme. "Perlu kamera yang lebih pintar untuk mendeteksi kejahatan," ujar Yehu Wangsajaya, bekas Kepala Satuan Pengamanan Perwakilan Asing Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya.
Alat pintar seperti itu telah dibuat oleh ioIMAGE, perusahaan teknologi Israel. Namanya TotalTrack. Peranti ini bisa mengetahui ancaman keamanan melalui kamera CCTV. Dengan modul itu, anggota satuan pengamanan perusahaan tak perlu lagi memelototi layar monitor dari kamera-kamera yang dipasangi di berbagai lokasi instalasi atau gedung.
Alat ini memiliki berbagai kegunaan. Ia dapat mengenali penyusup yang gambarnya tertangkap di kamera. Bila ada obyek yang bergerak, walaupun sangat lambat, misalnya dengan kecepatan 10 meter per jam (0,167 meter per menit), secara otomatis alat ini akan mengeluarkan bunyi tanda bahaya dan menandai obyek bergerak itu pada layar monitor.Alat ini juga mampu mengenali obyek yang tertinggal di daerah yang terekspos oleh kamera. Jadi, bila ada orang yang meninggalkan tas atau bungkusan berisi bom, alat ini akan langsung membunyikan alarm.
Dengan prinsip serupa, alat ini bisa digunakan untuk mendeteksi obyek berpindah, misalnya untuk memonitor barang berharga di museum. Atau bisa juga digunakan untuk mengawasi kendaraan yang parkir sembarangan di tempat yang dilarang untuk parkir.
Temukan info lebih lengkap seputar kamera cctv
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment