Di sekolah-sekolah di Indonesia anak-anak menggunakan suling sebagai instrumen pertama dalam pelajaran alat musik. Suling yang dalam bahasa Inggris disebut "recorder" dan dalam bahasa Jerman "Blockflöte". Tetapi apakah suling ini hanya sesuai untuk anak-anak? Jadi hanya instrumen bagi pemula?
Seperti halnya di Indonesia, di Jermanpun alat musik ini digunakan anak-anak yang baru mulai belajar musik. Dan suling bagi mereka berbeda-beda sesuai usia. Ada yang khusus dibuat untuk anak kecil yang baru berusia empat tahun. Sulingnya lebih pendek dan lebih mudah dipegang oleh tangan yang kecil. Anak-anak yang lebih tua menggunakan suling yang lebih panjang.
Seperti halnya di Jerman, tentunya alasan ekonomi jugalah yang menyebabkan anak sekolah dasar di Indonesia menggunakan suling sebagai alat musik pertama. Selain murah, suling asal Eropa ini ada yang terbuat dari plastik. Jadi setelah digunakan bisa langsung dicuci. Sehingga secara higienis juga sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
Jadi, alat musik yang nampaknya mudah dimainkan, serta kerap dianggap ringan, karena dianggap instrumen pemula, sebenarnya memiliki banyak segi. Oleh sebab itu, salah satu pemain suling terkenal Jerman, Dorothee Oberlinger memilih untuk memperdalam studi musiknya di bidang suling jenis "Blockflöte".Menurutnya, keterbatasan instrumen inilah yang menjadi tantangan paling besar. Karena dengan keterbatasannya itu alat musik ini tetap dapat digunakan untuk menampilkan karya musik yang indah. Itulah yang menyebabkan suling ini sangat menarik.
Temukan info lebih lengkap seputar alat musik
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment