Mengeruk Uang Dari Usaha Aromaterapi

Posted by jenggot kambing on Wednesday, December 8, 2010

Konsep ‘back to nature’ benar-benar menyihir minat konsumen terhadap produk-produk aromaterapi dan perawatan kecantikan tradisional. Kini, kebutuhan akan produk herbal ini terus bertumbuh Kenyataan ini membuka peluang pasar bagi pelaku usaha di bisnis ini. Karena itu, wajar jika saat ini cukup mudah mendapatkan produk aromaterapi dalam berbagai jenis, model dan aromanya. Mulai gerai-gerai di pusat perbelanjaan, salon-salon kecantikan hingga spa atau pusat perawatan tubuh, menyediakan produk-produk ini. Pembelinya pun terus meningkat dan berasal dari beragam segmen dan usia.

Ada dua jenis aromaterapi yang ada di pasar, yakni dihirup dan dioles. Kalau dioles cara kerjanya melalui pembuluh kulit dan masuk ke syaraf. Intinya, efek aromaterapi mengubah pikiran dan perasaan seseorang menjadi lebih tenang, konsentrasi, bahkan menyembuhkan beragam penyakit

Berkah wewangian aromaterapi pula yang membuat Anita, 37, menggeluti usaha ini. Bisnis coba-coba sejak 2003 itu membawanya menjadi ahli peramu wewangian. Dibantu sekitar 5 tenaga kerja, rata-rata ia mampu memproduksi 1.000 piece lilin aromaterapi per bulan. Pasarnya 80 persen untuk lokal, seperti Jakarta, Palembang, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Bali, Lombok, Kupang, Jogjakarta dan Jatim. Untuk pasar ekspor, produknya telah menembus Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada.

Meski terbilang telah dikenal, toh Anita terus menciptakan aroma-aroma baru. Untuk meyakini ramuannya bisa diterima pasar, ia pun memakai sendiri wewangian itu. “Tak jarang orang yang saya temui tertarik dengan aromanya. Di sinilah teknik marketing saya, selain aktif pameran,” tandasnya.

sumber

{ 0 comments... read them below or add one }