"Kalau sekarang, sepatu lukis atau sneaker ini sedang digandrungi anak muda, khususnya anak SMA dan mahasiswa," kata pengusaha sepatu lukis, Demas Adityha (24), di Jalan Ciwastra
Ia menjelaskan, tren sepatu lukis itu berasal dari luar negeri, tetapi pada awal tahun 90-an mulai masuk ke
Dengan sedikit sentuhan kreativitas dari tangan berbakat seperti Demas Aditya atau yang akrab dipanggil Aditya, jadilah sepasang sepatu lukis unik dengan goresan cat di seluruh permukaannya.
Menariknya, sering kali pengusaha sepatu lukis di berbagai
"Karena dikerjakan dengan tangan, maka lukisan tiap sepatu lukis tak ada yang sama persis. Maka, tak salah bila slogan tersebut disandangkan pada sepatu lukis kanvas yang selalu berbeda tiap pengerjaannya atau ’one and only in the world’," kata Aditya.
Berbagai corak dan warna yang tergores di permukaan sepatu lukis ini telah memikat anak muda, terlebih para wanita. "Kalau di Bandung sendiri, tren sneaker ini semakin digandrungi sekitar awal tahun 2000," kata Aditya.
Untuk harga, sebuah sepatu lukis dijual dengan kisaran harga Rp 50.000 hingga Rp 100.000. "Untuk harga itu bervariasi, tapi bisa lebih murah kalau motif di sepatu yang akan dilukis berdasarkan keinginan pembeli atau sepatunya dari pembeli, kita tinggal melukisnya," ujar Aditya.
Saat ini, motif sepatu lukis yang sedang digandrungi oleh pembeli ialah motif tokoh kartun, logo grup band seperti The Rolling Stone, atau grafiti.
"Kalau untuk motif sendiri, ada tiga motif sepatu lukis yang paling banyak diminati pembeli, tapi di antara tiga motif itu yang paling banyak dipesan itu motif grafiti," katanya.
"Perawatannya cukup sulit, karena ada lukisannya itu, sehingga harus dirawat ekstra hati-hati, terutama saat mencuci," kata Aditya.
Sepintas, tak ada yang berbeda dari bentuk sepatu lukis dengan laiknya sepatu biasa, tetapi jika diperhatikan permukaannya, corak yang menghiasi sepatu lukis ini bukan buatan pabrik, melainkan lukisan tangan.
kompas.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment