Seperti halnya distro yang sedang berada di puncak singgasananya, budaya Jepang dengan segala kekhasannya diberikan ruang tersendiri oleh para pecinta budaya tersebut.
Lagi-lagi komunitas yang berperan. Budaya ini pun mengakar dan menyebar hingga menjadi irisan yang tak terpisahkan dalam lingkaran budaya pop
Fashion atau Baju Jepang menjadi bentuk paling nyata dari budaya tersebut. Maka jika berbicara distro, tak lepas dari musik underground, maka berbicara mengenai fashion baju Jepang tidak akan terlepas dari sebuah distrik di Kota Tokyo, Harajuku.
Meski tak selalu pop culturenya, tahun ini mungkin bisa dikatakan sebagai tonggak untuk lebih mengibarkan budaya tersebut di kalangan anak muda Bandung. Maka bermunculanlah tempat-tempat yang mengambil kesempatan dari tingginya minat masyarakat terhadap kekayaaan budaya Jepang yang dimulai dari kelas emperan, mal-mal, sampai outlet-outlet tertentu.
Satu per outlet-outlet fashion baju Jepang hingga perniknya untuk mengekspos budaya negeri Sakura tersebut muncul di
Misalnya Gaya harajuku yang diambil dari sebuah
Bahkan, Dr G mengambil beberapa busananya langsung dari Jepang. Hingga untuk harga baju jepang tak bisa dibilang main-main. Bisa berkisar di angka ratusan ribu.
Bersebelahan dengan Dr G Shop, Gonzo menawarkan hal lain. Kostum-kostum figur Jepang atau costplay menjadi tawaran. Dipersembahkan untuk para pecinta komik Jepang atau manga agar bisa menyalurkan keinginan mencicipi sebuah budaya.
Jika mengenal nama tokoh anime seperti Naruto, Sun Goo Kong atau si bajak laut dalam cerita One Pieces maka di tempat inilah anda bisa menjadi mereka. Dalam balutan kostum yang didesain begitu mirip hingga perniknya.
Apakah budaya tersebut akan menggeser kedudukan budaya lokal Sunda yang ironisnya tak menarik minat sebagian besar anak muda? Atau kelak menjadi sebuah budaya gado-gado aneka rasa yang akan membuat warna budaya lokal menjadi lebih indah, mungkin memudar bahkan menjadi bias.
Detikbandung
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment