Mencoba Alternatif Lain Foto Pernikahan

Posted by anggota member on Friday, June 5, 2009

Memotret acara perkawinan adalah pekerjaan membuat rekaman kejadian yang amat sangat penting. Dapat dikatakan demikian karena perkawinan dianggap suatu peristiwa sakral yang berlangsung sekali saja seumur hidup oleh hampir semua insan pendamba kebahagiaan. Dan karena itu hampir dapat dipastikan semua pasangan pengantin tak akan melewatkan peristiwa bridal photo dengan mengabadikannya lewat foto-foto yang indah.

Bila sudah demikian, pada "musim kawin", fotografer, apalagi yang khusus
bridal photo pun dapat dipastikan akan ramai diburu calon pengantin agar dapat memotret, mendokumentasikan atau merekam pesta sakral tersebut dengan tuntutan hasil yang sebagus-bagusnya. Suatu hal yang tentu dapat dimaklumi karena setiap pengantin, siapa pun mereka, pasti menghendaki suatu hasil foto yang terbaik sekaligus memuaskan. Karena itu pula keahlian, sikap dan cara profesional seorang pemotret sangat diandalkan untuk dapat menghasilkan foto-foto perkawinan yang baik dan menarik. Upaya dan kreativitas pemotret dalam menyiasati pengantin yang dipotretnya dengan penciptaan pose-pose yang baik pun menjadi sangat perlu untuk pencapaian hasil yang diharapkan.

Sayangnya dalam setiap kali terjadi acara perkawinan, pendokumentasian atau pemotretan pesta perkawinan secara umum hanya dilakukan sebatas membuat foto atau merekam kejadian yang biasa-biasa saja. Sehingga bila disimak, foto perkawinan dari tahun ke tahun seolah tidak berkembang, terpaku pada pola pembuatan foto "wayang" yaitu berdiri berjajar atau duduk berdua dengan kedua orangtua atau dengan sahabat terdekatnya yang terasa membosankan (terjebak dalam tampilan rutinitas). Sisi lain dari kebiasaan tersebut menjadikan pemotret seolah hanya dapat membuat foto yang berkesan datar belaka. Bahkan juga sering foto pengantinnya itu sendiri tampak kaku, penampilannya seperti pada pas foto. Walaupun itu
photo studio, yang dalam hal ini adalah bridal photo studio.

Padahal untuk suatu hasil pemotretan yang baik, seorang pemotret haruslah menciptakan sebuah
bridal photo package yang baik dan menarik, luwes dan terkesan apa adanya sekalipun suasana yang berlangsung kurang baik atau kurang menarik. Dengan teknik dan trik yang dikuasai, seharusnya pula fotografer dapat mengubah suatu keadaan yang kurang baik menjadi suatu hal baik bahkan menjadi menarik. Misalnya dalam suatu perkawinan di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang cenderung merayakan hajatan perkawinan di rumah (tidak di gedung) yang hampir pasti pula resepsinya dilakukan dalam suatu ruangan yang sempit. Maka setidaknya dapat digambarkan menjadi sebuah tempat yang menampilkan suasana luas di mana foto yang dibuat tidak sekadar foto mengenai pengantinnya saja melainkan sebuah photo yang mampu mencakup pengantin dan sekelompok orang yang umumnya selalu berpotret bersama pengantin.

Itu sebabnya seorang pemotret yang sudah senior tidak akan pernah menyalahkan kondisi atau suasana, tidak juga menyalahkan modelnya (pengantin) yang berpose atau berekspresi kurang menarik. Dengan kata lain, seorang pemotret
photo package yang sudah berpengalaman dengan segala kemampuannya pasti bisa "mengubah" suatu suasana dengan mengganti lensa yang digunakannya atau mengubah wajah yang biasa menjadi lebih cantik dari aslinya dengan menggunakan soft filter atau alternatif lain yang intinya menjadikan indah segala yang dilihatnya.

http://erijauhari.multiply.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Bridal Photo - Photo Studio - Bridal Photo Studio - Photo Package - Bridal Photo Package hanya di Bridal Photo : Bridal Photo Studio & Bridal Photo Package Jakarta pada 88db.com

{ 0 comments... read them below or add one }