Showing posts with label foto dekorasi pernikahan. Show all posts
Showing posts with label foto dekorasi pernikahan. Show all posts

4 Gaya Foto Liputan Pernikahan

Posted by anggota member on Thursday, June 11, 2009

> Pose klasik adalah gambar yang menangkap seorang atau sekumpulan orang.

Kalau Anda melihat-lihat album
foto jaman dahulu milik orangtua Anda, bisa jadi sebagian besar-kalau tidak semuanya-merupakan gambar-gambar klasik. Foto ini sekarang sudah tidak lagi menuntut Anda untuk berdiri tepat di depan kamera dan berdesis “cheese!” melainkan dapat dimodifikasi sehingga menjadi gaya yang lebih aktraktif. Obyeknya dapat Anda sendiri, Anda dan pasangan, bersama orangtua, atau kerabat dan teman-teman Anda lainnya.

Pose
liputan wedding
klasik tidak memiliki pesan apa-apa. Ia tidak punya kedalaman menceritakan latar belakang dan setting acara pernikahan itu. Pose klasik cenderung sebagai mesin absensi otomatis dan alat pendeskripsi profil seseorang. Anda bisa mendapati siapa saja yang hadir di acara itu sekaligus betapa buruknya make up teman Anda waktu berfoto bersama. Pose klasik punya efek makna yang dalam. Sebagai alat pendeskripsi profil, ia juga sangat dibutuhkan dalam album pernikahan, terlebih jika kelak anak Anda melihatnya.


> Pose ilustratif memasukkan latar belakang bersama subjek fotonya (foto candid).

Tempat Anda menikah, rangkaian bunga di sepanjang lorong, taman yang luas atau gedung tempat Anda mengadakan pesta, atau sekelompok orang mabuk yang melintas di belakang ikut terabadikan bersama Anda sebagai subjek utamanya. Anda tidak terlalu dituntut untuk berdiri tegak dan menghadap kamera.

Secara natural kamera akan menangkap kegiatan Anda bersama lingkungannya. Pengambilan gambar yang berjarak sering dilakukan untuk mendapatkan pose ilustratif yang baik. Karena momen tersebut bisa kapan saja, sebaiknya Anda betul-betul tanggap terhadap keadaan.

> Pose fashion menggambarkan sekaligus ekspresi, karakter, dan makna.

Tipe ini akan sangat menarik perhatian karena gaya dan ketidakbiasaannya. Kesatuan citra dibutuhkan dalam
foto ini. Berfoto siluet dengan pasangan Anda berlatarkan cahaya matahari bisa sangat mengagumkan, sementara senyum Anda ketika pemasangan cincin dalam gambar close-up merupakan ekspresi yang indah. Lagi, waktu Anda berlari mengangkat gaun depan Anda dan ketika Anda berdiri berkacak pinggang memegang rangkaian bunga di pundak akan memberikan karakter kuat pada foto jenis ini. Intinya pada hal-hal yang tidak biasa ditangkap kamera. Kadang ada sebuah foto wedding yang mengabadikan tangan Anda berdua saja. Atau ketika si dia memejamkan mata waktu prosesi siraman.

Ketidakbiasaan ini seharusnya bisa langsung ditangkap sebagai momen fesyen oleh seorang fotografer
liputan pernikahan
. Tapi, Anda perlu untuk memberi keleluasaan mereka bereksplorasi terhadap banyak ruang dan momen saat pesta. Nantinya, Anda sendiri menemukan banyak sekali hal-hal tidak biasa yang tertangkap kamera.

> Nir-pose menangkap detail terkait tanpa subjek ikut serta di dalamnya.

Untuk beberapa alasan, album
foto wedding
Anda juga akan terlihat menarik ketika makanan perasmanan yang berderet berwarna-warni diabadikan. Tidak lebih dari memberi warna pada album pernikahan. Benda-benda penunjang yang diekspos sedemikian rupa bisa berbicara dengan sendirinya.

Sekali lagi, fotografer
liputan pernikahan
profesional paham dengan hal ini. Anda cukup membiarkan mereka berkreasi apa adanya. Kini saatnya Anda bercerita apa-apa yang ada di pesta sakral itu tanpa sepatah katapun keluar dari mulut Anda. Menyampaikan pesan visual semacam ini tentunya menjadi mudah kalau kelengkapan enkripsinya dipenuhi.

semarangwedding.co.cc

Temukan informasi lainnya mengenai Foto Liputan - Foto Pernikahan - Foto Wedding - Liputan Pernikahan - Liputan Wedding - Foto Liputan Pernikahan - Foto hanya di Foto Liputan: Foto Liputan Pernikahan & Foto Liputan Wedding Jakarta Barat pada 88db.com
More about4 Gaya Foto Liputan Pernikahan

Mengenal Konsep Foto Pernikahan

Posted by anggota member on Monday, June 8, 2009

Umumnya orang menyerahkan masalah fotografi pernikahannya kepada orang lain. Tidaklah mengherankan bisnis fotografi perkawinan tidak pernah surut sejalan dengan tidak pernah surutnya niat orang untuk menikah, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Dan, dengan makin maraknya pemakaian kamera digital, makin banyak orang mampu memotret dengan baik, maka bisnis
photography bridal di Indonesia pun makin dijejali muka-muka baru dengan aneka tarif.

Percayalah, saat ini Anda bisa mendapatkan fotografer gratis kalau akan menikah. Banyak pemula di bisnis ini rela tidak dibayar karena mereka sedang mengumpulkan portofolio untuk modal mengumpulkan contoh bagi pelanggan selanjutnya.

”Prewedding”

Selain itu, Anda harus maklum bahwa di negara mana pun tidak dikenal istilah prewedding photography (pre-wed). Istilah yang mengacu pada pemotretan pasangan sebelum pernikahan itu hanya ada di Indonesia. Bisnis photography bridal di Indonesia pasti menyangkut juga bisnis foto pre-wed yang hasil pemotretannya biasanya menghiasi surat undangan dan dekorasi gedung resepsi.

Maraknya bisnis
wedding photography juga membuat marak pungutan-pungutan uang dari berbagai pihak. Kini aneka tempat wisata, bahkan kompleks perumahan, umumnya menarik uang yang kadang sampai jutaan rupiah kalau tempat itu dipakai sebagai tempat memotret pasangan pengantin atau calon pengantin. Demikian pula gedung- gedung tempat perkawinan pasti menarik uang dalam jumlah tertentu kepada fotografer yang beruntung ditunjuk memotret di sana.

Maka, kalau Anda akan terjun di bidang ini, bersiap-siaplah memasuki rimba pungutan. Bisnis
photography perkawinan memang sangat mengilap sehingga akan banyak tangan-tangan ikut tengadah mengharapkan cipratan uang.

Hal kedua adalah masalah pendekatan pribadi karena selera manusia sangat beragam.

”Kita perlu menunjukkan contoh-contoh tipe pemotretan yang meliputi gaya pengambilan. Bisa klasik, bisa kontemporer, bisa gabungan keduanya. Maka, seorang fotografer perkawinan harus punya banyak portofolio untuk memudahkan pelanggan memilih gaya pemotretannya,”

Hal ketiga adalah jangan sampai ada adegan terlewatkan.
Wedding photography bridal adalah kenang-kenangan seumur hidup. Adegan-adegan seperti seserahan, siraman pada beberapa adat, detail pelaminan, dan juga foto mempelai bersama keluarga dekat, kalau sampai terlewatkan sungguh tak termaafkan.

Dengan begitu banyaknya tipe perkawinan adat di Indonesia, seorang fotografer perkawinan harus menguasai urutan-urutan aneka adat itu, kalau perlu membayar ahlinya untuk pengarahan di lapangan.

Variasi sudut pemotretan.

4. Jangan lupa memotret detail alat-alat yang digunakan, tapi juga jangan lupa memotret suasana keseluruhan.

Dalam sebuah
wedding photography, aneka komposisi dan sudut pemotretan harus diambil agar foto yang dihasilkan tidak membosankan. Harus ada pemotretan close-up, dan harus ada pemotretan dengan lensa lebar di samping pemotretan-pemotretan sudut normal. Bisnis fotografi perkawinan menuntut adanya tim yang kompak dengan aneka lensa pendukung.

Pertanyaan yang juga mengusik untuk pemula di bidang ini adalah, berapa tarif wajar untuk fotografi perkawinan?

Bisnis
wedding photography bridal bisa memberikan uang dalam jumlah yang sangat besar. Pelanggan fanatik tidak pernah menawar. Tapi untuk bisa ke sana, mulailah dengan tarif rendah dulu sambil menunjukkan hasil yang memuaskan. Jangan pernah mengecewakan pelanggan karena itu akan tersiar dari mulut ke mulut.

Cara menentukan tarif? Cobalah bertanya kepada diri sendiri dulu, berapa Anda mau dihargai. Memang sulit menilai harga diri sendiri, tapi kalau itu sudah dilalui, Anda siap berbisnis.

http://rokietan.multiply.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Photography Bridal - Wedding Photography - Wedding Photography Bridal - Photography Unique - Photography hanya di Photography Bridal :Wedding Photography Bridal &Photography Bridal Unique Jakarta pada 88db.com
More aboutMengenal Konsep Foto Pernikahan

Mencoba Alternatif Lain Foto Pernikahan

Posted by anggota member on Friday, June 5, 2009

Memotret acara perkawinan adalah pekerjaan membuat rekaman kejadian yang amat sangat penting. Dapat dikatakan demikian karena perkawinan dianggap suatu peristiwa sakral yang berlangsung sekali saja seumur hidup oleh hampir semua insan pendamba kebahagiaan. Dan karena itu hampir dapat dipastikan semua pasangan pengantin tak akan melewatkan peristiwa bridal photo dengan mengabadikannya lewat foto-foto yang indah.

Bila sudah demikian, pada "musim kawin", fotografer, apalagi yang khusus
bridal photo pun dapat dipastikan akan ramai diburu calon pengantin agar dapat memotret, mendokumentasikan atau merekam pesta sakral tersebut dengan tuntutan hasil yang sebagus-bagusnya. Suatu hal yang tentu dapat dimaklumi karena setiap pengantin, siapa pun mereka, pasti menghendaki suatu hasil foto yang terbaik sekaligus memuaskan. Karena itu pula keahlian, sikap dan cara profesional seorang pemotret sangat diandalkan untuk dapat menghasilkan foto-foto perkawinan yang baik dan menarik. Upaya dan kreativitas pemotret dalam menyiasati pengantin yang dipotretnya dengan penciptaan pose-pose yang baik pun menjadi sangat perlu untuk pencapaian hasil yang diharapkan.

Sayangnya dalam setiap kali terjadi acara perkawinan, pendokumentasian atau pemotretan pesta perkawinan secara umum hanya dilakukan sebatas membuat foto atau merekam kejadian yang biasa-biasa saja. Sehingga bila disimak, foto perkawinan dari tahun ke tahun seolah tidak berkembang, terpaku pada pola pembuatan foto "wayang" yaitu berdiri berjajar atau duduk berdua dengan kedua orangtua atau dengan sahabat terdekatnya yang terasa membosankan (terjebak dalam tampilan rutinitas). Sisi lain dari kebiasaan tersebut menjadikan pemotret seolah hanya dapat membuat foto yang berkesan datar belaka. Bahkan juga sering foto pengantinnya itu sendiri tampak kaku, penampilannya seperti pada pas foto. Walaupun itu
photo studio, yang dalam hal ini adalah bridal photo studio.

Padahal untuk suatu hasil pemotretan yang baik, seorang pemotret haruslah menciptakan sebuah
bridal photo package yang baik dan menarik, luwes dan terkesan apa adanya sekalipun suasana yang berlangsung kurang baik atau kurang menarik. Dengan teknik dan trik yang dikuasai, seharusnya pula fotografer dapat mengubah suatu keadaan yang kurang baik menjadi suatu hal baik bahkan menjadi menarik. Misalnya dalam suatu perkawinan di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang cenderung merayakan hajatan perkawinan di rumah (tidak di gedung) yang hampir pasti pula resepsinya dilakukan dalam suatu ruangan yang sempit. Maka setidaknya dapat digambarkan menjadi sebuah tempat yang menampilkan suasana luas di mana foto yang dibuat tidak sekadar foto mengenai pengantinnya saja melainkan sebuah photo yang mampu mencakup pengantin dan sekelompok orang yang umumnya selalu berpotret bersama pengantin.

Itu sebabnya seorang pemotret yang sudah senior tidak akan pernah menyalahkan kondisi atau suasana, tidak juga menyalahkan modelnya (pengantin) yang berpose atau berekspresi kurang menarik. Dengan kata lain, seorang pemotret
photo package yang sudah berpengalaman dengan segala kemampuannya pasti bisa "mengubah" suatu suasana dengan mengganti lensa yang digunakannya atau mengubah wajah yang biasa menjadi lebih cantik dari aslinya dengan menggunakan soft filter atau alternatif lain yang intinya menjadikan indah segala yang dilihatnya.

http://erijauhari.multiply.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Bridal Photo - Photo Studio - Bridal Photo Studio - Photo Package - Bridal Photo Package hanya di Bridal Photo : Bridal Photo Studio & Bridal Photo Package Jakarta pada 88db.com
More aboutMencoba Alternatif Lain Foto Pernikahan

Jeli Memilih Foto Pernikahan

Posted by malamjumat on Tuesday, May 19, 2009

Mengabadikan saat-saat penuh bahagia di hari pernikahan pastilah menjadi bagian tak terpisah dari rangkaian acara di hari istimewa Anda. Setiap momen penuh arti diabadikan dalam bentuk video maupun foto, contohnya bridal photo . Baik video atau fotografi terserah kepada Anda. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan jasa fotografi bridal photo sebagai salah satu media mengabadikan kebahagian, berikut adalah tips yang mudah-mudahan bisa menjadi pengetahuan tambahan mengenai foto pernikahan bagi Anda.

1.
Bridal photo package dengan harga mahal bukan jaminan bahwa Anda akan mendapat kualitas baik. Kualitas karya fotografi tidak melulu dikaitkan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Jika Anda bijak memilih, syukur-syukur kalau Anda juga mengetahui setidaknya sedikit hal dasar mengenai fotografi Anda akan lebih jeli mencari photo studio atau fotografer yang tidak membuat budget pernikahan Anda di luar batas.

2. Paket yang murah.
Anda jangan langsung memilih produk
bridal photo package dengan harga sangat murah dan di bawah rata-rata tanpa mempedulikan kualitasnya. Adalah benar bahwa yang mahal belum tentu menawarkan kualitas terbaik, namun jangan jadi langsung asal pilih photo package yang paling murah. Perhatikan betul kualitasnya jika harga yang ditawarkan ternyata di bawah rata-rata.

http://manten.wordpress.com


Temukan informasi lainnya mengenai
Bridal Photo - Bridal Studio - Bridal Photo Studio - Bridal Package - Photo Studio - Photo Package - Bridal Photo Package hanya di Bridal Photo : Bridal Photo Studio & Bridal Photo Package Jakarta pada 88db.com
More aboutJeli Memilih Foto Pernikahan

Tips Pemotretan Sederhana

Posted by anggota member on Thursday, May 14, 2009

01. Tentukan Konsep Album Foto
Maksudnya adalah mau dijadikan bentuk seperti apa
album photography yang kita inginkan. Contoh-contoh konsep untuk sebuah album photography di antaranya :

* sekadar kumpulan foto indah dengan lokasi indah (seperti album foto konvensional)
* konsep sebuah ceritera sebagaimana skenario film atau sinetron
* konsep kalender yang dapat menggambarkan perubahan suasana dari musim ke musim
* konsep komik dengan word balloons berisi kalimat-kalimat lucu
* konsep majalah di mana ada halaman muka, pengantar redaksi, halaman isi, berbagai halaman rubrik
* dan konsep-konsep lain sesuai imajinasi pasangan pre-wedding

02. Tentukan Tema Foto
Tema mengacu kepada nuansa (suasana dan setting) yang ingin dimunculkan dari karya foto. Beberapa contoh tema misalnya: etnik (Javanese, Minang, Chinese, Arabic, Sundanese), kolonial, masa remaja, oriental, horror, wild western (seperti film-film koboi), casual, office environment, futuristik, luar angkasa, gurun pasir, hutan Amazon, dan sebagainya sesuai imajinasi pasangan pre-wedding.

03. Pilih Kostum dan Lokasi
Pemilihan tema di atas sangat penting karena akan menentukan langkah selanjutnya yakni pemilihan kostum dan lokasi pemotretan. Banyak lokasi di Indonesia tersedia untuk mendukung berbagai tema yang diinginkan. Begitu juga dengan Jakarta misalnya, banyak tempat
photography Jakarta. Banyak tempat di kota-kota besar juga menyediakan jasa penyewaan kostum untuk berbagai tema tersebut. Jika bingung dengan tema dan daya imajinasi sedang mentok, tema casual yang ringan bisa dijadikan pilihan terakhir

04. Pilih Fotografer yang Tepat
Ketiga tips di atas merupakan langkah awal yang sebaiknya dilakukan pasangan pre-wedding begitu juga untuk
wedding photography. Langkah selanjutnya adalah memilih fotografer yang cocok untuk keperluan sesuai tema pre-wedding dan tentunya nantinya wedding photography. Jika tema yang dipilih menuntut banyak pemotretan di studio dengan menggunakan berbagai efek pencahayaan buatan, maka fotografer dengan spesialis outdoor kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Sebaliknya, jika sesi pemotretan akan banyak dilakukan di luar ruangan dengan kondisi alam yang mendekati ekstrim (misal sangat panas, sangat dingin, sangat basah, dll), maka pilihlah fotografer yang memang tangguh dan handal untuk kondisi-kondisi semacam itu.

www.javarana.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Photography Jakarta ~ Album Photography ~ Wedding Photography Jakarta ~ Wedding Photography ~ Album Jakarta hanya di Photography Jakarta:Album Photography Jakarta&Wedding Photography Jakarta pada 88db.com
More aboutTips Pemotretan Sederhana