Melihat Tren Batik Tulis Bali

Posted by anggota member on Monday, June 1, 2009

Bali kaya akan potensi motif dan fashion design tradisional. Kelebihan ini sangat dimengerti kalangan pebisnis lokal, sehingga dengan maraknya industri traditional fashion saat ini, mereka yang terjun di bisnis butik, berusaha tampil beda di mata pasar. Salah satunya, mengangkat batik tulis lokal dengan memanfaatkan warna alami, yang unik dan berjiwa inovatif.

Potensi Bali berupa bahan baku, desain, warna alami, dan kemampuan dalam membuat motif orang-orang khususnya desainer lokal sangat inovatif, ditambah keunikan seni budaya Bali yang tersirat dalam motif-motif
batik yang dibuat, merupakan aset bisnis yang mampu mengangkat daya saing batik tulis Bali di pasaran.

Beberapa produk
batik tulis yang berpotensi untuk dikembangkan di antaranya, kain atau kamben dengan berbagai motif ukir dan alam Bali, desain kebaya bermotif bordiran, dengan warna alami, selendang, destar, dan berbagai jenis pakaian adat Bali bernuansa unik namun inovatif sejalan perkembangan industri pakaian modern.

Akunya, dengan menyasar pasar domestik dan macanegara, diharapkan,
fashion batik tulis Bali lebih mampu bersaing dengan batik-batik tulis luar lainnya yang sudah tentu memiliki kekhasan tersendiri. Ini penting. Jangan sampai masuknya produk serupa, seperti batik painting di pasar lokal justru menciutkan jiwa berbisnis orang orang lokal khususunya di bidang batik tulis.

Melihat harga jualnya yang cukup relevan dengan perkembangan ekonomi masyarakat domestik dan mancanegara yakni, rata-rata berkisar antara Rp 350.000 hingga jutaan rupiah, tentu potensial menjadi salah satu mata dagangan butik lokal untuk bisa menembus pasar luar Bali dengan mempertahankan keunikan
fashion batik tulis Bali yang dibuat dengan inovasi tinggi.

Hal yang tak kalah penting dipegang dalam meladeni persaingan yakni, kemampuan inovasi produk yang tak sama dengan produk-produk yang sudah ada di pasaran.

Misalnya, jika
batik painting luar masih memanfaatkan warna kimaiwi dalam produksi, maka sangatlah tepat jika batik tulis lokal memanfaatkan warna-warni alami, untuk bahan tulis motif batik lokal. Dia kira, selain lebih awet, efisien, juga ramah lingkungan.

Kemudian beberapa bahan alami lokal yang bisa dijadikan warna alami
design batik tulis yakni, kulit akar mengkudu untuk warna merah, taum dan nila warna biru, kunyit untuk membuat warna kuning maupun coklat.

Jika mau menggali banyak lagi jenis daun atau akar-akaran tumbuhan yang bisa diproses menjadi warna natural dengan kualitas yang tak kalah dengan warna sintetis atau kimiawi yang ada di pasaran.

Selain membuat motif kain batik, warna –warni alami juga cocok untuk motif-motif kebaya, yang pada era kekinian bukan sama digandrungi kalangan ibu-ibu namun juga remaja putri yang berjiwa inovatif.

www.bisnisbali.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Fashion Design - Traditional Design - Traditional Fashion - Batik Painting - Design Batik - Fashion Batik - Traditional Batik - Gallery Batik - Traditional Fashion Design - Batik hanya di Leloehoer Gallery: Exclusive Traditional Fashion Design - Batik Painting & Natural Home Spa Products ada 88db.com

{ 0 comments... read them below or add one }