Katakan dengan Bunga (yang Tepat)

Posted by anggota member on Thursday, March 4, 2010

Bunga dipercaya memiliki makna yang bisa mewakili setiap perasaan. Namun, berbeda budaya, berbeda pula pemaknaan terhadap bunga.

Andy Djati Utomo, salah satu pemilik New Line Floral Education Centre, lembaga pendidikan seni merangkai bunga di Jakarta, mengatakan, makna bunga ditentukan dari dua hal, yaitu jenis bunga dan warna bunga.


Menurut tradisi masyarakat Bali, misalnya, bunga kamboja adalah bunga suci yang digunakan untuk upacara keagamaan. Namun, di Jawa, kamboja identik dengan bunga kuburan sehingga sering dihindari penggunaannya.


”Kita tidak bisa menyamaratakan makna bunga. Makna
bunga sangat terkait dengan budaya masyarakatnya,” kata Andy. Karena itu, lanjut Andy, pada masyarakat yang multikultural, seperti di Jakarta, sangat sulit untuk memaknai bunga sesuai budaya masyarakatnya.


Namun, kata Andy, ada satu bahasa universal ketika seseorang mengirimkan bunga. Apa pun jenis bunga dan warnanya, kiriman bunga merupakan bentuk perhatian seseorang terhadap orang lain, entah itu pasangan, sahabat, atau relasi bisnis.


Menurut Andy, secara umum, makna bunga bisa dibagi menjadi dua, yaitu untuk merayakan peristiwa bahagia dan dukacita. Sebagai bentuk perhatian, bila ada peristiwa bahagia, bunga yang digunakan biasanya adalah bunga berwarna merah, oranye, merah muda, dan oranye muda (salem).


Untuk peristiwa dukacita, warna-warna
bunga yang digunakan adalah putih, kuning, biru, dan ungu. ”Biasanya para perangkai bunga hanya memainkan warna, jenis bunganya bisa apa saja,” tutur Andy.


Di Indonesia, bunga yang banyak digunakan untuk kiriman bunga adalah bunga mawar, lili, anyelir, dan seruni. Keempat jenis bunga ini banyak digunakan karena jumlahnya banyak di pasaran. Bentuk kiriman berupa setangkai maupun berupa
bunga papan.


Bunga anggrek dan sedap malam juga bisa digunakan untuk kiriman bunga misalnya
bunga papan, dan sebagainya. Namun, produksi kedua jenis bunga ini tidak sebanyak mawar, lili, seruni, dan anyelir.


Sementara itu, menurut Karen Syarif, Ketua Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), makna bunga yang dikaitkan dengan jenis bunga tertentu sudah tidak relevan lagi pada masa sekarang. ”Jadi, kita bebas saja mau menggunakan bunga jenis apa untuk mengungkapkan perasaan kita,” kata Karen.


cetak.kompas.com

{ 0 comments... read them below or add one }