Di Jakarta sendiri, belakangan bisnis salon helm mulai banyak peminat. Jika beberapa tahun lalu salon khusus ini hanya ada 1-2, kini hampir di tiap wilayah kita bisa menemukannya. Jika tak punya kocek tebal, jangan khawatir. Kini ada salon helm yang tarifnya murah-meriah.
Healthy Helm (HH) salah satunya. Salon helm yang didirikan oleh
Terbukti strategi ini berhasil. Menurut pria yang akrab disapa Bagas ini, HH setiap harinya melayani minimal 15 pelanggan. "Di hari biasa sih, paling ramai saat jam istirahat siang, sekitar jam 12. Tapi puncaknya tentu di libur dan Sabtu-Minggu," jelas Bagas.
Yang unik, permesinan HH sebagian besar adalah inovasi para pendirinya sendiri. "Dulu kan, pertama kali membuat tempat ini, karena kami lihat pasar ini belum dilirik banyak orang. Awalnya kami melakukan observasi dulu ke berbagai tempat. Mempelajari Mesin Pengering dan material bahan yang digunakan."
Mencoba membuat mesin pengering tercepat, demikian tujuan Bagas dan teman-teman. "Kami melakukan uji coba dengan mendatangkan prototipe dari Korea," cerita Bagas yang mengawali usahanya dengan modal Rp 55 juta.
Setelah prototipe pertama berhasil dirakit, Bagas dan teman-teman berhasil membuat mesin pengering dari rangka kayu, yang mampu mengeringkan helm dalam waktu 4 jam. Dirasa kurang efektif, mereka kemudian mengembangkan prototipe kedua yang ternyata berfungsi lebih baik. Dalam waktu 1 jam, helm bisa kering dengan sempurna.
Saat ini, Bagas dan teman-temannya tengah mengembangkan prototipe ketiga dari mesin pengering helm. "Keistimewaannya kali ini menggunakan digital counter. Dengan begitu, pemilik tak perlu lagi repot-repot mengontrol ke counter. Dengan mesin ini kita bisa tahu jumlah helm yang telah dikeringkan."
Dalam waktu dekat, Bagas dan teman-teman akan segera mematenkan inovasi mereka ini. "Selain banyak yang ingin jadi mitra kami, juga ada rencana menjual Mesin Pengering helm ini," ujar Bagas yang membuka salon helmnya di bilangan Hankam Raya, Pondok Gede, dan Ciganjur. "Rencananya dalam waktu dekat akan menambah counter baru lagi."
kompas.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment