Pengoperasian situs ini secara komersial dilakukan 25 Juli mendatang. Menurut Kusumo Martanto, Presiden Direktur PT Global Digital Niaga, anak usaha Global Digital Prima yang mengoperasikan blibli.com, situs ini menyasar pasar kelas menengah ke atas yang gemar berbelanja produk elektronik dan fashion.
Segmen ini dibidik mengingat kecenderungan konsumsi dan tingkat penggunaan Internet masyarakat yang signifikan. Dan tak sekadar berjualan, situs ini menawarkan jasa informasi bisnis, interaksi pengguna, hingga iklan. “Kami melihat penyedia e-commerce lain belum menyediakan kebutuhan gaya hidup digital semacam itu,” kata dia di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2011.
Hingga saat ini, tercatat 200 pedagang atau merchant yang sudah bergabung di blibli.com. Beberapa di antaranya merk terkenal, seperti toko ponsel Erafone, gerai motor dan apparel Harley Davidson, distro Surfer Girl, dan Batik Danarhadi.
Skema bisnis yang diberlakukan bagi mereka ialah sistem komisi, di mana pengelola situs memungut sekian persen dari nilai transaksi. Untuk metode pembayaran, blibli.com hanya menerima kartu kredit dari dua bank, yakni Bank Central Asia dan Bank Mandiri. Pengiriman barang dilakukan oleh beberapa perusahaan logistik, seperti NCS, RPX, dan JNE.
Menurut Kusumo, dalam uji coba yang dilakukan sebulan terakhir, tercatat 100 ribu orang mengunjungi blibli.com. Meski menolak menyebut nilai transaksinya, ia mengatakan hampir 2 persen dari pengunjung itu sudah melakukan jual-beli dengan beberapa pedagang. “Transaksi terbesar ialah pembelian ponsel dan tablet PC. Dengan barang semacam ini, hingga akhir tahun kami optimis bisa mencetak nilai miliaran rupiah,” ujarnya.
Blibli.com menjadi pertanda makin eksisnya Grup Djarum dalam bisnis toko online. Melalui GDP yang dinakhodai Martin Hartono--putra owner Djarum, Budi Hartono--pada akhir tahun lalu, perusahaan keluarga ini menguasai kaskus.us dengan nilai transaksi yang disebut-sebut mendekati Rp 600 miliar. GDP pun memiliki perusahaan inkubator bisnis online bernama Merah Putih Inc, yang membawahi beberapa situs, seperti bolalob.com, lintasberita.com, krazymarket.com, serta dailysocial.net.
Kusumo mengelak menyebutkan nilai investasi GDP dan Grup Djarum di blibli.com. Namun, ia mengakui ke depannya, blibli.com dan situs-situs milik GDP lainnya akan diintegrasikan melalui satu model bisnis sesuai dengan kompetensi usaha tiap perusahaan. “Namun sementara ini, semua masih berjalan independen,” ujar Kusumo, yang juga menjabat sebagai Business Development & Diversification Manager Djarum itu. Sumber tempo
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment