Museum ini didirikan beberapa tahun setelah kerajaan Badung diduduki Belanda yaitu tahun 1910 atas prakarsa dan dorongan Residen Belanda bernama W.F.I.Kroon yang dalam pengembangannya dibantu oleh arsitek Jerman yaitu Curt Griindler dan beberapa undagi (ahli seni bangunan tradisional Bali) diantaranya I Gusti Ketut Gede Kandel, I Gusti Ketut Rai, dan I Gusti Alit Ngurah yang desainnya merupakan perpaduan antara seni bangunan pura dan puri yang merupakan tempat tinggal kaum ningrat. Selesai pembangunannya tahun 1929 dan secara resmi dibuka tanggal 8 Desember 1932.
Pada dasarnya seni banguan tradisional
Museum ini terdiri dari beberapa banguan utama yaitu :
1. Gedung Tabanan yang merupakan sumbangan dari Kerajaan Tabanan pada masa jaman penjajahan dulu dan mengambarkan seni bangunan khas Bali Selatan
2. Gedung Karangasem, sebagai bangunan contoh nyata dari seni bangunan tradisional Bali Timur. Bangunan ini merupakan sebuah gedung “penangkilan” artinya gedung tempat raja dihadap oleh para pungawanya.
3. Gedung Buleleng, merupakan sumbangan pemerintah Kabupaten Buleleng atau lebih dikenal dengan nama Singaraja. Gedung ini khusus melambangkan seni bangunan Bali Utara.
4. Bangunan tempat pameran dan kegiatan lainnya.
www.surgabali.biz
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment