Keluhan disampaikan Ny Welly, florist decoration pemilik Widi Flower di Jalan Bantul 105 B, pasangan suami istri Suroso dan Asih, perajin bunga Dukuh, Kelurahan Gedongkiwo, Mantrijeron, serta Sumarno mewakili ratusan perajin bunga jakarta dan pengusaha bunga kering buatan, Senin (15/ 10). Menyusutnya kegiatan ekonomi, langsung terlihat pada rendahnya aktivitas Kampung Mantrijeron-kampung di sisi barat jalan sekitar tiga kilometer arah selatan Plengkung Gading,
Omzet pengusaha florist jakarta dan perajin florist bunga kering buatan rata-rata jatuh sekitar 30 persen dari produksi rata-rata. Ny Welly mengungkapkan, meskipun masih kebagian pesanan 20.000 tangkai bunga ke AS dan pesanan harus selesai dalam sebulan, terus terang pesimis dengan kondisi pasar. "Dulu itu tiap tiga hari, datang orang asing gonta-ganti ke sini. Mereka diantar oleh guide, dan pesan berbagai kembang ke sini. Itu
"Kami juga menghadapi persaingan yang tidak sehat antarpengusaha dan perajin bunga. Di kampung ini yang diresmikan sebagai Kampung Wisata Bunga oleh GKR Hemas beberapa minggu lalu, harga bunga antara Rp 1.500-Rp 2.500 per tangkai. Akan tetapi di Desa Pandak, Kabupaten Bantul, hanya Rp 700-Rp 800 per tangkai. Itu karena mereka sengaja merusak harga," kata Sumarno (43) yang akhirnya menghentikan sementara usahanya karena tidak bisa bersaing.
http://www2.kompas.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Florist Decoration - Bunga Jakarta - Bunga Kering - Bunga Segar - Florist Jakarta - Florist Bunga dan Florist Decoration: Bunga Jakarta-Bunga Kering&Bunga Segar Florist Jakarta di 88db.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment