Cara Tradisional Menghilangkan Kutil

Posted by anggota member on Friday, July 31, 2009

Anda atau keluarga anda pernah kutilan (istilah jawa) atau daging tumbuh di badan tetapi tidak mengalami perkembangan yang pesat dan tidak sakit serta susah hilangnya. Jenisnya seperti kutil kelamin maupun kutil di bagian tubuh lainnya.

Berikut ini ada tips sederhana mengatasi
penyakit kutil di tubuh anda, tips ini berdasarkan pengalaman dari turun temurun nenek moyang bukan dari hasil research tetapi sudah terbukti hasilnya sebagai obat penyakit kutil.


Cara menghilangkan
kutil kelamin, dan kutil di tubuh lainnya.


Bahan baku : buah pepaya mentah (kates istilah jawa)
Caranya :

1. Pilih kates yang masih mentah.


2. Terus dibakar sampai keliatan agak matang (keluar titik-titik air getah)


3. Setelah itu tempelkan ke bagian
kutil yang ada dalam keadaan agak-agak panas. Sampai kates sudah tidak terasa panas lagi.


4. Lakukan itu tiap hari atau dua hari sekali.


5. Secara rutin selama 2 minggu. Mudah-mudahan
penyakit kutil akan sembuh dan hilang. Copot sendiri.


Mungkin awalnya akan terasa agak gatal di bagian
kutil tsb. Tapi tidak apa-apa karena itu reaksi awal. Dengan obat penyakit kutil tradisional di atas semoga ada manfaatnya.


www.f-buzz.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutCara Tradisional Menghilangkan Kutil

Sikap Fotografer Saat Merasa Bimbang

Posted by gelasbagus

“Foto saja…asal menurut Anda adegan itu menarik!”, Resep ini saya pikir cukup cespleng bagi fotografer photo outdoor yang sedang bingung, seperti menengadah ke atas papan petunjuk jalan 8 penjuru, ya di sana tertera aneka aliran dalam bidang fotografi wedding photo.

Mari kita amati sebentar aliran tersebut. Kalau diibaratkan sebuah pohon, sebenarnya ia terdiri atas 2 buah batang, yaitu
photo artistic di dalam ruang (indoor photography) dan photo di ruang terbuka atau photo outdoor. Perbedaannya nyaris berdasarkan lokasi photo wedding bukan? Memotret artistic photo dalam ruangan berarti kita tidak hanya mengandalkan sebuah kamera saja, ia perlu sumber sinar buatan seperti blitz (flash) atau lampu studio.

Lantas bagaimana apabila kita memotret
wedding photo di dalam ruang tapi tanpa lampu buatan? Ya berarti Anda pasti memanfaat sinar dari jendela atau pintu yang terbuka. Penyinaran jenis begini hasilnya bisa sangat dramatis, tapi karena sinarnya minim kita perlu men-set ASA/IS0 (Kepekaan Film) ke angka yang tinggi, 800 ASA atau lebih. Bantuan lain ialah mempergunakan monopod atau tripod.

Sekarang beralih ke pemotretan wedding photo outdoor di ruang terbuka. Baikah memotret artistic photo outdoor di alam terbuka pakai lampu studio, misalnya? Tentu saja tidak dilarang, banyak pemoteratan fashion dibantu lampu studio, gunanya memperjelas fokus ke arah wajah atau pakaian sang model.

Dari ke dua tipe suasana pemotretan
photo wedding di atas, maka muncunlah berbagai cabang serta ranting aliran fotografi photo artistic yang demikian banyak… sebut saja dari yang setiap hari paling banyak kita konsumsi: foto jurnalis, landscape, pictorial, desain, fashion (iklan), arsitektur, flora fauna, nature, surealis, kontemporer (di Asia lihat fotografer-fotografer artistic photo asal negeri China yang karyanya sudah masuk musium internasional), portrait dan seterusnya. Daftar ini kalau diperpanjang bias-bisa membuat kita pusing tujuh keliling dan batal berburu wedding photo outdoor, pasal tak bisa menentukan di aliran photografi artistic photo outdoor mana kita mesti berpijak?

Tak usah khawatir friends! Langkah awalnya tetap: potretlah yang Anda anggap menarik! Dan yang menarik perhatian kita biasanya sesuatu yang ‘aneh’, lain daripada yang umum. Baik itu berupa obyek-obyek hidup, bangunan, peristiwa-peristiwa di sekitar tempat tinggal atau komunitas terdekat. Apalagi ketika berkesempatan berpetualang dengan kamera ke kota atau malah negeri lain! (Joseph AB)

http://life-photoz.blogspot.com/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutSikap Fotografer Saat Merasa Bimbang

Keuntungan Tinggal Di Apartemen

Posted by gelasbagus

Apartemen sebenarnya unit tempat tinggal yang cocok untuk para eksekutif muda, yang bekerja dari pagi hingga malam hari, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu di rumah. Dengan tinggal di apartemen yang terbatas, para eksekutif muda ini juga tidak perlu membuang banyak tenaga untuk membereskannya. Ada yang salah dengan konsep apartemen dijual di sini. Budaya masyarakat kita yang tidak bisa hidup tanpa pembantu juga dibawa ke apartemen Kalibata. Lihat saja, hampir semua apartemen dijual Jakarta di sini menyediakan kamar pembantu dan kamar mandi khusus pembantu. Padahal, harga apartemen Jakarta itu dihitung per meter persegi. Ada juga apartemen dijual yang menyediakan dapur basah dan dapur kering. Jadi sebenarnya apartemen Kalibata di Indonesia adalah rumah biasa yang ditumpuk ke atas,” kata Evelina.

Chaterin Suliawan (34), seorang eksekutif yang juga tinggal di Apartemen Taman Rasuna, mengaku tidak betah ketika pertama kali menempati unit apartemennya. ”Habis luasnya cuma 80 meter persegi. Mau meletakkan barang susah sekali. Tetapi lama-kelamaan saya terbiasa dengan unit mungil ini. Apalagi saya sudah menikmati kelebihan tinggal di apartemen,” kata Chaterin.

Evelina yang telah tinggal di apartemen dijual Jakarta sejak dia masih kuliah mengatakan tinggal di apartemen sangat memudahkan aktivitasnya sebagai wanita karier sekaligus ibu rumah tangga. ”Paling tidak saya tidak pernah kehujanan turun dari mobil. Di rumah biasa, kalau mau masuk harus buka pagar dulu. Iya kalau tidak hujan, kalau hujan, kan kuyup,” ucap dia.
Walau begitu, beberapa orang menganggap tinggal di apartemen Jakarta tidak cocok bagi keluarga yang mempunyai anak kecil. Omar Halim (68) memilih tinggal di rumah biasa saat anak-anaknya masih kecil. ”Jika di apartemen, kesempatan anak-anak berinteraksi sosial tidak banyak,” kata penghuni Apartemen Istana Harmoni, Jakarta Pusat, ini.

Begitu juga yang dirasakan Caca Cahyani (31). Setelah ia memiliki seorang anak, apartemen yang luasnya 80 meter persegi ini dirasakan sangat sempit. ”Aku ingin mempunyai rumah yang memiliki halaman sendiri. Kalau di apartemen tidak bisa punya halaman. Kalau ke teras, anginnya kencang sekali. Nanti masuk angin lagi,” kata Caca yang tinggal di lantai 30 Apartemen Taman Rasuna.

http://123design.wordpress.com/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutKeuntungan Tinggal Di Apartemen