Apartemen sebenarnya unit tempat tinggal yang cocok untuk para eksekutif muda, yang bekerja dari pagi hingga malam hari, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu di rumah. Dengan tinggal di apartemen yang terbatas, para eksekutif muda ini juga tidak perlu membuang banyak tenaga untuk membereskannya. ”Ada yang salah dengan konsep apartemen dijual di sini. Budaya masyarakat kita yang tidak bisa hidup tanpa pembantu juga dibawa ke apartemen Kalibata. Lihat saja, hampir semua apartemen dijual Jakarta di sini menyediakan kamar pembantu dan kamar mandi khusus pembantu. Padahal, harga apartemen Jakarta itu dihitung per meter persegi. Ada juga apartemen dijual yang menyediakan dapur basah dan dapur kering. Jadi sebenarnya apartemen Kalibata di Indonesia adalah rumah biasa yang ditumpuk ke atas,” kata Evelina.
Chaterin Suliawan (34), seorang eksekutif yang juga tinggal di Apartemen Taman Rasuna, mengaku tidak betah ketika pertama kali menempati unit apartemennya. ”Habis luasnya cuma 80 meter persegi. Mau meletakkan barang susah sekali. Tetapi lama-kelamaan saya terbiasa dengan unit mungil ini. Apalagi saya sudah menikmati kelebihan tinggal di apartemen,” kata Chaterin.
Evelina yang telah tinggal di apartemen dijual Jakarta sejak dia masih kuliah mengatakan tinggal di apartemen sangat memudahkan aktivitasnya sebagai wanita karier sekaligus ibu rumah tangga. ”Paling tidak saya tidak pernah kehujanan turun dari mobil. Di rumah biasa, kalau mau masuk harus buka pagar dulu. Iya kalau tidak hujan, kalau hujan,kan kuyup,” ucap dia. Walau begitu, beberapa orang menganggap tinggal di apartemen Jakarta tidak cocok bagi keluarga yang mempunyai anak kecil. Omar Halim (68) memilih tinggal di rumah biasa saat anak-anaknya masih kecil. ”Jika di apartemen, kesempatan anak-anak berinteraksi sosial tidak banyak,” kata penghuni Apartemen Istana Harmoni, Jakarta Pusat, ini.
Begitu juga yang dirasakan Caca Cahyani (31). Setelah ia memiliki seorang anak, apartemen yang luasnya 80 meter persegi ini dirasakan sangat sempit. ”Aku ingin mempunyai rumah yang memiliki halaman sendiri. Kalau di apartemen tidak bisa punya halaman. Kalau ke teras, anginnya kencang sekali. Nanti masuk angin lagi,” kata Caca yang tinggal di lantai 30 ApartemenTaman Rasuna.
http://123design.wordpress.com/
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More about → Keuntungan Tinggal Di Apartemen
Chaterin Suliawan (34), seorang eksekutif yang juga tinggal di Apartemen Taman Rasuna, mengaku tidak betah ketika pertama kali menempati unit apartemennya. ”Habis luasnya cuma 80 meter persegi. Mau meletakkan barang susah sekali. Tetapi lama-kelamaan saya terbiasa dengan unit mungil ini. Apalagi saya sudah menikmati kelebihan tinggal di apartemen,” kata Chaterin.
Evelina yang telah tinggal di apartemen dijual Jakarta sejak dia masih kuliah mengatakan tinggal di apartemen sangat memudahkan aktivitasnya sebagai wanita karier sekaligus ibu rumah tangga. ”Paling tidak saya tidak pernah kehujanan turun dari mobil. Di rumah biasa, kalau mau masuk harus buka pagar dulu. Iya kalau tidak hujan, kalau hujan,
Begitu juga yang dirasakan Caca Cahyani (31). Setelah ia memiliki seorang anak, apartemen yang luasnya 80 meter persegi ini dirasakan sangat sempit. ”Aku ingin mempunyai rumah yang memiliki halaman sendiri. Kalau di apartemen tidak bisa punya halaman. Kalau ke teras, anginnya kencang sekali. Nanti masuk angin lagi,” kata Caca yang tinggal di lantai 30 Apartemen
http://123design.wordpress.com/
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang