Program Rehabilitasi untuk Penderita Jantung

Posted by anggota member on Thursday, December 24, 2009

Penyakit jantung yang dapat diberi program Rehabilitasi Medik antara lain:
1. Gangguan mekanik jantung: sumbatan atau kebocoran katup jantung.
2. Tekanan perifer yang meningkat akibat hipertensi (tekanan darah tinggi).
3. Energi yang berkurang: Angina pectoris, myocard infark (jantung koroner).

Jawaban :

Penatalaksanaan:
- Program Rehabilitasi Medik diberikan segera setelah keadaan krisis dilewati sampai penderita dapat kembali ke pekerjaan/ kehidupan semula (idealnya). Atau bila penderita sudah cukup puas terhadap keterbatasannya dan dapat melakukan aktifitas sehari-hari yang berarti.

- Dalam pelaksanaan program Rehabilitasi Medik harus secara terpadu antara Team
Pusat Rehabilitasi Medik dan Dokter Ahli Jantung.


- Jenis Rehabilitasi Medik yang diberikan: Rehabilitasi fisik, psikis dan pekerjaan.


Rehabilitasi Fisik:


1. Rehabilitasi pada Fase Akut (Program di Rumah Sakit):

- Diberikan segera setelah masa krisis dilewati (atas konsul Dokter Ahli Jantung).
- Diberikan selama 2-3 minggu:

a. Hari ke 2-7: bed exercise, brething exercise, gentle massage, latihan pasif/ aktif ringan untuk kelompok otot, & latihan relaksasi.

b. Hari ke 7-10: latihan diatas dilanjutkan, ditambah latihan duduk ditepi tempat tidur tanpa pertolongan, & latihan berdiri ditepi tempat tidur.


c. Hari ke 10: latihan seperti diatas, latihan lengan & tungkai secara gentle, latihan jalan 100 m.


d. Hari ke 15: latihan diatas lanjutkan, ditingkatkan dengan naik tangga, latihan tubuh & latihan berjalan lebih lama.


e. Minggu ke 3: latihan lebih ditingkatkan, naik tangga 1 lantai/ 1 tingkat rumah, latihan berjalan 400 m/keliling rumah, & home program.


Latihan dari tahap pertama ke tahap berikutnya tidak boleh diteruskan bila ditemukan hal-hal sebagai berikut:


- Frekuensi nadi meningkat > 30x/ menit dari nadi awal atau turun > 10x/ menit dari nadi awal.

- Ada gangguan irama jantung yang timbul selama atau sesaat setelah latihan.

- Sesak nafas, nyeri angina dan kelelahan yang timbul selama atau setelah latihan.

- Pucat, keringat dingin, bradikardi, hipotensi, pusing atau syncope.


2. Fase di rumah (4-8 minggu):


a. General exercise: jalan naik tangga, naik sepeda tanpa tahanan, latihan pernafasan, & latihan relaksasi. Latihan dilakukan 3 kali seminggu.

b. Health education: Konsultasi dengan Ahli Jantung, Psikolog, Gizi, masalah pekerjaan, masalah hubungan seksual.

c. Evaluasi Treadmill minggu ke 4 & minggu ke 8.


3. Fase lanjutan (3-6 bulan):


- Penderita berlatih diluar atau ditempat masing-masing dengan kontrol ke bagian jantung untuk mengevaluasi dan pengawasan program yang telah dikerjakan.

- Pada fase ini penderita sudah bisa bergabung dengan Klub Jantung Sehat.


4. Fase Pemeliharaan:
Usaha-usaha yang dilakukan untuk pencegahan sekunder: latihan fitness. Program seumur hidup.

Rehabilitasi Psikologi:

- Yang banyak dikeluhkan: masalah pribadi, keluarga, pekerjaan, & masalah sosial.

- Bila masalah tersebut dibiarkan akan merupakan stress bagi penderita dan merupakan faktor risiko.

- Tindakan berupa: memberikan psikoterapi, menyarankan pada keluarga untuk memberikan suasana yang tenang, konsultasi dengan Team
Pusat Rehabilitasi yang lain tentang perkembangan penyakitnya.


Rehabilitasi Pekerjaan:


- Untuk menentukan jenis pekerjaan/ aktifitas fisik dikemudian hari harus dilakukan Exercise Stress Test.

- Dari hasil Exercise Stress Test dapat terjadi 3 kemungkinan:

a. Kapasitas jantungnya melampaui keperluan kerja.
b. Kapasitas jantung terlalu rendah untuk pekerjaan semula.
c. Hasilnya meragukan.

- Bila terjadi hal (b & c), penderita dapat dimulai dengan:
1. Melatih kembali untuk bekerja yang sesuai dengan kemampuan.
2. Mencoba pekerjaan yang diinginkan.
3. Mengirim kepusat-pusat latihan kerja.
4. Penderita pensiun.

obatdankesehatan.cemiti.com

{ 0 comments... read them below or add one }