Sejarah Bela Diri Judo

Posted by jenggot kambing on Friday, October 1, 2010

Judo sebenarnya merupakan pengembangan seni bela diri tangan kosong, jujutsu. Jujutsu sangat unik karena tidak menggunakan kekerasan atau tenaga yang berlebih namun menggunakan keterampilan, kecerdikan, keseimbangan dan keahlian untuk melumpuhkan lawan dengan tenaga seminimal mungkin. Jujutsu diperkirakan telah lahir sejak zaman Heian (794-1184) kemudian dibakukan pada akhir zaman Azuchi-Momoyama dan terus berkembang serta mengalami penyempurnaan. Menjelang akhir masa Edo pada akhir abad 19, di Jepang telah berkembang sekitar 60 aliran jujutsu dengan aliran yang terkemuka yaitu Kito-ryu dan Tenjin Shin’yo-ryu. Kedua aliran ini dikenal dengan ciri khasnya dalam teknik lain. Tahun 1877, seorang pemuda berusia 18 tahun yang berasal dari Prefektur Hyogo bernama Jigoro Kano (1860-1938), mulai mempelajari jujutsu di dojo (sanggar latihan) Tenjin Shin’yo-ryu. Di bawah asuhan Hachinosuke Fukada, Kano muda mempelajari randori (latihan bebas) dan kata (seni). Kemudian ia juga menerima bimbingan dari Tsunetoshi Iikubo dari Kito-ryu yang mengajarkan bentuk-bentuk jujutsu yang sama sekali berbeda dengan yang pernah ia pelajari sebelumnya. Dengan pengaruh dari kedua aliran tersebut, Kano muda menyempurnakan jujutsu dan menyebut temuannya itu sebagai judo.

Teknik Judo

Kano memilih teknik-teknik terbaik dari berbagai aliran jujutsu, memperbaiki beberapa bagian dan menciptakan beberapa teknik baru yang digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu : nage-waza (lemparan), katame-waza (kuncian) dan atemi-waza (serangan). Nage-waza dibagi lagi ke dalam lima tingkatan yang dikenal dengan gokyo no waza dengan jumlah keseluruhan 40 macam lemparan yang meliputi tachi-waza (lemparan yang dilakukan sambil berdiri) dan sutemi-waza (lemparan sambil menjatuhkan diri). Katame-waza dibagi lagi menjadi osaekomi-waza (menahan), shime-waza (cekikan) dan kansetsu-waza (mengunci persendian). Atemi-waza terbagi dua, yaitu ude-ate (menyerang dengan tangan) dan ashi-ate (menyerang dengan kaki). Namun, sebelum mempelajari suatu teknik itu, setiap judoka harus terlebih dahulu mempelajari ukemi (cara jatuh), shizen (kuda-kuda), kumikata (pegangan), shintai dan tai sabaki (langkah), kuzushi

Sumber - renpedia.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
More aboutSejarah Bela Diri Judo

Belajar Filosofi Ilmu Karate

Posted by jenggot kambing

1. Rakka (Bunga yang berguguran) Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran.

2. Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air) Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan.

Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:

1. Shotokan

Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi.

2. Goju-ryu

Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang.

3. Shito-ryu

Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain.

4. Wado-ryu

Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.

Sumber - harunhdr.multiply.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

More aboutBelajar Filosofi Ilmu Karate

Pencak Silat Seni Bela Diri Dari Rumpun Melayu

Posted by jenggot kambing on Thursday, September 30, 2010

Pencak Silat adalah seni beladiri yang berakar pada rumpun Melayu. Seni beladiri ini banyak ditemukan di Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara-negara yang berbatasan dengan negara etnis Melayu tersebut. Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa Pencak Silat pertama kali ditemukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam bentuk yang masih kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka, dan Pulau Jawa.

Namun keberadaan Pencak Silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI. Dikatakan bahwa Datuk Suri Diraja dari Kerajaan Pahariyangan di kaki gunung Merapi, telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainnya. Silat Minangkabau ini kemudian menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaannya pada jaman kerajaan Majapahit di abad XVI. Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya.

Kerajaan Majapahit menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Hanya kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak dapat dikuasai penuh oleh Kerajaan Majapahit. Tentara kerajaan Priyangan ini terkenal akan kehebatan pencak silatnya. Karena wilayahnya yang terisolir, dan terbatasnya pengaruh Majapahit, seni beladiri kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh dari silat Minangkabau. Pencak silat priyangan ini terkenal dengan nama Cimande.

Para ahli sejarah dan kalangan pendekar pada umumnya sepakat bahwa berbagai aliran Pencak Silat yang berkembang dewasa ini, bersumber dari dua gaya yang berasal dari Sumatra Barat dan Jawa Barat seperti diuraikan di atas.

Aspek-aspek Pencak Silat

IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) mendefinisikan pencak silat sebagai suatu kesatuan dari empat unsur yaitu unsur seni, beladiri, olahraga, dan olahbatin.Unsur seni merupakan wujud budaya dalam bentuk kaidah gerak dan irama yang tunduk pada keseimbangan, keselarasan, dan keserasian. Unsur beladiri memperkuat naluri manusia untuk membela diri terhadap berbagai ancaman dan bahaya, dengan teknik dan taktik yang efektif.Unsur olahraga mengembangkan kegiatan jasmani untuk mendapatkan kebugaran, ketangkasan, maupun prestasi olahraga.

Sumber – artikellama.blogspot.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

More aboutPencak Silat Seni Bela Diri Dari Rumpun Melayu