Desain Bangunan Ruko yang Efisien

Posted by anggota member on Wednesday, April 28, 2010

Ruko merupakan alternatif investasi berbisnis dan usaha yang memiliki peluang besar. Untuk urusan berniaga, ruko memiliki peran yang penting dalam ruang usaha dan sebagai sarana pelengkap yang menyediakan berbagai kebutuhan.

Ruko yang berarti Rumah-Toko, disebut demikian karena biasanya
desain bangunan komersial ini juga digunakan sebagai hunian atau tempat tinggal pemilik toko / pengelolanya. Gaya arsitektur sebuah ruko, pada umumnya setipe dengan kompleks huniannya. Kompleks hunian bergaya klasik, gaya ruko yang ada di depannya juga bergaya klasik. Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam membangun ruko adalah ’efisiensi’.


Biaya yang diperlukan untuk membangun ruko, harus dihitung dengan cermat diupayakan agar ekonomis dan cepat pengerjaannya. Analisis tapak berfungsi untuk menentukan ‘nilai jual’ dari lokasi ruko, sehingga dapat diketahui perbandingan ’nilai’ dari beberapa lokasi yang ada, untuk kemudian dipilih yang terbaik. Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat perancangan yaitu tentang pengolahan tampak muka atau fascade dari bangunan. Hal ini penting karena biasanya yang “dijual” pada ruko adalah tampak bangunan.


Pengolahan fascade atau tampak sebuah
desain bangunan adalah konsep dasar sebagai panduan perancangan, apakah konsepnya menyatukan dengan lingkungan sekitar (misal pada perumahan bergaya klasik model tampak rukonya juga klasik), ataupun justru membuat bangunan tampil berbeda / kontras dengan lingkungan sekitarnya (misal pada perumahan bergaya klasik tapi model tampak rukonya justru minimalis).


Pengolahan massa ini secara vertikal ke atas dibuat menjadi tiga lantai, sedangkan bentuk dasar massa bangunan adalah balok yang dicoak pada tempat-tempat terentu. Pencoakan ini mengakibatkan terjadinya gubahan massa baru yang secara tiga dimensional menggunakan sistem terasiring.
Secara keseluruhan bentuk ruko ini terlihat secara utuh sebagai sebuah cluster dari sebuah sentra industri. Bentuk modern yang dicirikan dengan bentuk kubus / balok yang fungsional, menggunakan teknologi high tech untuk material bahan bangunan serta sistem konstruksinya. Selain fungsional, penggunaan teknologi high-tech ini juga menambah nilai estetis dari bangunan tersebut.
More aboutDesain Bangunan Ruko yang Efisien

HP Designjet Z3000 Series Terpilih untuk Mendukung “Voices from the Archipelago”

Posted by anggota member

HP Designjet Z3000 Photo Printer Series dipercaya sebagai printer pencetak 50 karya foto dari masyarakat pedesaan di Indonesia Timur dan Kalimantan sebagai bagian dari program yang digagas oleh NGO Photovoices International bekerjasama dengan National Geographic Indonesia.

Ke-50 karya foto yang dicetak dengan
HP Designjet Z3000 Series tersebut digelar dalam pameran foto bergelar “Voices from the Archipelago” yang pembukaannya dilakukan di Kediaman Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia.


“Voices from the Archipelago” merupakan eksibisi foto yang menampilkan beragam pesan dan cerita masyarakat desa terhadap lingkungannya yang disampaikan melalui foto-foto yang didokumentasikannya. Mereka diberikan kamera dan pelatihan serta memegang hak cipta atas foto-foto yang dihasilkannya.


“HP dengan bangga memberikan dukungan terhadap program yang diselenggarkan Photovoices dan National Geographic Indonesia dalam memberdayakan masyarakat serta melibatkan mereka dalam upaya preservasi budaya melalui fotografi,” ujar Mulia Dewi Karnadi, Managing Director Imaging and Printing Group, HP Indonesia.


Mulia Dewi menambahkan, “Kami memiliki teknologi pencetakan yang dapat menghasilkan karya foto berkualitas galeri dengan
HP Desingjet Z3000 Series, sebuah printer format lebar yang ditujukan untuk para fotografer profesional, desainer grafis, penyedia jasa layanan cetak, dan para profesional yang ingin memiliki hasil cetak berkualitas galeri, mencetak karya foto edisi terbatas, reproduksi karya seni dan aneka desain format lebar”.


HP Designjet Z3000 Photo Printer Series merupakan salah satu printer inkjet format besar dengan tingkat keandalan performa yang tinggi. Printer dengan 12 tinta ini mampu menghasilkan cetakan hitam-putih maupun berwarna berkualitas galeri dan mampu bertahan hingga 200 tahun jika dicetak di atas kertas HP Hahnemühle. Printer ini juga dilengkapi dengan spectrophotometer yang memudahkan kalibrasi serta menghadirkan efisiensi yang tinggi.


Teknologi HP DreamColor yang melengkapi printer ini juga memudahkan kalibrasi. Printer ini juga mampu menyederhanakan workflow – kemudahan dalam mengakses, berkreasi dan berbagi paper presets dengan menggunakan HP Color Center yang telah diperbarui. Kemudian berkat tinta HP Quad Black, warna hitam bertransisi menjadi warna abu-abu yang natural. Printer ini juga menawarkan efisiensi yang cukup signifikan terhadap penggunaan tintanya.


www.chip.co.id
More aboutHP Designjet Z3000 Series Terpilih untuk Mendukung “Voices from the Archipelago”

Bioskop di Bandung, Wisata Hiburan 'Bersejarah'

Posted by anggota member

Film dan bioskop muncul pertama kali pada dekade-dekade awal abad ke-20, yang merupakan ikon modern dari seni hiburan. Tak lama dari proses pengenalannya, bioskop kemudian segera merambah ke segenap penjuru dunia, mengisi waktu luang orang-orang kota saat itu. Ikon modernitas hiburan tersebut kemudian sampai di salah satu kota yang kita kenal punya segudang kreatifitas, Bandung, 100 tahun lalu, sekitar tahun 1907.

Saat itu dua bioskop pertama berdiri di Alun-alun Bandung dalam bangunan tenda semi permanen yang cukup besar. Bioskop-bioskop tersebut adalah 'De Crown Bioscoop' milik seorang bernama Helant dan 'Oranje Electro Bioscoop' milik Michel.


Pertunjukan perdana bioskop-bioskop tersebut berlangsung pada waktu yang hampir bersamaan. De Crown Bioscoop adalah yang tampil lebih dulu. Oranje Electro Bioscoop menyusul tepat seminggu kemudian dengan pertunjukan perdananya pada Sabtu malam, 1 Desember 1907.


Tenda-tenda bioskop tersebut dihias sedemikian rupa dengan dekorasi bendera dan umbul-umbul. Pada salah satu sisi bagian dalam tenda terpampang sebuah layar besar di mana gambar diproyeksikan. Sisi-sisi lainnya ditempeli poster-poster film unggulan yang akan diputar. Lantai tenda tersebut dilapisi vloer dan alas semacam tikar. Walau sarana pertunjukan film terbilang masih sederhana, tenda bioskop ini tampil cukup menghebohkan untuk ukuran seabad lalu.


Saat itu film yang diputar tentu masih bisu. Oleh karena itu, Michel sang pemilik bioskop menyediakan sebuah orgel-elektrik yang besar sebagai instrumen pengiring gambar-gambar bisu yang ditampilkan. Pertunjukan film dimulai pukul tujuh malam. Namun, beberapa waktu sebelumnya, suara musik dari orgel Oranje Electro Bioscoop telah terdengar meramaikan atmosfer alun-alun. Musik dari orgel tersebut segera menarik perhatian publik untuk datang ke Oranje Electro Bioscoop.


Ruang pertunjukan di bioskop zaman itu dibagi menjadi beberapa kelas dengan harga karcis yang bervariasi. Karcis kelas I yang dijual lebih mahal tentu, diperuntukkan bagi orang Eropa atau mungkin pribumi dari kalangan menak, kelas II, untuk kalangan Timur asing dan pribumi dari kalangan menengah, dan kelas III atau IV untuk kalangan menengah bawah. Pilihan lain untuk menonton film dengan tarif jauh lebih murah adalah di 'feesterrein' (taman hiburan rakyat).
Bagi Anda yang dating dari luar Bandung bisa datang ke tempat ini menggunakan jasa car rental Bandung. Karena dengan car rental Bandung Anda bisa lebih nyaman daripada angkutan umum, kecuali kalau mempunyai kendaraan sendiri.

www.kapanlagi.com
More aboutBioskop di Bandung, Wisata Hiburan 'Bersejarah'