Bakteri E. Coli Pada Air Minum Isi Ulang?

Posted by anggota member on Thursday, February 25, 2010

Banyak penelitian yang dilakukan oleh Dinas kesehatan dari berbagai kota di Indonesia terhadap kualitas air minum dari Depot air minum isi ulang. Hasilnya adalah banyaknya ditemukan bakteri E colie dalam air minum tsb.

Benarkah demikian adanya ?


Benar, walaupun tidak semua depot
air minum isi ulang mengandung bakteri. Penyebab adanya bakteri E colie adalah :


1. Penggunaan Ultraviolet yang tidak sesuai antara kapasitas dan kecepatan air yang melewati penyinaran Ultraviolet tsb. Akibat air terlalu cepat, maka bakterinya tidak mati. Idealnya, untuk Depot air minum isi ulang kapasitas Ultraviolet minimal adalah Type 5 GPM atau daya lampu 30 Watt dan kecepatan air yang melewati UV tsb adalah 19 liter ( 1 Galon ) per 1 menit 15 detik. (Jangan lebih cepat dari itu).


2. Kurangnya kebersihan depot dan lingkungan sekitar


3. Karena keterbatasan modal,banyak yang membeli paket Depot yang berharga murah dengan peralatan dibawah Standar Minimum peralatan. Antara lain minimal menggunakan tabung berisi media pasir silika, karbon aktif , Ultraviolet minimal Type 5 GPM dan penyaringan Micro filter / filter sedimen berukuran mulai 10 mikron s/d 01 micron.


4. Kurangnya kesadaran pemilik Depot untuk memeriksakan Depotnya 3 bulan sekali ke Dinas kesehatan setempat.


Dinas Kesehatan setempat sebaiknya proaktif memeriksa Depot air minum di Wilayah kerjanya masing masing agar kualitas Depot air minum tetap terjaga dan secara tidak langsung justru memperbaiki citra depot air minum isi ulang tsb yang sudah terlanjur negatif.


Semoga menjadi ilmu pengetahuan yang berharga bagi yang sudah memiliki Depot dan bagi yang akan memulai usaha ini, agar jangan membeli peralatan dibawah standar minimum seperti yang disebutkan di atas.


www.forumsains.com
More aboutBakteri E. Coli Pada Air Minum Isi Ulang?

Fenomena Sambung Rambut Pada Anak Muda

Posted by anggota member

ERIKA merasa heran dengan tampilan sahabatnya Nadia yang tiba-tiba saja terlihat lebih cantik dengan rambut panjang terurai. Pa­dahal, belum ada satu minggu Nadia me­mang­kas rambut panjangnya di salon. De­ngan tersenyum Nadia menjelaskan bila dirinya baru saja me­lakukan hair extension atau sambung rambut.

Apa yang dilakukan Nadia adalah tren baru bagi anak muda dalam hal tata rambut. Tren ini semakin menguat ketika beberapa artis seperti Agnes Monica melakukan hair extension dengan untaian rambut berwarna. Dalam perkembang­annya, hair extension tak hanya me­nyambung beberapa untaian rambut saja, melainkan me­nyambung sebagian be­sar rambut agar terlihat lebih panjang sempurna.


Proses
hair extension, me­nurut Memey (20), salah satu kapster sebuah salon di Kota Se­marang, merupakan proses penyambungan rambut bagian dalam yang memanfaat lem karet khusus bernama polymer microtien. Lem karet khusus tersebut hanya akan lebur pada pemanasan bersuhu sekitar 180 derajat. Lantas kenapa harus rambut bagian dalam?


’’Tujuannya untuk me­nyembunyikan bentuk sambungan rambut. Masalahnya, bentuk sambungan itu akan terlihat seperti lem kering yang me­nem­pel. Jadi, me­mang harus dikondisikan tertutup oleh rambut bagian luar. Agar lebih sempurna lagi, sebaiknya me­milih rambut sambung yang sesuai rambut asli atau paling tidak yang sedikit mendekati,” tandasnya.


Kegagalan
Kendati demikian ada be­berapa hal yang harus diperhatikan agar proses penyambungan rambut tidak mengalami kegagalan dan bebas permasalahan. Pertama, rambut harus memiliki akar yang kuat agar saat disambung tidak meng­alami kerontokan. Kedua, rambut harus sehat agar terbebas masalah ketom­be atau ke­ru­sakan saat dila­kukan pe­nyam­bungan.

Untuk mendapatkan se­buah gaya rambut yang me­nawan memang membutuhkan biaya tidak murah. Di luar biaya salon, harga
hair extension (khusus rambut sambung asli) bisa berkisar dari 800 ribu sampai sekitar Rp 2 juta (full head, sekitar 120 pieces). Mahal ti­daknya bergantung pada seberapa panjang rambut sambungan yang digunakan.


Tapi bila ingin ’’sedikit” lebih murah, dapat digunakan pula rambut sambung palsu. Hanya saja perlu diingat, dengan harga yang terpaut cuma sedikit, rambut sambung palsu warnanya akan terlihat kurang natural sehingga perbedaan antara warna antara rambut asli dengan rambut sambungan terlihat cukup jelas.


www.wawasandigital.com
More aboutFenomena Sambung Rambut Pada Anak Muda

Muslim Fashion Revolution?

Posted by anggota member

A brief internet search highlights articles on a number of Islamic fashion festivals and shows and numerous websites selling Muslim clothing and providing fashion tips. I was particularly impressed by the stunning outfits showcased at the Islamic Fashion Festival 2009, which took place in Jakarta.

Muslim women often wear designer labels underneath their outer garments and increasingly they want to wear fashionable outerwear too. Devout need not mean drab. Fashion designers are waking up to this need for trendy Muslim clothing, and specialised stores, websites and fashion shows are springing up across the UK.


European fashion labels are beginning to embrace
fashion Muslim. In June 2009 at The Saks Fifth Avenue Riyadh and Jeddah fashion show held at the George V hotel in Paris, top European fashion labels including John Galliano and Blumarine showcased models wearing couture abayas.


Designers have realised that many Muslim women are wearing designer brands, but that these garments are usually covered by a black abaya. This has led them to consider the idea of producing designer abayas, will this mark the beginning of a new fashion trend for both Muslim and non Muslim women?


The designers and retailers seem suddenly to have woken up to the fact that Muslim women are as interested in fashion as any other women, and whilst a cynic might put this down to the recognition of a very lucrative and as yet virtually uptapped market, a wider availability of fashionable Muslim clothes (
fashion Muslim) must surely be good for Muslim women everywhere.


It may be that Muslim women themselves, however well versed in the nuances and requirements of their religion, will be best equipped to introduce traditional garments to the world of high fashion.


ezinearticles.com
More aboutMuslim Fashion Revolution?