Sebenarnya, sentra Kerajinan Tembaga (Hammered Handicraft) ini sudah ada sejak jaman raja-raja Mataram, untuk mensuplai kebutuhan barang-barang tembaga dari keraton maupun rakyat di luar kraton, jadi umumnya hanya untuk barang kebutuhan sehari-hari (ex alat-alat dapur ). Hasil produksi berupa interior ornamen maupun hiasan yang lainnya, baru dimulai sekitar akhir tahun 70 an oleh seorang pengrajin bernama Supri Haryanto. Dengan semakin majunya usaha Kerajinan Logam tersebut, dan semakin bertambahnya tahun maka, sentra industri Kerajinan Tembaga ini semakin berkembang. Apalagi dengan mulai munculnya keinginan beberapa pegawai dari Supri Haryanto untuk mandiri mendirikan usaha, juga dari pengrajin lainnya yang mulai mengikutinya.
Karena keinginan konsumen yang terus berkembang, khusunya dalam variasi produk, maka para pengrajin Kerajinan Logam mulai mengadakan inovasi baru untuk mengkombinasikan tembaga dengan logam lain seperti kuningan, dalam membuat produknya. Bahkan pengrajin Supri Haryanto, mulai mengadakan ujicoba baru dengan logam alumunium untuk dikombinasikan dengan tembaga. Kita patut angkat topi untuk para pengrajin, atas kreatifitas mereka.
Pada umumnya produk hasil Kerajinan Handicraft khususnya ornamen interor dibeli oleh hotel untuk mempercantik interior mereka, adapula yang dibeli oleh perorangan, dan diekspor ke luar negeri. Sebagian Kerajinan Kuningan diekspor melalui konsultan luar negeri yang berkantor di
Sumber: geocities.com
Temukan informasi lain mengenai Hammered Handicraft - Kerajinan Tembaga - Kerajinan Logam - Kerajinan Kuningan - Kerajinan Handicraft hanya di Hammered Handicraft & Kerajinan Tembaga:Kerajinan Logam & Kuningan Boyolali Jawa Tengah 88db.com