Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Annals of Behavioural Medicine, dengan hasil penelitian, rata-rata tekanan darah sistolik 4,5 poin lebih rendah untuk orang tua (sudah memiliki anak) daripada yang belum memiliki anak. Sedangkan tekanan darah diastolik, 3 poin lebih rendah. Efeknya lebih kuat pada kalangan wanita, dimana wanita yang sudah memiliki anak memiliki rata-rata 12 poin sistolik dan 7 poin diastolik lebih rendah dibandingkan wanita tanpa anak.
Dr. Julianne Holt-Lunstad, yang memimpin penelitian di Brigham Young University di Provo - Utah mengatakan bahwa mengasuh anak dimana menurut sebagian orang sangat merepotkan, memberikan makna dan tujuan dari kehidupan, dan telah terbukti berhubungan dengan kesehatan yang memberi hasil lebih baik. Meskipun jumlah relawan yang terlibat dalam penelitian ini relatif kecil, peneliti mengatakan ukuran perbedaan antara orang tua dan pasangan yang tidak memiliki anak, tidak mungkin dijelaskan sebagai hanya kebetulan. Bahkan ada juga yang saking repotnya menyerahkan pada pengasuh anak.
Ini tidak berarti semakin banyak anak, semakin baik (normal) tekanan darah seseorang. Hasil penelitian ini hanya terikat pada kata "orang tua", tidak peduli jumlah anak atau status pekerjaan. Semua relawan sudah menikah dan dalam keadaan kesehatan yang baik, dan 70% telah memiliki anak. Pola pengasuh anak diharapkan memberikan kesehatan yang stabil kepada orang tua.
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada interval waktu yang acak sepanjang hari. Relawan bahkan dipantau ketika mereka sedang tidur. Tahun lalu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Holt-Lunstad menemukan bahwa orang yang memiliki kebahagiaan dalam pernikahannya, rata-rata tekanan darah lebih rendah daripada orang yang masih bujang. Tetapi mereka yang berada dalam perkawinan yang tidak bahagia, memiliki tekanan darah yang terburuk dari semua kelompok dalam penelitian.
abidinblog.blogspot.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment