Ingin memiliki bisnis usaha jasa cetak digital printing (percetakan serba ada) atau one stop service? Kalau anda mau dan sedikit nekad, berikut ini pengalaman dan literatur di lapangan yang bisa diadaptasi dalam memulai bisnis usaha digital printing, fotocopy, dan desain grafis :
Tentukan Target Konsumen
Untuk orang-orang yang butuh percetakan cepat spt undangan, kartu nama, presentasi, brosur, dll. Tentunya harus instant alias bisa ditunggu karena menggunakan digital printing yang meniadakan proses konvensional yg butuh proses lama. Hal ini membutuhkan modal yang cukup besar karena mesin digital printing ala Snapy atau Subur terhitung sampai ratusan juta harganya. Mungkin bisa pula menekan biaya melalui leasing atau kredit ke bank untuk pembelian printer, komputer, dll.
Salah satu kiat dalam memulai / membuka usaha percetakan bisa dimulai dari menerima / mengerjakan jasa settingan (lay-out dulu), sebelum menjalar ke proses lainnya alias tidak langsung membuka usaha dengan skala besar.
Secara umum, modal yang besar tentunya akan mempermudah melakukan usaha. Namun, bukan berarti modal kecil akan menghambat usaha. Bisa dimulai dari networking terlebih dulu sambil mencari investor, customer, partner, dan supplier.
SDM
Tentu harus ada yang pintar disain. Bisa dua pilihan. Menyewa jasa seseorang yang memang sudah jago dulu untuk bisa saling belajar dan mengajari (tidak pelit bagi ilmu dengan pegawai lainnya) atau memang belajar dari awal sekali. Spesifikasi pekerjaan mencakup seperti:
1. Disain gambar, edit foto, disain spanduk,
2. Membuat stempel, sablon kop surat, kartu nama, amplop
3. Cetak brosur, flyer dan cetakan lainnya.
Kategori desain grafis dalam praktek bisnis percetakan / jasa cetak, perlu diketahui adanya dua golongan disain grafis: operator atau yang memang creative designer.
Biasanya operator komputer bisa mengerjakan kerjaan grafis, tetapi (kebanyakan) untuk pekerjaan setting-an (lay-out) contoh cetakan yang sudah pernah ada sebelumnya. Ini tidak diperlukan pendidikan formal, bisa belajar secara otodidak, yang penting kenal/tahu program-program grafis.
Akan ada pula kasus dimana customer menginginkan disain yang sesuai keinginan sendiri sehingga saat sang desainer grafis bekerja, customer akan ikut duduk disampingnya untuk mengomentari atau mengutarakan keinginan-keinginan. Intinya, bukan membuat konsep untuk sebuah disain melainkan mengerjakan konsep sang customer(digital offset). Untuk kasus seperti ini maka gaji tidak sebesar creative disain, bisa dilakukan oleh operator (setter)
Selain itu, ada pula pegawai yang tidak digaji, tapi profit sharing (bagi hasil) dari hasil pekerjaanya sebesar 40%-50% (1 pegawai, 1 komputer, 1 scan, 1 printer) dan bila dirata-rata gaji pegawai untuk desain grafis (2 orang) masing-masing menerima Rp. 1jt-1,5 jt perbulan. Sementara itu, untuk tukang sablon dan tukang ketik rata-rata @ Rp. 400rb-900rb/bulan
Service yang disediakan umumnya:
1. Jasa Cetak Kartu Nama, Kwitansi, Undangan, Nota, dsb
2. Pengetikan
4. Setting dan disain brosur, retouching foto.
5. Scan gambar
6. Print warna
7. Pembuatan stempel
Cetak dengan laser warna agak mahal dibanding dengan sablon atau order ke percetakan (digital offset), tapi kelebihannya adalah bisa menerima pemesanan dengan oplah sedikit misalnya hanya 1 lembar saja (lebih ngirit) karena tidak semua customer mau pesan dalam jumlah besar (terkadang hanya pesan 10 lembar buat proof atau contoh).
Boleh dibilang usaha cetak digital / digital printing merupakan salah satu jenis usaha yang cukup jadi favorit, dan akibatnya antara lain: banyaknya kompetitor sejenis di sektor ini.
Temukan Informasi mengenai Percetakan, Printing, Jasa Cetak, Cetak Digital, Digital Offset, Digital Printing dan Percetakan / Printing : Jasa Cetak - Digital & Offset Printing Jakarta pada 88db.com
http://www.chabelita.biz