Showing posts with label dj school. Show all posts
Showing posts with label dj school. Show all posts

Mengenal Budaya Tarian Jawa

Posted by jenggot kambing on Tuesday, September 8, 2009

Di masa yang lalu, Tarian Jawa semata-semata hanya dipertunjukkan pada istana untuk keluaga kerajaan. Sekarang, seluruh anak-anak dari Solo sudah dapat belajar menari pada sewaktu-waktu. bahkan di seluruh Indonesia sampai ke manca negara Tarian traditional ini bisa dipelajari. Berbeda dengan budaya dari luar negeri yang lebih mengandalkan musik tekno (DJ School). Selain sebagai sarana untuk mengembangkan bakat & seni tarian juga sebagai sarana kesehatan (Alat Fitness) atau olahraga.

Hampir semua penari memakai pakaian batik yang sangat indah dan sering memakai perhiasan dikepala yang luar biasa indah dan menarik.Beberapa jenis tarian yang terkenal, yaitu Tari Bedhoyo Ketawang dan Tari Srimpi.

Tari Bedhoyo Ketawang dipertunjukkan oleh sembilan wanita hanya sekali setahun pada upacara peringatan penobatan raja, merupakan tarian di istana yang sakral di kraton Solo terkenal sejak awal abad ke-17.

Pencipta tarian Bedhoyo Ketawang adalah Sultan Agung (1613-1645) raja pertama terbesar dari kerajaan Mataram bersama Kanjeng Ratu Kencanasari, penguasa laut selatan yang juga disebut Kanjeng Ratu Kidul. Sebelum tari ini diciptakan, terlebih dahulu Sultan Agung memerintahkan para pakar gamelan untuk menciptakan sebuah gendhing yang bernama Ketawang. Konon penciptaan gendhingpun menjadi sempurna setelah Sunan Kalijaga ikut menyusunnya. Tarian Bedhoyo Ketawang tidak hanya dipertunjukan pada saat penobatan raja yang baru tetapi juga pertunjukan setiap tahun sekali bertepatan dengan hari penobatan raja atau "Tingalan Dalem Jumenengan"

Bedhoyo Ketawang tetap dipertunjukkan pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana ke-XII (sekarang), hanya saja sudah terjadi pergeseran nilai filosofinya. Pertunjukan Bedhoyo Ketawang sekarang telah mengalami perubahan pada berbagai aspek, walapun bentuk tatanan pertunjukannya masih mengacu pada tradisi ritual masa lampau. Namun nilainya telah bergeser menjadi sebuah warisan budaya yang nilai seninya dianggap patut untuk dilestarikan. Busana Tari Bedhoyo Ketawang menggunakan Dodot Ageng dengan motif Banguntulak alas-alasan yang menjadikan penarinya terasa anggun.

Bedaya merupakan tari kelompok dengan komposisi 9 (sembilan) orang penari puteri.

Komposisi ini mengandung cerita tertentu yang sangat simbolik dan tidak menggunakan dialog. Gerak-geraknya sangat halus dan lembut.

Komposisi 9 mempunyai nama sendiri-sendiri yaitu Batak, Jangga, Dada, Buncit, Apit Ngajeng, Apit Wingking, Endel pojok, Endel Weton Ngajeng, endel Weton Wingking.

Tari Srimpi lebih pelan, terkendali, gerakan selaras, khususnya pada lengan, tangan, jari, dan kepala, diilhami oleh air tenang yang mengalir.

Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja.

Sesungguhnya sajian Tarian Jawa srimpi tersebut tidak hanya dijadikan sebagai sebuah hiburan semata, akan tetapi sesungguhnya sajian tersebut dimaksudkan sebagai bekal bagi kematian Belanda, karena kata sangopati itu berarti bekal untuk mati. Oleh sebab itu pistol-pistol yang dipakai untuk menari sesungguhnya diisi dengan peluru yang sebenarnya. Ini dimaksudkan apabila kegagalan, maka para penaripun telah siap mengorbankan jiwanya. Maka ini tampak jelas dalam pemakaian “sampir” warna putih yang berarti kesucian dan ketulusan.Pakubuwono IX terkenal sebagai raja amat berani dalam menentang pemerintahan Kolonial Belanda sebagai penguasa wilayah Indonesia ketika itu.

Kehalusan dan kegaiban dari dua tarian agung ini sekarang bisa dilihat oleh masyarakat umum, dapat dilihat pada pertunjukan di kraton, terdapat suasana yang asli dan gaib.

mutiaradamayanti.multiply.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutMengenal Budaya Tarian Jawa

Sekolah DJ dan Hobi Nge-DJ

Posted by jenggot kambing on Monday, August 24, 2009

JANGAN mengaku sebagai anak gaul, jika tidak bisa menjadi Disk Jockey (DJ) atau nge-DJ. Kini nge-DJ sudah tidak lagi identik dengan dunia malam lho. Buktinya nge-DJ tidak hanya dilakukan di klub, diskotek, atau lokasi dunia gemerlap (dugem) lainnya. Tetapi bisa di acara pesta ulang tahun, peluncuran produk, ataupun Outdoor DJ party. Jadi ternyata peluang buat nge-DJ semakin bertambah lebar kan?

Sudah bukan zamannya DJ identik dengan dunia malam, alkohol, ekstasi atau narkoba. Sebab sekarang nge-DJ sudah menjadi gaya hidup anak gaul. Anggapan Outdoor DJ identik dengan alkohol itu sudah mulai bergeser. Para DJ sekarang benar-benar menunjukkan citranya sebagai seorang yang profesional dalam bekerja. Bahkan para orangtua pun sekarang mulai tidak melarang-larang anaknya untuk belajar di sekolah DJ Jakarta.

Buktinya, sekarang semakin banyak anak-anak yang tertarik untuk belajar nge-DJ. Digital 6 Sound System yang baru dibuka selama satu tahun ini ternyata sudah mencetak 30 orang lulusan. Rata-rata anak yang belajar disitu, anak usia kelas 3 SMP, SMA, hingga mahasiswa.

Menurut Firman, sebagian dari siswa yang belajar di situ mengaku belajar nge-DJ bukan hanya untuk beroleh keterampilan sebagai profesi. Justru sebagian mengaku belajar sebagai hobi di DJ School Jakarta. "Biar dikatakan nggak ketinggalan zaman," katanya.

Meski demikian, kata Firman, jika mau dijadikan sebagai profesi, nge-DJ ternyata cukup menjanjikan. "Bagi seorang DJ pemula tarif sekali manggung Rp 500.000 per jam. Jika dalam sebulan bisa manggung empat kali, ternyata pendapatannya setara bahkan melebihi dari fresh graduate yang bekerja di kantoran kan? Padahal tuh Outdoor DJ masih baru dan hanya kerja empat jam sebulan," katanya.

Bagaimana agar cepat bisa nge DJ? Ternyata teori saja tidak cukup. Bagi Instruktur Rumus DJ School, DJ Asking menyatakan yang terpenting adalah sering mendengarkan dan melihat DJ profesional beraksi. Tahap pertama seorang DJ memang harus suka musik. Secara teori, kursus di DJ School Jakarta selama dua bulan itu sudah cukup untuk bisa nge-DJ. Namun secara praktek, dan menjadi seorang DJ yang handal maka harus banyak praktek lapangan.

"Dia harus sering ke klub untuk melihat DJ profesional bermain dan mendengarkan musiknya. Maka dia akan cepat mendapatkan insting atau feeeling sebagai seorang DJ," ujarnya.

Salah satu murid di Rumus DJ School, Adit (23) mengaku bahwa keinginannya untuk sekolah DJ Jakarta didasarkan karena dia menganggapnya sebagai hobi dan bukan profesi. Adit yang merupakan sarja Teknik Informatika dari Universitas Pelita Harapan ini belum berfikir untuk menggunakan keterampilan nge-Dj nya sebagai salah satu sumber penghasilan.

lifestyle.okezone.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutSekolah DJ dan Hobi Nge-DJ

Pelajaran Pertama

Posted by gelasbagus on Thursday, June 25, 2009

DJ adalah pengetahuan yang aplikatif. Wajar jika praktik menjadi porsi paling banyak diberikan pada DJ school atau outdoor school DJ. Ternyata, syarat untuk menjadi outdoor DJ tidak terlalu berat. DJ Jakarta Asking, instruktur dari Rumus DJ school Jakarta mengatakan, untuk menjadi DJ outdoor, syarat utamanya adalah harus mencintai dan suka musik. Tanpa kecintaan yang tinggi akan musik, seseorang tidak pernah bakal jadi DJ Jakarta school yang bagus. "Tak perlu takut untuk mencoba jadi DJ atau masuk ke DJ school. Selama Anda cinta musik, masuk saja. Dari sana, semuanya nanti akan berkembang. Ikuti saja alurnya. Tidak terlalu sulit untuk bisa jadi outdoor DJ," kata Asking yang sudah lima tahun ini jadi DJ freelance.

Asking menyebutkan, pelajaran pertama yang diberikan pada murid yang baru masuk outdoor school DJ Jakarta atau kursus DJ outdoor di DJ school Jakarta adalah pengenalan atas sejarah musik DJ. Pengenalan sejarah musik itu untuk membuka wawasan seseorang hingga lebih memunculkan kecintaan pada DJ.
"Sepertinya sudah menjadi standar, kalau ingin berkecimpung di satu bidang, kita harus tahu sejarahnya. Itu akan memberikan kita karakter atas bidang yang kita pilih. Begitu juga DJ," tutur Asking. Usai memberikan pengetahuan soal sejarah DJ Jakarta school, biasanya diberikan pengenalan atas perlengkapan peralatan untuk DJ. Pengenalan itu sekaligus juga untuk memberikan pengetahuan atas fungsi dari alat-alat yang dipakai oleh para DJ untuk menciptakan musik yang menarik. "Tentu kita pasti akan memberikan pengenalan atas alat, bagaimana menggunakannya, dan juga apa fungsinya. Itu semua diperlukan bagi mereka yang pertama kali belajar untuk jadi DJ. Tidak mungkin kita belajar sesuatu tanpa kita tahu apa peralatan kita," kata DJ Purple, pemilik sekolah DJ Trinity.

Hanya saja, pengenalan atas sejarah musik dan alat-alat yang digunakan serta fungsinya untuk menjadi DJ, tidak memakan banyak waktu. Rata-rata akan habis diberikan pada 1?2 pertemuan pertama saja. Selanjutnya, para murid yang datang untuk belajar itu akan langsung diminta untuk praktik.
Rata-rata, sekolah atau kursus DJ itu menggunakan pendekatan privat. Artinya, satu murid akan ditangani oleh satu instruktur. Berkat pendekatan ini, para murid akan punya kebebasan untuk menentukan waktu kursus sendiri. Dengan demikian, umumnya, kursus DJ ini tidak akan mengganggu aktivitas utama mereka. "Mereka itu langsung akan kami suruh praktik untuk jadi DJ. Kita kasih contoh atau pengantar sebentar, lalu mereka memainkannya sendiri. Instruktur nanti akan mengawasi. Kalau mereka salah atau kurang pas, akan langsung dibetulkan saat itu juga. Jadi itu akan lebih efektif," kata DJ Purple.

Umumnya, sekolah atau kursus DJ itu membagi kelas mereka menjadi dua tahap. Tahap pemula atau beginner dan tahap advance. Inti dari tahap pemula adalah mereka sudah mampu menciptakan musik sendiri, sedang advance, memberikan penekanan pada eksplorasi skilldan kreativitas. (sindo//jri)


http://lifestyle.okezone.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di DJ School | Outdoor DJ | Outdoor School | DJ Jakarta | DJ School Jakarta | DJ Outdoor | Jakarta School | DJ di 88db.com
More aboutPelajaran Pertama