Olahraga Squash Yang Bisa Hilangkan Emosi

Posted by jenggot kambing on Thursday, April 21, 2011

Dilihat dari perlengkapan maupun gaya permainannya, sepintas squash mirip dengan tenis. Bisa jadi karena kedua olahraga ini sama-sama berasal dari Inggris. Bedanya, tenis dimainkan pada lapangan outdoor dan luas, sementara squash di lapangan indoor dan lebih kecil, Perbedaan lapangan kemudian juga membedakan teknik dan aturan permainan.


Yang paling mudah terlihat, pemain squash tidak berhadap-hadapan. Squash merupakan olahraga yang kompleks karena seorang pemain dituntut untuk memiliki kekuatan, kecepatan, dan strategi sekaligus. Keuntungan berolahraga squash adalah tidak terpengaruh cuaca karena lapangannya yang berukuran 9,75 m x 6,4 m biasanya be-rada dalam gym, fitness center, atau stadion. Squash membakar kalori cukup banyak, sekitar 270 kalori per 30 menit pada orang dengan berat badan 68 kg. Tak hanya itu, squash juga bagus untuk menyalurkan emosi, Iho.

Ciri khas bola squash adalah semakin dipukul ia akan makin panas sehingga pantulannya pun makin cepat. Ini karena bola squash terbuat dari karet. Di negara empat musim, bola bertitik kuning cocok bagi atlet profesional atau pemain mahir sedangkan bola bertitik biru bagi pemain pemuia. Tetapi menurut Bambang, karena suhu di Indonesia cukup panas, pemuia pun bisa menggunakan bola bertitik kuning. Sebentar saja digunakan bola akan memantul cepat. Raket squash biasanya terbuat dari graphite, titanium, atau campuran keduanya. Tiap raket memiliki berat, keseimbangan, dan kekuatan menahan getaran yang bervariasi.

Pilihan yang tepat sifatnya personal. Biasanya pemain pemuia akan memilih raket yang ringan. Namun, menurut Bambang, ini justru kurang tepat. Untuk menguasai raket yang ringan dibutuhkan tenaga lebih besar, serta keterampilan dan teknik yang lebih tinggi. Pemain pemuia Sebaiknya menggunakan raket yang agak berat. Ukuran grip (pegangan) raket squash umumnya sama dan bisa diganti, disesuaikan dengan ukuran telapak tangan.

British Vs Amerika

Squash Amerika berbeda dengan squash internasional yang mengaicu pada sistem Inggris. Bola yang digunakan lebih keras, lebar lapangan lebih kecil (5,49 meter), angka kemenangai 15-21. Nilai juga bisa diberikan kepada pemain yang tidak melakukan servis (point a rally). Indonesia menganut aturan internasional.

Temukan disini Informasi lebih lengkap mengenai tenis

{ 0 comments... read them below or add one }