Showing posts with label manajemen kerja. Show all posts
Showing posts with label manajemen kerja. Show all posts

8 Etos Kerja Profesional

Posted by malamjumat on Friday, February 6, 2009

Jansen Sinamo, Sang Bapak Etos sekaligus Penulis 8 ETOS KERJA PROFESIONAL: navigator Anda menuju sukses, mengatakan dalam buku barunya tersebut bahwa manusia itu pada dasarnya adalah pencari kesuksesan.

Kerja adalah Rahmat: Bekerja Tulus Penuh Syukur.
Bekerja adalah rahmat yang turun dari Tuhan, oleh karena itu harus kita syukuri. Bekerja dengan tulus akan membuat kita merasakan rahmat lainnya sebagai berikut:

  • Kita dapat menyediakan sandang-pangan untuk keluarga kita dengan gaji yang kita dapat.
  • Kita diberi kesempatan untuk bisa bergaul lebih luas serta meningkatkan kualitas diri ke tingkat yang lebih tinggi hingga kita bisa tumbuh dan berkembang.
  • Kita bisa memaksimalkan talenta kita saat bekerja.
  • Kita bisa mendapatkan pengakuan dan identitas diri dari masyarakat dan komunitas. Untuk itu tidak ada salahnya melakuakn pelatihan SDM tujuannya untuk meningkatkan etos kerja.

Kerja adalah Amanah: Bekerja Benar Penuh Tanggung Jawab.
Amanah melahirkan sebuah sikap tanggung jawab, dengan demikian maka tanggung jawab harus ditunaikan dengan baik dan benar bukan hanya sekedar formalitas. Rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang didelegasikan kepada kita akan menumbuhkan kehendak kuat untuk melakasanakan tugas dengan benar sesuai job description untuk mencapai target yang ditetapkan. Bekerja dengan hati, misalnya spritual EFT.

Kerja adalah Panggilan: Bekerja Tuntas Penuh Integritas.
Dalam konteks pekerjaan, panggilan umum ini memiliki arti bahwa apa saja yang kita kerjakan hendaknya memenuhi tuntutan profesi. Agar panggilan dapat diselesaikan hingga tuntas maka diperlukan integritas yang kuat karena dengan memegang teguh integritas maka kita dapat bekerja dengan sepenuh hati, segenap pikiran, segenap tenaga kita secara total, utuh dan menyeluruh. Dengan spritual kerja yang bagus mudah-mudahn yang lain lancar juga.

Kerja adalah Aktualisasi: Bekerja Keras Penuh Semangat.
Aktualisasi adalah kekuatan yang kita pakai untuk mengubah potensi menjadi realisasi. Pelatihan seperti quantum touch adalah salah satu pelatihan SDM. Ada tiga cara mudah untuk meningkatkan etos kerja keras, yaitu:

  • Kembangkanlah visi sebagai ilham untuk bekerja keras.
  • Kerja keras merupakan ongkos untuk mengembangkan diri kita.
  • Kerja keras itu baik, menyehatkan dan menguatkan diri kita.

Kerja adalah Ibadah: Bekerja Serius Penuh Kecintaan.
Segala pekerjaan yang diberikan Tuhan kepada kita harus kita syukuri dan lakukan dengan sepenuh hati. Tidak ada tipe atau jenis pekerjaan yang lebih baik dan lebih rendah dari yang lain karena semua pekerjaan adalah sama di mata Tuhan jika kita mengerjakannya dengan serius dan penuh kecintaan. Etos kerja bukan hanya dilihat manusia, Tuhan Maha Mengetahui.

Kerja adalah Seni: Bekerja Cerdas Penuh Kreatifitas.
Bekerja keras itu perlu, namun bekerja dengan cerdas sangat dibutuhkan. Kecerdasan disini maksudnya adalah menggunakan strategi dan taktik dengan pintar untuk mengembangkan diri, memanfaatkan waktu bekerja agar tetap efektif dan efesien, melihat dan memanfaatkan peluang kerja yang ada, melahirkan karya dan buah pikiran yang inovatif dan kreatif. Spritual quantum, EFT quantum, ataupun quantum touch merupakan pelatihan untuk peningkatan SDM.

Kerja adalah Kehormatan: Bekerja Tekun Penuh Keunggulan.
Kehormatan diri bisa kita dapatkan dengan bekerja. Melalui pekerjaan, maka kita dihormati dan dipercaya untuk memangku suatu posisi tertentu dan mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita termasuk segala kompetensi diri yang kita miliki, kemampuan dan kesempatan dalam hidup. Spritual EFT & EFT Quantum bisa Anda coba.

Kerja adalah Pelayanan: Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati.
Tahukah Anda kalau ternyata hasil yang kita lakukan dalam bekerja bisa menjadi masukan untuk orang lain dan begitu pula sebaliknya. Sehingga dari proses tersebut kita telah memberikan kontribusi kepada orang lain agar mereka bisa hidup dan beraktivitas dengan lebih mudah.

www.solusiukm.com

Temukan informasi lainnya mengenai Pelatihan SDM, Etos Kerja, Spiritual EFT, Spritual Quantum, EFT Quantum, Quantum Touch hanya di Pelatihan SDM : Etos Kerja - Spiritual EFT & Quantum Touch Jakarta pada 88db.com

More about8 Etos Kerja Profesional

Tips Meningkatkan Efektifitas Kerja

Posted by malamjumat on Tuesday, January 27, 2009

Suatu tindakan pada studi produktivitas menunjukkan bahwa kecakapan manajemen yang bertanggung jawab adalah suatu faktor terpenting dalam mencapai produktivitas tinggi pada organisasi yang berdasarkan teknologi (Robert M Ranftl).
Kemajuan teknologi informasi menjadi salah satu ciri era globalisasi dewasa ini. Masyarakat siap atau tidak siap harus menghadapi era ini dan juga mampu mencari berbagai peluang dalam dunia yang semakin mengglobal dengan sistem ekonomi kapitalisme yang baru. Setiap manejer bisnis harus menerima tekanan mekanisme pasar, serta mencari alternatif metode dan pendekatan bisnis yang bisa survive. Jawaban penting atas tantangan dan mencari peluang bisnis di era globalisasi ini, setiap organisasi bisnis harus mampu meningkatkan produktivitas & etos kerja secara organisasi maupun individu sumber daya manusianya.

Robert M Ranftl memberikan tips 7 kunci untuk mencapai produktivitas dan kreativitas yang tinggi.
1. Keahlian, manajemen yang bertanggung jawab. Manajemen adalah faktor utama produktivitas, merekalah yang menggerakkan. Manajemen kreatif adalah menyelesaikan pekerjaan secara optimal dengan sumber daya yang ada. Memang terjadi dialog yang tidak mudah dipertemukan antara kualitas individu (IQ, pendidikan, nilai yang tinggi) dengan perbedaan di antara sikap dan motivasi. Untuk mencapai produktivitas tinggi, setiap SDM harus diberi motivasi tinggi, positif dan secara penuh ikut melakukan pekerjaan. Etos kerja harus dimanajemen dengan baik.

2. Kepemimpinan yang luar biasa. Pemimpin sejati menghasilkan orang-orang dan organisasi terbaik. Untuk itu harus memiliki kepandaian khusus untuk memecahkan masalah dengan suatu hasil. Bisa dilakukan dengan melakukan pelatihan SDM, seperti spiritual EFT ataupun quantum touch.

3. Kesederhanaan organisasional dan operasional. Menyusun atau mendesain organisasi harus memberikan wacana yang sederhana, luwes, ramping serta dapat menyesuaikan perubahan.

4. Kepegawaian yang efektif. Memilih SDM dalam organisasi tentu harus mempertimbangkan kemampuan (kualitas) dan terhindah dari bentuk-bentuk nepotisme. Relevansi kualitas SDM dengan pekerjaan menjadi sangat penting untuk mempertimbangkan dalam memilih pegawai yang efektif. Dengan melakukan pelatihan SDM akan paham dengan perubahan zaman dan siap bersaing.

5. Tugas yang menantang. Setiap tugas atau pekerjaan yang diamanahkan pada seseorang, akan menjadi kunci bagi proses kreatif dan produktif individu.

6. Perencanaan dan pengendalian tujuan. Organisasi harus melakukan perencanaan yang efektif. Perencanaan yang tidak efektif memnyebabkan kebocoran besar dalam produkvifitas. Sedangkan perencanaan yang efektif meningkatkan produktivitas operasional. Misalnya dengan etos HSQ.

7. Pelatihan menajerial khusus. Setiap manajemen harus diberikan kemampuan tambahan dan khususmelalui pelatihan-pelatihan jangka pendek maupun jangka panjang, dan diberikan forum ekspose diri dengan seminar-seminar pengembangan kemampuan manajerial. Beberapa contoh pelatihan seperti Spiritual EFT atau quantum touch.

Ke-7 Tips tersebut memberikan wacana dan pemahaman, upaya peningkatan produktivitas dapat dibahas dari berbagai sudut. Dalam organisasi yang mampu mengimplementasikan 7 tips tersebut, rasanya bukan tidak mungkin akan mampu meningkatkan produktivitas kerja secara signifikan.

www.tipsmanfaat.com

Temukan Pelatihan SDM, Etos Kerja, Etos HSQ, Spiritual EFT, Quantum Touch hanya di Pelatihan SDM : Etos Kerja & HSQ - Spiritual EFT & Quantum Touch Jakarta pada 88db.com

More aboutTips Meningkatkan Efektifitas Kerja

Tips Meningkatkan Efektivitas Pelatihan SDM

Posted by malamjumat on Saturday, January 24, 2009

Dalam sebuah kesempatan, muncul pertanyaan seperti berikut : Setiap tahun perusahaan kami mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pelatihan SDM. Apa yang harus dilakukan agar pelatihan SDM bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja bisnis?

Harus diakusi, memang masih cukup banyak perusahan yang melakukan training untuk meningkatkan etos kerja dengan pendekatan “hit and run”, artinya sekedar mengundang karyawan untuk ikut tanpa memikirkan tindak-lanjut pasca-kegiatan yang mestinya juga perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Padahal, tanpa tindak-lanjut yang baik, efektivitas kegiatan training peningkatan etos kerja akan sangat rendah dan biasanya setelah tiga atau empat bulan para peserta akan lupa dengan apa yang mereka pelajari dalam kegiatan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut ada langkah praktis yang perlu dilakukan. Dalam setiap training pelatihan etos kerja sebaiknya diupayakan ada sesi khusus –yang dilakukan menjelang akhir kegiatan– untuk menyusun rencana tindak-lanjut pasca-pelatihan etos kerja. Dalam rencana tindakan ini, para peserta diminta untuk merumuskan secara spesifik tindakan konkret yang akan mereka lakukan untuk mengaplikasikan materi yang telah diberikan. Akan lebih baik jika rencana tindakan ini juga disertai dengan tolok-ukur untuk menilai sejauh mana rencana itu berhasil mencapai sasaran.

Selanjutnya, rencana tindakan ini disalin dan dibagikan kepada peserta yang bersangkutan, atasan peserta, serta pihak penyelenggara (trainer/bagian SDM). Nah, proses pelaksanaan rencana tindakan pasca-pelatihan itu kemudian mesti dipantau 1-2 bulan sekali melalui serangkaian sesi monitoring (sesi ini dapat dilakukan selama 6 hingga 12 kali). Di sini peran dari atasan sangat besar. Demikian juga, pihak penyelenggara harus proaktif, dan secara intensif bekerjasama dengan atasan peserta untuk melakukan monitoring. Akan lebih baik jika dalam proses tersebut juga disertai dengan penyegaran, dengan misalnya mendiskusikan kembali pokok-pokok penting materi sebelumnya dipelajari dalam training. Sehingga, proses pembelajaran terus berjalan secara berkelanjutan. Banyak jenis training seperti Pelatihan Quantum Touch, Pelatihan Spiritual EFT, dsb.

Serangkaian tindakan di atas diharapkan dapat meningkatkan efektivitas training. Misalnya training spritual QT (spritual quantum touch), pelatihan HSQ / spritual HSQ, dsb. Artinya, training benar-benar memberikan dampak terhadap perubahan perilaku secara positif dan pada gilirannya juga bermanfaat secara positif bagi kinerja bisnis.

http://rajapresentasi.com

Temukan Pelatihan SDM, Etos Kerja, Spiritual EFT, EFT, HSQ, QT, Quantum Touch, Spiritual Quantum Touch, EFT Indonesia, Spiritual QT, Spiritual HSQ, Pelatihan Etos Kerja, Pelatihan Quantum Touch, Pelatihan Spiritual EFT, Pelatihan HSQ hanya di Pelatihan SDM : Etos Kerja & HSQ - Spiritual EFT & Quantum Touch Jakarta pada 88db.com

More aboutTips Meningkatkan Efektivitas Pelatihan SDM

Tahap Pengembangan Diri

Posted by malamjumat on Friday, December 5, 2008

Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling sempurna. Kesempurnaan di sini dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri, yaitu adanya kebaikan, ada pula keburukan. Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang lemah. Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju aktualisasi/pengembangan diri. Manusia harus memiliki manajemen diri karena dibekali keistimewaan. Manusia harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya. Sebab, mengenal diri sendiri adalah dasar dari action atau tindakan-tindakan, demi meraih sebuah cita-cita yang besar.

Contoh: setelah menganalisis diri dengan saksama, kemudian kita mampu menemukan kekuatan personal kita seperti kreativitas, semangat berinovasi, ketajaman analisis, kemampuan menemukan peluang, penerimaan terhadap hal-hal baru, semangat/motivasi diri belajar yang tinggi, serta cita-cita atau tujuan-tujuan pribadi yang mulia. Dengan memiliki manajemen kepribadian yang bagus seyogyanya kita bisa melakukan manajemen kepemimpinan minimal buat diri sendiri. Tetapi di sisi lain, mungkin saja kita merasa memiliki kelemahan, seperti kurang disiplin, tidak fokus, kurang konsisten, tidak berani mencoba, atau tidak berani ambil risiko.

Pada kasus ini, kita lihat betapa kekuatan berupa potensi-potensi diri yang istimewa menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak bisa dikendalikan atau dikelola dengan baik.

Titik krusialnya di sini adalah, memaksimalkan potensi atau kekuatan dan sekaligus meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Bagaimanapun kita harus terus memiliki motivasi diri agar mampu melakukan manajemen diri yang baik. Caranya:

Pertama, berkomitmen untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut.
Kedua, melakukan action atau usaha yang sungguh-sungguh untuk menghentikan pengaruhnya setiap kali kelemahan diri tersebut muncul.
Ketiga, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru yang mendorong mencuatnya potensi kita dan terus melakukan pengembangan diri, dan pada saat bersamaan mengubur sedalam-dalamnya setiap kelemahan kita.
Keempat, terus-menerus menumbuhkan dan mengembangkan motivasi diri, supaya semangat selalu berkobar dan kita senantiasa memiliki mentalitas yang sehat.

Dan keempat hal tersebut harus kita mulai sekarang juga! Ingat, hanya orang yang memiliki motivasi dan berani bertindak saja yang akan sukses. Salah satu bentuk pengembangan diri adalah psychotronica. Action is power! Tindakan adalah kekuatan!

www.pembelajar.com

Temukan Pengembangan Diri, Motivasi Diri, Psychotronica, Manajemen Diri, Manajemen Kepemimpinan hanya di Pengembangan & Motivasi Diri : Psychotronica - Manajemen Diri & Kepemimpinan 88db.com

More aboutTahap Pengembangan Diri