Showing posts with label kerajinan daerah. Show all posts
Showing posts with label kerajinan daerah. Show all posts

Pameran Seni 100 Penutup Kepala Langka Se-Indonesia

Posted by jenggot kambing on Friday, September 11, 2009

Sekitar 100 penutup kepala yang kini terbilang langka yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia segera dipamerkan untuk umum.

"Ada sekitar 100 penutup kepala langka dari daerah-daerah akan dipamerkan bahkan ada beberapa yang sudah punah akan turut ditampilkan," kata Ketua Umum Himpunan Wastraprema (Himpunan Pecinta Kain Adati Indonesia), Adiati Arifin Siregar, di Jakarta.

Pihaknya yang merupakan Himpunan Pecinta Kain Adati Indonesia (Wastraprema) akan menyelenggarakan pameran langka yang baru pertama kali digelar di Indonesia bertajuk Pameran Seni Tutup Kepala Nusantara beserta ragam hiasnya dari berbagai daerah di Indonesia pada medio April mendatang di JCC Jakarta.

Pameran unik tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian Wastraprema terhadap seni tutup kepala yang kini nyaris punah padahal merupakan salah satu warisan leluhur yang tidak ternilai harganya.

Sementara itu Ketua Penyelenggara Pameran, Hj. Noes Moeljanto Djojomartono, mengatakan, pihaknya prihatin dengan kondisi saat ini di mana tutup kepala adati sudah semakin dilupakan dan ditinggalkan bahkan banyak generasi muda yang sudah tidak mengenalnya.

"Banyak pula di sanggar-sanggar busana, tutup kepala adati sudah dicampuradukkan keasliannya sehingga makin tidak karuan," katanya.

Pihaknya bertekad menyajikan keaslian seni tutup kepala kepada khalayak melalui pameran itu.

"Ini kami kembalikan kepada masyarakat termasuk para desainer agar penggunaannya jangan sembarangan sebab semuanya ada falsafahnya," katanya.

Sejumlah penutup kepala adat yang akan dipamerkan merupakan Barang Langka yang tidak jarang terbuat dari emas asli. Bahkan ada beberapa yang sudah dinyatakan punah seperti tutup kepala asal Nias, Melawai, dan Tanimbar.

Selain itu ada penutup kepala asal Sumatera Barat Pariaman bernama Saluang berbahan kain songket milik kolektor Atitje Aryman. Dipamerkan pula topi toraja dari Sulawesi Selatan berbahan serat daun lontar milik Anjungan Sulawesi Selatan TMII.

Dari Minangkabau dipamerikan penutup kepala bernama saluak deta batimbo kayu berbahan kayu yang ***kir milik kolektor Nian Djoemina.

Sementara dari Kalimantan Timur disajikan kostum & (Jual Properti) topi wanita dayak kenyah berbahan manik-manik dan taring binatang milik Museum Purna Bhakti Pertiwi.

Pameran juga menyajikan tutup kepala asal Lampung bernama siger pepaduan dari tulang bawang berbahan logam sepuh emas milik kolektor Ade Krishna Raga. Ada pula dari Kerinci Jambi ikat kepala wanita dari beludru hitam milik Museum Purna Bhati Pertiwi.

Selain itu ada ikat kepala pria untuk upacara yang terbuat dari logam berasal dari Timor milik kolektor Caecil Papadimitrou, tutup kepala penari arja dari Bali yang terbuat dari lempeng logam dan kertas emas, dan songkok manggalayuda yang terbuat dari beludru hitam dan sulam benang emas dari Yogyakarta Pakualaman milik Puro Pakualaman.

"Soal keamanan kami sudah menyiapkan jasa securicor yang menjaga barang-barang tersebut 24 jam nonstop," kata Noes.

vibizdaily.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

More aboutPameran Seni 100 Penutup Kepala Langka Se-Indonesia

Perusakan Hutan Hambat Produksi Kerajinan Dayak

Posted by jenggot kambing on Wednesday, May 27, 2009

Ukiran getah nyatu merupakan kerajinan khas warga Dayak di Kalteng, khususnya di desa ini. Bentuk ukiran (Barang Unik) sangat beragam, misalnya perahu jukung, rumah betang, sandung, patung dayak, atau miniatur rumah tempat penyimpanan kerangka mayat dalam upacara tiwah.

Jika berkunjung ke desa yang juga dilintasi jalan trans Kalimantan lintas Banjarmasin-Palangkaraya ini, kesan berbeda akan segera terlintas. Di sejumlah rumah, ibu-ibu sambil mengasuh anak mereka yang masih bayi sibuk memijit-mijit gumpalan getah nyatu di depan panci berisi air panas dan kompor yang menyala. Lihat Jual Barang Unik dan Toko Barang Unik.

Di kampung ini juga terdapat sejumlah toko yang menjadi pengumpul dan menjual hasil kerja para perajin Barang Unik. Kurang lengkap rasanya berkunjung ke Kapuas tanpa menyaksikan dan membeli oleh-oleh kerajinan getah nyatu dari Kampung Dahirang. Harga hasil kerajinan warga itu sangat beragam. Dari yang termurah berupa gantungan kunci Rp 1.000 per biji, hingga ukiran perahu jukung dengan detail indah dan rumit berharga Rp 550.000.

Entah siapa yang memulai, Barang kerajinan getah nyatu ini sudah puluhan tahun menjadi ciri khas Kampung Dahirang. Warga mengerjakannya secara sambilan di samping usaha lain, seperti berladang atau mencari ikan di Sungai Kapuas. Menurut Tinga K Jaffar (70), pemilik usaha kerajinan "Antik", warga Kampung Dahirang belajar mengukir getah dari seorang demang atau kepala adat setempat.

Menurut Tinga, yang menjadi permasalahan para perajin sekarang ini adalah sulitnya mendapatkan bahan baku getah nyatu. Kesulitan ini menjadi salah satu penyebab terancamnya kelestarian Barang kerajinan khas ini. "Sekarang sulit mencari getah. Harus mencari hingga ke hutan pedalaman," kata Tinga.

Para perajin mengungkapkan, mereka sering berhenti bekerja karena kekurangan pasokan bahan baku. Tinga mengatakan, sekitar tahun 1980-an untuk mendapatkan getah nyatu tinggal mengambil di hutan. Dulu, penduduk Kota Buntok dengan mudah mengambil getah nyatu dari pohon nyatu di belakang rumah mereka. "Tetapi sekarang pohon sudah habis dibabat," kata Tinga. Lihat Jual Barang Unik dan Toko Barang Unik.

Entah sampai kapan kerajinan yang sudah menghidupi dan menjadi ciri khas Kampung Dahirang itu bisa bertahan. Jika laju perusakan hutan masih terus dibiarkan, kerajinan itu tidak perlu menunggu lama untuk punah.

Sumber: www2.kompas.com

Temukan info lain pada Barang Unik - Jual Barang - Toko Barang - Jual Barang Unik - Toko Barang Unik - Barang dan Barang Unik: Jual Barang Unik & Toko Barang Unik Balikpapan Kalimantan Timur hanya di 88db.com
More aboutPerusakan Hutan Hambat Produksi Kerajinan Dayak