Dalam melakukan kegiatannya, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) niscaya membutuhkan dokumentasi. Manfaat dari dokumentasi bisa bermacam-macam, antara lain untuk dilampirkan dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) panitia, laporan ke donatur, untuk dimuat di media (media pers internal maupun eksternal), pameran/ekspo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus, campaign kit rekruitmen, presentasi UKM, dsb. Dokumentasi bisa berbentuk video atau foto. Dan berikut ini adalah beberapa tips dalam pengambilan foto dokumentasi kegiatan LDK:
Follow up:
1. Pastikan ada koordinator yang bertanggungjawab khusus untuk pendokumentasian (event photography) pada setiap kepanitiaan sebuah kegiatan LDK.
2. Pilih orang yang memang memiliki kemampuan dalam seni photography ke dalam sie dokumentasi panitia, agar foto yang dihasilkan bagus. Ini adalah salah satu pentingnya LDK melakukan rekruitmen mahasiswa yang memiliki hobi fotografi. Jika tidak ada, carilah yang bisa menggunakan kamera dan mengambil foto dengan baik.
3. Sie dokumentasi harus me-list daftar momen-momen yang akan dipotret. Mulai dari event photography awal kegiatan, proses kegiatan, hingga selesainya kegiatan. Jangan sampai ada yang terlewat.
4. Ambil foto pada setiap momen dalam kegiatan tersebut. Karena momen photography itu tidak akan terulang kembali. Khususnya momen-momen bersejarah, misalnya peresmian sesuatu, peluncuran sesuatu, pelantikan, pembacaan sumpah pengurus, penyerahan plakat kenang-kenangan ke pembicara, dsb.
5. Selain itu panitia sie dokumentasi juga harus me-list daftar orang-orang yang akan diambil fotonya. Misalnya ketua panitia, tokoh nasional, tokoh universitas, ADK yang mau "ditokohkan" atau mau diangkat ke publik, dsb.
6. Selain momen dan tokoh di atas, beberapa hal yang juga perlu diambil fotonya, antara lain:
- Gedung/lokasi/rumah tempat kegiatan
- Suasana ruangan
- Suasana audiens/peserta acara
- Suasana kegiatan
- Simbol-simbol LDK, kampus, bendera, spanduk acara, dll
- dsb.
7. Pengambilan foto tokoh tertentu, dengan mengambil sudut/angle sedemikian rupa sehingga latar belakangnya tampak jelas simbol kegiatan. Misalnya berlatar belakang baliho acara kegiatan, spanduk kegiatan, logo kegiatan, bendera, atau bentuk simbol lainnya. Sehingga foto tersebut dapat menceritakan kejadiannya dengan seribu bahasa.
8. Foto kegiatan LDK yang diambil harus bisa menggambarkan bahwa Islam itu identik dengan ketaqwaan, kreatifitas, dan kecerdasan. Sesuai dengan motto situs Hudzaifah.org ini: "Bertaqwa, Kreatif, dan Cerdas", sebagai gambaran bahwa dakwah kampus itu meliputi ranah da'wah, akademik, dan siyasi.
9. Potretlah momen pada saat acara selesai, misalnya foto bersama panitia (atau bisa juga dengan pembicara) dengan latar belakang spanduk acara, baliho, dsb.
10. Gunakan teknik pengambilan foto yang baik. Bisa belajar dari yang jago event photography service atau belajar dari buku yang memaparkan teknik-teknik foto, karena pengambilan foto bisa bermacam-macam teknik, ada foto jurnalistik, foto artistik, foto dokumentasi, dsb.
11. Kumpulkan all event photography yang telah diambil dalam satu album. Setiap kegiatan gunakan album tersendiri. Di album tersebut, tulis nama kegiatannya, tanggal, lokasi, siapa yang hadir, dsb. Lebih bagus lagi kalau di-CD-kan, apalagi jika menggunakan kamera digital. Sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan dapat digunakan dengan segera.
Demikian tips singkat ini. Anda juga bisa tambahkan dengan tips lainnya. Selamat memotret.
Temukan informasi lainnya mengenai Event Photography ~ All Event Photography ~ Event Photography Service ~ Photography Service ~ Photography hanya di 88db.com
More about → Teknik Pengambilan Foto Kegiatan LDK
Follow up:
1. Pastikan ada koordinator yang bertanggungjawab khusus untuk pendokumentasian (event photography) pada setiap kepanitiaan sebuah kegiatan LDK.
2. Pilih orang yang memang memiliki kemampuan dalam seni photography ke dalam sie dokumentasi panitia, agar foto yang dihasilkan bagus. Ini adalah salah satu pentingnya LDK melakukan rekruitmen mahasiswa yang memiliki hobi fotografi. Jika tidak ada, carilah yang bisa menggunakan kamera dan mengambil foto dengan baik.
3. Sie dokumentasi harus me-list daftar momen-momen yang akan dipotret. Mulai dari event photography awal kegiatan, proses kegiatan, hingga selesainya kegiatan. Jangan sampai ada yang terlewat.
4. Ambil foto pada setiap momen dalam kegiatan tersebut. Karena momen photography itu tidak akan terulang kembali. Khususnya momen-momen bersejarah, misalnya peresmian sesuatu, peluncuran sesuatu, pelantikan, pembacaan sumpah pengurus, penyerahan plakat kenang-kenangan ke pembicara, dsb.
5. Selain itu panitia sie dokumentasi juga harus me-list daftar orang-orang yang akan diambil fotonya. Misalnya ketua panitia, tokoh nasional, tokoh universitas, ADK yang mau "ditokohkan" atau mau diangkat ke publik, dsb.
6. Selain momen dan tokoh di atas, beberapa hal yang juga perlu diambil fotonya, antara lain:
- Gedung/lokasi/rumah tempat kegiatan
- Suasana ruangan
- Suasana audiens/peserta acara
- Suasana kegiatan
- Simbol-simbol LDK, kampus, bendera, spanduk acara, dll
- dsb.
7. Pengambilan foto tokoh tertentu, dengan mengambil sudut/angle sedemikian rupa sehingga latar belakangnya tampak jelas simbol kegiatan. Misalnya berlatar belakang baliho acara kegiatan, spanduk kegiatan, logo kegiatan, bendera, atau bentuk simbol lainnya. Sehingga foto tersebut dapat menceritakan kejadiannya dengan seribu bahasa.
8. Foto kegiatan LDK yang diambil harus bisa menggambarkan bahwa Islam itu identik dengan ketaqwaan, kreatifitas, dan kecerdasan. Sesuai dengan motto situs Hudzaifah.org ini: "Bertaqwa, Kreatif, dan Cerdas", sebagai gambaran bahwa dakwah kampus itu meliputi ranah da'wah, akademik, dan siyasi.
9. Potretlah momen pada saat acara selesai, misalnya foto bersama panitia (atau bisa juga dengan pembicara) dengan latar belakang spanduk acara, baliho, dsb.
10. Gunakan teknik pengambilan foto yang baik. Bisa belajar dari yang jago event photography service atau belajar dari buku yang memaparkan teknik-teknik foto, karena pengambilan foto bisa bermacam-macam teknik, ada foto jurnalistik, foto artistik, foto dokumentasi, dsb.
11. Kumpulkan all event photography yang telah diambil dalam satu album. Setiap kegiatan gunakan album tersendiri. Di album tersebut, tulis nama kegiatannya, tanggal, lokasi, siapa yang hadir, dsb. Lebih bagus lagi kalau di-CD-kan, apalagi jika menggunakan kamera digital. Sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan dapat digunakan dengan segera.
Demikian tips singkat ini. Anda juga bisa tambahkan dengan tips lainnya. Selamat memotret.
www.hdn.or.id
Temukan informasi lainnya mengenai Event Photography ~ All Event Photography ~ Event Photography Service ~ Photography Service ~ Photography hanya di 88db.com