Kesalahan Umum Dalam Foto Pernikahan

Posted by jenggot kambing on Tuesday, September 15, 2009

Setelah berbulan-bulan merancang dengan saksama dan detail segala persiapan pernikahan seperti, gaun, lokasi, daftar undangan, dan lain lainnya, pusing tujuh keliling pun tak bisa dihindarkan. Tapi, itu bukan alasan Anda boleh melonggarkan pengawasan terhadap urusan lain yang tak kalah penting yaitu kesempatan untuk mengabadikan hari bahagia Anda lewat wedding Photography Jakarta.

Tak jeli memilih fotografer
Sebelum memutuskan siapa fotografer yang beruntung mengabadikan mempelai cantik seperti Anda, manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bukan hanya melihat-lihat, tapi juga mengamati portfolio mereka. Jika fotografer tanpa pengalaman dan keahlian yang baik yang Anda pilih untuk menghemat dana, bersiap-siaplah menanggung risikonya. Jika vendor foto yang sedang Anda incar tak bersedia memberi keleluasaan untuk memilih fotografer yang Anda yakini kemampuannya, jangan ragu untuk angkat kaki dan mencari lagi.

Tak ada photo “wish list”
Pernah punya mimpi berfoto romantis dia atas bukit, di tengah ladang/persawahan? Atau di tengah hiruk pikuk lalu lintas kota besar? Tunjukkan gambar-gambar yang ada di majalah, foto-foto lama, atau gambar visual lain yang bisa membantu si fotografer untuk menangkap dan menerjemahkan harapan Anda.

Hanya mengabadikan pose atau acara tertentu
Setiap album foto perkawinan pasti memiliki foto-foto dengan pose formal atau acara-acara resmi dari sebuah Event Party pesta pernikahan. Tapi Anda tak harus berhenti dan menyamakan foto-foto perkawinan Anda dengan milik mempelai lain. Miliki foto-foto saat Anda dan si dia melakukan aktivitas santai seperti berdansa, ngobrol dengan tamu-tamu undangan, atau sekadar bertukar pandang dengan si dia di pelaminan. Momen-momen santai dan sederhana, tapi tak kalah berartinya.

Tampil berkeringat dan berminyak di foto
Siapa pun tahu, berdiri berdampingan cukup lama dengan mengenakan busana pengantin akan meningkatkan temperatur badan. Tapi jangan sampai kulit wajah berminyak plus keringat (terutama di area ketiak) memorakporandakan penampilan istimewa Anda. Sediakan bala bantuan berupa bedak, deodoran, dan handuk kecil sebagai penyelamat penampilan Anda.

Salah posisi, salah pose
Setelah beberapa foto, mungkin para tamu, Anda dan si dia mulai mati gaya . Pada momen-momen berbahaya seperti inilah penting bahwa fotografer bisa menjaga suasana agar tetap hidup, membuat Anda dan para tamu tetap fokus, fotogenik, dan di atas segalanya, tetap nyaman.

Kehilangan momen-momen kecil nan spesial
Ada beberapa prosesi dalam sebuah pesta pernikahan seperti ciuman pertama si pengantin, dansa pertama antara si mempelai perempuan dengan ayahnya, pemotongan kue, dan pelemparan buket bunga. Tapi, seringkali momen-momen sederhana (tapi tak kalah mengharukan) seperti senyum malu-malu si gadis cilik pembawa bunga, air mata bahagia dari sahabat, dan bahkan kerling mesra si dia terlupakan.

Berhenti memotret justru di jam yang tepat
Banyak pasangan pengantin memutuskan bahwa pukul 21.00 adalah saat yang pas untuk mengakhiri acara Foto Nikah. Begitu juga dengan aktivitas potret-memotret. Cobalah menjadi pengantin yang berbeda karena justru di jam-jam setelah pukul 21.00, momen-momen istimewa muncul tak terduga. So, keep shooting!

alamanda-weddingku.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

{ 0 comments... read them below or add one }