Peta peternakan dan kesehatan hewan di Sumatera tersebut mendorong Forum Perunggasan Sumatera Utara (FORGAS) yang di dalamnya termasuk ASOHI Sumut sebagai anggota bekerja sama dengan Dinas/Instansi baik dari Dinas Peternakan maupun Karantina melaksanakan: Sosialisasi dan Pengawasan secara langsung lalu lintas ternak khususnya yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Utara seperti Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Demikian disampaikan Ketua ASOHI Daerah Sumut Drh Anang Satoto belum lama ini.
Dengan berbagai sosialisasi yang diadakan termasuk seminar-seminar diberbagai kesempatan, maka kesadaran masyarakat peternak untuk melakukan vaksinasi AI serta peningkatan Bioscurity yang sebelumnya hanya dilakukan di layer komersil maka saat ini kesadaran tersebut sudah pula dilakukan di peternak broiler.
Adapun harga jual komoditi ternak seperti ayam besar dan telur konsumsi mengakibatkan bisnis obat hewan juga mengalami penurunan/lesu, karena banyak peternak yang menunda untuk masuk DOC. “Akan tetapi hingga kini kondisi serta situasi saat ini sudah mulai membaik kembali,” ungkap Drh Anang.
Malaysia Berulah di Bidang Peternakan
Dituturkan Anang Satoto, Forgas melakukan kunjungan dan pemantauan disebabkan adanya Telur Legal dari Malaysia yang masuk kembali ke P. Batam, tanpa melalui proses pemasukan sebagaimana ketentuan yang berlaku. Kondisi ini sangat mengkuatirkan para peternak di Sumatera Utara mengingat pada priode Mei-Juni negara tetangga Malaysia kembali mengalami Out Break sehingga dikuatirkan membawa dampak yang sangat serius bagi provinsi Sumatera Utara.
Pengawasan Obat Hewan
http://kedokteranhewan.blogspot.com
Dukung kampanye stop dreaming start action
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment