Plastik Kemasan
Ada berbagai macam plastik kemasan dan
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Plastik kemasan
tersebut sering digunakan untuk mengemas makanan dan minuman.
Namun
anda perlu mengetahui plastik kemasan yang aman digunakan sebagai
pembungkus makanan dan minuman. Berikut ini penjelasannya.
Plastik kemasan bisa berbentuk kemasan jadi maupun
kemasan yang mudah dibentuk atau fleksibel. Untuk mengemas produk padat
dan tidak memerlukan perlindungan khusus, bisa menggunakan plastik yang
fleksibel.
Plastik kemasan banyak digunakan dengan pertimbangan, bahan tersebut mudah dibentuk sesuai dengan keinginan, tidak bersifat korosif (mudah berkarat), tidak memerlukan penanganan khusus.
Dalam
dunia perdagangan dikenal ada plastik khusus untuk mengemas bahan
pangan atau istilahnya “food grade” dan plastik untuk mengemas bahan
bukan pangan atau “non-food grade”. Oleh karena itu bila kita akan memilih plastik untuk mengemas bahan dan produk pangan maka harus pilih yang “food grade”.
Jenis Kemasan Produk
- Primary Packaging adalah bahan atau kemasan yang pertama kali bersentuhan langsung dengan isi produk. Contohnya itu seperti botol, kaleng, aerosol spray, amplop, bungkus permen, plastik pembungkus makanan, skin pack, wrappers, dan lain sebagainya.
- Secondary Packaging adalah bahan atau kemasan yang membungkus kemasan utama (Primary Packaging). Secondary Packaging ini memiliki kemasan yang ukurannya lebih besar dan mewadahi beberapa Primary Packaging sekaligus. Contohnya itu seperti kardus atau plastik wrap. Kantong plastik yang sering Anda gunakan untuk membawa beberapa kaleng atau botol juga termasuk ke dalam kategori secondary packaging.
- Tertiary Packaging adalah jenis kemasan yang digunakan untuk melindungi produk saat pengiriman atau pendistribusian. Contohnya container, barrel, dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam prosesnya, pengemasan kadang tak bisa dilepaskan dari package labeling atau biasa disebut labeling, yaitu:
- Sepotong kertas, kain, logam, kayu, dsb yang ditempelkan pada barang dan menjelaskan tentang nama barang, nama pemilik, tujuan, alamat, dsb.
- Etiket, merek dagang.
- Petunjuk singkat tentang zat-zat yang terkandung.
Jenis Plastik Kemasan Yang Perlu Anda Ketahui
- Polyethylene Terephthalate (PET/PETE)
Perhatikan
kode pada kemasan plastik yang Anda beli. Kalau terdapat gambar
segitiga dengan angka atau nomor satu di dalamnya, maka plastik itu
namanya polythylene. Biasanya kita temukan pada kemasan air mineral,
botol kecap, minyak goreng, saus sambal, dan sebagainya.
Ada
beberapa ciri-ciri yang mudah dikenali dari jenis plastik PET/PETE ini,
antara lain jernih, kuat, tahan pelarut, kedap air dan gas, serta mudah
lunak jika berada pada suhu 80 derajat Celcius.
Kalau
dipakai berulang-ulang, apalagi untuk menyimpan air panas, lapisan
polimer pada botolnya itu akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogen
yang bisa menyebabkan kanker. Maka dari itu, sebaiknya jenis kemasan
plastik yang satu ini disimpan di tempat yang sejuk dan hidarkan dari
tempat yang memiliki suhu diatas 80 derajat Celcius.
- High Density Polyethylene (HDPE)
Jenis plastik ini bisa Anda temukan pada plastik kemasan
yang diberi tanda segitiga dengan nomor dua di dalamnya. HDPE biasanya
terdapat dalam botol deterjen, jus kemasan, minyak, serta beberapa
produk susu kemasan. Ciri-ciri HDPE yang bisa Anda kenali adalah semi
fleksibel, tahan bahan kimia, dan lembab.
Meskipun
dikenal cukup aman dari reaksi bahan kimia, tapi jenis plastik HDPE ini
bisa berubah lunak jika berada pada suhu 75 derajat celcius.
HDPE
direkomendasikan untuk satu kali pemakaian saja, karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Nah senyawa
ini bisa mengakibatkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, gangguan
menstruasi bahkan bisa menyebabkan keguguran bagi ibu hamil, jadi perlu
berhati-hati.
- Polyvinyl Chloride (PVC)
Jenis
plastik yang ini mungkin sudah cukup familiar di kalangan masyarakat
dalam wujud pipa peralon atau pipa PVC. Jenis plastik ini memiliki tanda
gambar segitiga dengan nomor tiga di dalamnya.
Tapi
jangan salah, ternyata PVC banyak digunakan untuk mengemas mentega,
margarine, dan minyak goreng karena tahan terhadap minyak dan memiliki
permeabilitas yang rendah terhadap air dan gas. PVC juga digunakan untuk
mengemas perangkat keras (hardware), kosmetik, dan obat-obatan.
PVC
ini memiliki sifat kuat dan cukup keras, namun bisa berubah menjadi
lunak jika berada pada suhu 80 derajat celcius. PVC banyak digunakan
sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan lain lain. Sebagai bahan
bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.
Meskipun
begitu, PVC juga mengandung komponen berbahaya yang terdiri dari vinyl
chloride monomer VCM), ester ftalat (DEHP, DIDP), senyawa Pb, dan semi
karbazid (SEM) sehingga tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan
dan minuman, karena mengandung zat diethylhydroxylamine (DEHA) yang bisa
merusak organ tubuh ginjal dan hati.
- Low Density Polyethylene (LDPE)
Bergambar
segitiga dan diberi nomor empat, jenis plastik ini biasa disebut LDPE.
Umumnya digunakan sebagai plastik pembungkus makanan, dan kantung
plastik supermarket yang biasa Anda gunakan. Sifat dari plastik ini
kuat, fleksibel, kedap air, permukaannya tidak jernih dan dapat berubah
menjadi lunak jika berada pada suhu 70 derajat celcius.
LDPE
memiliki kemampuan perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia dan
menjadi salah satu jenis plastik yang sering digunakan untuk membungkus
makanan dan minuman.
- Polypropylene (PP)
Polypropylene
akan Anda temukan pada plastik dengan gambar segitiga bernomor lima.
Plastik ini biasanya ditemukan pada kotak makanan, atau botol obat.
Botol berbahan PP tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, tapi
akan melunak pada suhu 140 derajat celcius.
Polypropylene
merupakan jenis plastik terbaik untuk digunakan sebagai kemasan makanan
dan minuman, karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia, dan cukup
tahan terhadap suhu panas.
- Polystyrene (PS)
Jenis
plastik Polystyrene ini juga dikenal dengan sebutan styrofoam. Jenis
kemasan ini memiliki sifat kaku, buram, terpengaruh terhadap lemak dan
pelarut, cukup mudah dibentuk dan berubah menjadi lunak jika berada pada
suhu panas 95 derajat celcius.
Wadah
styrofoam dapat ditemukan sebagai kemasan makanan beku, hidangan siap
saji, bahkan dapat dibuat sebagai piring, garpu, kemasan kopi dan sendok
plastik. Styrofoam diketahui bisa mengeluarkan zat styrene jika
dipanaskan apalagi ketika mengunakan microwave.
Karena
zat styrene ini bisa menimbulkan kerusakan otak, menggangu sistem
reproduksi, hingga sistem syaraf. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk
menghindari jenis kemasan ini sebagai kemasan makanan atau minuman.
- Polikarbonat
Jenis
plastik Polikarbonat ditandai dengan gambar segitiga dengan nomor
tujuh. Plastik ini merupakan jenis plastik polikarbonat (PC) dengan
ciri-ciri tidak mudah pecah, ringan, dan jernih. Pada dasarnya,
polikarbonat cukup aman, dan sering digunakan pada galon air minum,
bahkan botol susu bayi, selama tidak tergores dan tidak menunjukkan
tanda-tanda kerusakan.
Perihal
tersebut, kini sudah tidak boleh digunakan sebagai kemasan makanan atau
minuman, karena mengandung residu bisfenol A (BPA) yang sangat
berbahaya bagi tubuh. Jumlah zat kimia yang akan dikeluarkan tergantung
pada suhu udara pada saat itu.
Demikian pembahasannya tentang bahan dari jenis plastik kemasan
yang aman digunakan untuk mengemas makanan dan minuman dalam
industrimakanan dan minuman. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
anda.