Selain sebagai sumber penerangan, lilin bisa menjadi sarana penyembuhan. Cahaya yang terpancar dari nyala lilin memiliki energi yang bisa beresonansi dengan medan elektromagnetik yang menyelubungi tubuh manusia. Dari sinilah efek penyembuhan didapatkan.
Kata pepatah bijak, nyalakanlah lilin ketimbang meratapi kegelapan. Namun, selain sebagai sumbr penerangan, lilin juga merupakan sumber energi yang dipakai sebagai terapi karena unsur cahayanya.
Cahaya merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik atau getaran energi, terdiri dair tujuh warna pokok yang mempunyai panjang gelombang berbeda-beda. Dua unsur ini, cahaya dan warna, dikembangkan sebagai dasar penyembuhan terapi lilin atau candle healing.
Cahaya lilin, sejak dulu digunakan para tabib spiritual dari Yunani,Mesir , India dan Cina untuk melakukan penyembuhan penyakit (lilin terapi). Getaran energi cahayanya yang kemudian beresonansi dengan aura manusia (medan energi elektromagenetik yang menyelubungi manusia).
Menurut Eryca Sudarsono, dari Saraswati Inner Studies Jakarta, penyakit fisik adalah manifestasidari ketidakseimbangan energi pada tubuh yang disebabkan adanya ketidakseimbangan body, mind and soul. Penyembuhan dengan terapi lilin dapat menyelaraskan kembali sirkulasi energi pada tubuh penderita.
Energi dari cahaya lilin itulah yang akan beresonansi dengan energi penderita yang sedang tidak seimbang. Terapi lilin diawali dengan penyembuhan psikis dan spiritual. Dari situlah kesembuhan fisik dapat tercapai.
Lilin merupakan simbol yang kuat untuk mengaktifkan api, baik secara fisik maupun pada tingkatan yang sangat halus. Cahaya lilin berfungsi untuk menggerakkan atau memindahkan energi dan menerjemahkan energi menjadi keinginan.
Cahaya lilin juga dapat membentuk pikiran yang sangat kuat jika kita terhubung dengannya. Warna cahayanya mendatangkan efek-efek penyembuhan, sehingga pemilihan warna lilin terapi sangat penting dalam proses ini. Saat lilin terapi dinyalakan, energi cahaya dan warnanya memancar dan menyebar ke atmosfer, lalu diserap penderita. Paling tidak cahayanya berpengaruh pada orang di sekitarnya.
www.indospiritual.com
Dukung kampanye Stop Dreaming Start Action sekarang
More about → Cara Terapi dengan Lilin
Kata pepatah bijak, nyalakanlah lilin ketimbang meratapi kegelapan. Namun, selain sebagai sumbr penerangan, lilin juga merupakan sumber energi yang dipakai sebagai terapi karena unsur cahayanya.
Cahaya merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik atau getaran energi, terdiri dair tujuh warna pokok yang mempunyai panjang gelombang berbeda-beda. Dua unsur ini, cahaya dan warna, dikembangkan sebagai dasar penyembuhan terapi lilin atau candle healing.
Cahaya lilin, sejak dulu digunakan para tabib spiritual dari Yunani,
Menurut Eryca Sudarsono, dari Saraswati Inner Studies Jakarta, penyakit fisik adalah manifestasidari ketidakseimbangan energi pada tubuh yang disebabkan adanya ketidakseimbangan body, mind and soul. Penyembuhan dengan terapi lilin dapat menyelaraskan kembali sirkulasi energi pada tubuh penderita.
Energi dari cahaya lilin itulah yang akan beresonansi dengan energi penderita yang sedang tidak seimbang. Terapi lilin diawali dengan penyembuhan psikis dan spiritual. Dari situlah kesembuhan fisik dapat tercapai.
Lilin merupakan simbol yang kuat untuk mengaktifkan api, baik secara fisik maupun pada tingkatan yang sangat halus. Cahaya lilin berfungsi untuk menggerakkan atau memindahkan energi dan menerjemahkan energi menjadi keinginan.
Cahaya lilin juga dapat membentuk pikiran yang sangat kuat jika kita terhubung dengannya. Warna cahayanya mendatangkan efek-efek penyembuhan, sehingga pemilihan warna lilin terapi sangat penting dalam proses ini. Saat lilin terapi dinyalakan, energi cahaya dan warnanya memancar dan menyebar ke atmosfer, lalu diserap penderita. Paling tidak cahayanya berpengaruh pada orang di sekitarnya.
www.indospiritual.com
Dukung kampanye Stop Dreaming Start Action sekarang