Zaman sekarang, orang tua umumnya cuma punya 1-2 anak. Mau beli mainan mahal, percuma karena tak ada yang "mewarisi". Kini, ada solusinya: sewa saja!
Baru Februai tahun silam pasangan Anita Rachman (28)-Ardian Wirawan (35) membuka usaha sewa mainan anak. Idenya, kata Anita, "Waktu anak kami, Michelle Arnetta (3), dapat hadiah mainan perosotan dari tantenya. Enggak baru, memang, tapi masih bagus. Dipakai bertahun-tahun, tetap bagus dan warnanya tak pudar," kata ibu muda yang tengah hamil anak kedua ini.
Pelajaran penting dipetik Anita. Mainan berkualitas bagus, bisa tahan lama. "Tapi umur pakainya juga tak lama karena begitu anak bosan atau makin besar, enggak terpakai lagi. Nah, kami jadi berpikir, oke juga bikin persewaan mainan anak," katanya saat ditemui di rumah merangkap kantor di kawasan Ulujami, Jakarta Selatan.
Pasangan ini pun mulai cari-cari informasi. Termasuk berselancar di dunia maya. Di Singapura, Selandia Baru, dan Australia, bisnis macam itu sudah ada sejak lama dan menarik untuk ditekuni. "Saya telepon ke Australia, cari info. Saya banyak belajar dari mereka," kata Ardian, lulusan sekolah komputer di University of Southern Queensland, Australia.
Berkembang Sangat Pesat Akhirnya, mereka merasa siap untuk memulai usaha dengan 30 jenis mainan anak. "Termasuk 10 buah punya anak kami. yang lain, istri yang memilih karena dia lebih pintar soal itu." Jadilah mereka menawarkan Sewa Mainan berupa ayunan, perosotan, mobil-mobilan, rumah kecil, hingga bak pasir dari Toko Mebel. "Konsumen bisa sewa 1-2 minggu. Mau lebih lama lagi, sampai anaknya bosan, boleh," kata Adrian sambil menyebut, harga sewa tergantung jenis mainannya. Mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah per jenis mainan
Usaha yang diberi nama Rent'n Play ini mereka iklanlan lewat berbagai media. "Kami juga rajin bagi brosur, datang ke acara yang dihari kaum ibu." Ternyata, sambutannya luar biasa. "Awalnya, mereka suka tanya soal kebersihan mainan. Bayangan mereka, mainan ini dipakai banyak orang. Kami yakinkan, kami punya standar. Setelah disewa, mainan kami cuci dengan Sabun Cuci sampai bersih, dimasukkan dalam kemasannya lagi, dan dikontrol kembali jika ada penyewa baru."
default.tabloidnova.com
More about → Usaha Sewa Mainan Anak Makin Di Gemari
Baru Februai tahun silam pasangan Anita Rachman (28)-Ardian Wirawan (35) membuka usaha sewa mainan anak. Idenya, kata Anita, "Waktu anak kami, Michelle Arnetta (3), dapat hadiah mainan perosotan dari tantenya. Enggak baru, memang, tapi masih bagus. Dipakai bertahun-tahun, tetap bagus dan warnanya tak pudar," kata ibu muda yang tengah hamil anak kedua ini.
Pelajaran penting dipetik Anita. Mainan berkualitas bagus, bisa tahan lama. "Tapi umur pakainya juga tak lama karena begitu anak bosan atau makin besar, enggak terpakai lagi. Nah, kami jadi berpikir, oke juga bikin persewaan mainan anak," katanya saat ditemui di rumah merangkap kantor di kawasan Ulujami, Jakarta Selatan.
Pasangan ini pun mulai cari-cari informasi. Termasuk berselancar di dunia maya. Di Singapura, Selandia Baru, dan Australia, bisnis macam itu sudah ada sejak lama dan menarik untuk ditekuni. "Saya telepon ke Australia, cari info. Saya banyak belajar dari mereka," kata Ardian, lulusan sekolah komputer di University of Southern Queensland, Australia.
Berkembang Sangat Pesat
Usaha yang diberi nama Rent'n Play ini mereka iklanlan lewat berbagai media. "Kami juga rajin bagi brosur, datang ke acara yang dihari kaum ibu." Ternyata, sambutannya luar biasa. "Awalnya, mereka suka tanya soal kebersihan mainan. Bayangan mereka, mainan ini dipakai banyak orang. Kami yakinkan, kami punya standar. Setelah disewa, mainan kami cuci dengan Sabun Cuci sampai bersih, dimasukkan dalam kemasannya lagi, dan dikontrol kembali jika ada penyewa baru."
default.tabloidnova.com