Showing posts with label teknik ikebana. Show all posts
Showing posts with label teknik ikebana. Show all posts

wooden furniture selection

Posted by tangandingin on Thursday, April 23, 2009

Jika ingin membeli furniture baik furniture jepara maupun bukan furniture jepara semua ada trik nya , mari kita lihat trik di bawah ini

Kurangnya Persiapan
Seringkali ketika belanja
all wood furniture DI wood furniture store , kita pergi tanpa pertimbangan apa-apa : apa yang kita suka dari wooden furniture, apa rencana jangka panjang, bahkan yang paling sederhana : bagaimana ukuran dan bentuk ruangan yang akan ditempatkan all wood furniture. Sebelum anda belanja, gambar terlebih dahulu denah ruangan beserta ukurannya. Cari referensi dari majalah desain, kalau ada yang cocok, gunting dan bawa sebagai referensi. Bawa juga contoh cat ruangan. Apabila anda menggunakan karpet atau wallpaper, sertakan juga contohnya.

Tidak Memperhatikan Skala
Toko /
furniture store dapat membuat anda tertipu dengan skala proporsi. Sebuah wooden furniture akan terlihat sangat bagus dan sempurna di sebuah toko all furniture yang besarnya sebesar lapangan bola, tapi akan terlihat sangat aneh apabila wood furniture ditempatkan pada ruangan anda yang minim. Apabila berbelanja, pastikan anda membawa meteran kecil dalam dompet atau pakai benda-benda umum sebagai patokan ukuran, misalnya ubin furniture store.

Tidak mencoba Furnitur yang Dibeli
Never buy seating without testing it out. Kalimat ini harus selalu diingat dalam membeli
wood furniture. Seringkali kita tertarik dengan bentuk yang ditawarkan wood furniture store. Padahal all furniture diciptakan untuk kenyamanan, bukan hanya untuk menghibur mata. Coba duduk dan rasakan - bila perlu coba dengan baca buku.

Terlalu Cepat Membeli
Setiap bahan
all wooden furniture akan terlihat berbeda apabila all wooden furniture disorot dengan lampu yang berbeda. Sebelum anda memutuskan untuk membeli, bawa pulang terlebih dahulu contoh bahan. Cocokkan dengan kondisi ruangan dan sesuaikan dengan warna tembok maupun furnitur lain dalam ruangan.

Pembelian
wood furniture wholesale Karena Terdorong Emosi
Hati anda pasti akan berteriak “Saya mau“ saat melihat sebuah
wooden furniture wholesale wood furniture wholesale dijual dengan diskon 50%. Tapi coba berpikir lebih jauh sebelum anda membelinya. Jika furniture wholesale tersebut ternyata tidak sesuai dengan ukuran ruang, suasana ataupun warna, maka anda telah menyia-nyiakan 50% dari yang harus dikeluarkan. Bijaknya, jangan membeli furnitur 2 hari sebelum anda membutuhkan. Membeli furnitur di furniture wholesale butuh waktu yang lama, jangan terburu-buru, berikan anda kesempatan untuk melihat sekeliling dan punya perbandingan.

Terlalu Banyak Masukan
Semakin banyak masukan yang anda terima, semakin sulit anda memutuskan. Setiap orang memiliki selera yang berbeda terhadap
wooden furniture wholesale. Jangan ajak terlalu banyak orang dalam membeli furnitur, batasi masukan dari teman-teman / keluarga yang anda percaya bahwa dia satu selera dengan anda

Temukan semua

All Wood Furniture - Wood Furniture Store - Wooden Furniture Wholesale - Furniture Jepara - Wood Furniture - Wooden Furniture - Furniture Store - All Wooden Furniture - Wood Furniture Wholesale - All Furniture - Furniture Wholesale dan All Wood Furniture : Wood Furniture Store & Wooden Furniture Wholesale Jepara semua ada di 88DB.Com

More aboutwooden furniture selection

serba serbi ikebana

Posted by tangandingin on Monday, April 13, 2009

Siapa yang tak ingin rumahnya di pajang rangkaian bunga indah, sebenarnya tak sulit mencari florist bunga yang menyediakan bunga jakarta maupun bunga impor rata rata florist decoration memang menyediakan jasa ini.

Tetapi terkadang jasa yang disediakan florist decoration dalam menyediakan merangkai bunga jakarta terkadang harganya memang mahal. Daripada membayar florist decoration ada baiknya kita merangkai sendiri baik dari bunga segar maupun bunga kering, dan biasanya penggunaan bunga kering ini supaya awet rangkaian bunganya. Florist bunga juga rata rata menyediakan bunga kering karena permintaan terhadap florist jakarta akan bunga kering juga tinggi, biasanya florist jakarta menyediakan bunga kering untuk merangkai ikebana yang akan di pajang cukup lama

Bunga segar sebagai bagian dari tumbuhan telah digunakan sejak zaman dahulu untuk berbagai ritual, baik sebagai persembahan kepada dewa ataupun sesajian untuk arwah para leluhur. Namun, dari sekian banyak ritual yang menggunakan bunga segar, mungkin hanya jepanglah yang dapat mempertahankan dan mengubahnya menjadi sebuah kebudayaan bernilai seni tinggi, yang dewasa ini dikenal dengan sebutan ikebana.

Pengertian Ikebana

Kata ikebana merupakan gabungan dari kata ‘ike’ yang berari ‘hidup’ atau ‘tumbuh’ dan kata ‘hana/ bana’ yang berarti ‘bunga’. Jadi, secara etimologi ikebana berarti ‘bunga hidup’. Secara populer, ikebana diterjemahkan sebagai ‘seni merangkai bunga’.

Rangkaian bunga ikebana tidak hanya disusun oleh bunga saja. Daun, buah, rumput dan ranting juga menjadi unsur penting dalam ikebana. Bahkan plastik, kaca dan logam juga dipergunakan dalam ikebana kontemporer. Semua unsur-unsur tersebut dirangkai sedemikian rupa dengan memperhatikan cara merangkai, ukuran, tekstur, volume, warna, jambangan, tempat dan waktu merangkai bunga tersebut sehingga dapat dihasilkan rangkaian bunga yang indah dan bernilai seni tinggi.

Ikebana Tradisional

Pada awalnya ikebana adalah rangkain bunga yang dipersembahkan kepada Budha dan roh leluhur. Saat itu, rangkaian ikebana masih sangat sederhana karena hanya terdiri dari 3 tangkai bunga saja yang ditancapkan sedemikian rupa secara simetris. Tangkai utama yang paling panjang di tengah-tengah, sedangkan 2 tangkai lainnya yang lebih pendek di kiri-kanannya. Pada awal abad 17, rangkaian bunga untuk persembahan tersebut berkembang menjadi gaya rikka (bunga berdiri) yang diciptakan oleh seorang biksu Budha dari Sekolah Ikenobo. Tangkai utama pada gaya ini melambangkan surga atau kebenaran, sedangkan 2 tangkai lainnya melambangkan alam (kehidupan).

Tak lama setelah gaya rikka berkembang dan semakin komplek, muncul gaya lain yang sangat sederhana, yaitu nageire yang artinya melemparkan atau membuang. Nageire ini merupakan rangkaian bunga bergaya bebas. Dalam nageire ini rangkaian ikebana-nya terdiri atas 1 atau 2 tangkai saja yang diletakkan secara apik pada sebuah jambangan kecil sebagai hiasan pada saat chanoyu (upacara minum teh). Rangkaian bunga untuk minum teh ini juga dikenal dengan istilah chabana.

Biksu dan golongan bangsawan adalah segelintir orang yang pada awalnya mempraktikan ikebana, tetapi pada abad 18 secara luas juga dipraktikan oleh golongan samurai dan para pedagang. Hal ini tidak dapat lepas dari stabilitas keamanan dan perkembangan perekonomian Jepang yang semakin baik. Kekomplekan dan kekakuan gaya rikka mendorong lahirnya gaya lain yaitu gaya shoka atau seika yang berarti ’bunga hidup’. Gaya shoka/ seika ini dengan cepat tersebar di tengah masyarakat yang menyebabkan terdesaknya gaya rikka.

Temukan semua

Florist Decoration - Bunga Jakarta - Bunga Kering - Bunga Segar - Florist Jakarta - Florist Bunga dan Florist Decoration: Bunga Jakarta-Bunga Kering&Bunga Segar Florist Jakarta semua ada di 88DB.COM

More aboutserba serbi ikebana

merangkai bunga dengan teknik ikebana

Posted by tangandingin on Wednesday, April 8, 2009

Siapa yang tak kenal Ikebana teknik merangkai bunga dari jepang, tak hanya bunga kering yang bisa di rangkai, selain bunga kering teknik ikebana juga merangkai bunga segar.

Banyak florist bunga menyediakan bahan untuk ikebana, dan

florist bunga biasanya mengerti kebutuhan akan ikebana.

Jadi misalnya mau mencari bunga jakarta untuk merangkai ikebana, sebaiknyaberkonsultasi dulu dengan yang lebih ahli, karena tidak semua bunga jakarta bisa di rangkai, karena karakteristik bunga yang berbeda beda.

Selain bunga segar menggunakan bunga kering pun menjadi pilihan, selain lebih awet florist decoration untuk bunga kering biasanya lebih flesibel, karena tidak perlu mempertahankan kehidupan bunga.

Florist decoration yang baik mampu membuat rangkaian bunga yang dihasilkan mejadi indah.

Banyak florist jakarta yang menyediakan jasa ikebana, namun jika anda tidak ingin menggunakan jasa florist jakarta anda bisa belajar otodidak maupun belajar di sekolah ikebana.

Yuk simak asal usul Ikebana

Asal-usul Ikebana adalah tradisi mempersembahkan bunga segar di kuil Buddha di Jepang. Ikebana berkembang bersamaan dengan perkembangan agama Buddha di Jepang di abad ke-6.

Ada penelitian yang mengatakan Ikebana berasal dari tradisi animisme orang zaman kuno yang menyusun kembali tanaman bunga segar yang sudah dipetik dari alam sesuai dengan keinginannya. Di zaman kuno, manusia merasakan keanehan yang terdapat pada tanaman dan mengganggapnya sebagai suatu misteri. Berbeda dengan binatang yang langsung mati setelah diburu, bunga atau bagian tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar tetap mempertahankan kesegaran sama seperti sewaktu masih berada di alam. Manusia yang senang melihat "keanehan" yang terjadi kemudian memasukkan bunga atau bagian tanaman yang sudah dipotong ke dalam vas bunga. Manusia zaman kuno lalu merasa puas karena menganggap dirinya sudah berhasil mengendalikan peristiwa alam yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan oleh manusia.

Ketakjuban manusia terhadap tumbuhan yang dianggap mempunyai kekuatan aneh juga berkaitan dengan pemujaan tanaman yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen). Manusia zaman dulu yang tinggal di negeri empat musim percaya bahwa kekuatan misterius para dewa menyebabkan tanaman selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan tidak merontokkan daunnya di musim dingin.

Sejarah seni merangkai bunga

Menurut literatur klasik seperti Makura no sōshi yang bercerita tentang adat istiadat Jepang, tradisi mengagumi bunga dengan cara memotong tangkai dari sekuntum bunga sudah dimulai sejak zaman Heian. Pada mulanya, bunga diletakkan di dalam wadah yang sudah ada sebelumnya dan kemudian baru dibuatkan wadah khusus untuk vas bunga.

Ikebana dalam bentuk seperti sekarang ini baru dimulai para biksu di kuil Chōhōji Kyoto pada pertengahan zaman Muromachi. Para biksu kuil Chōhōji secara turun temurun tinggal di kamar (bō) di pinggir kolam (ike), sehingga aliran baru Ikebana yang dimulainya disebut aliran Ikenobō.

Di pertengahan zaman Edo, berbagai kepala aliran (Iemoto) dan guru besar kepala (Sōke) menciptakan seni merangkai bunga gaya Tachibana atau Rikka yang menjadi mapan pada masa itu.

Di pertengahan zaman Edo hingga akhir zaman Edo, Ikebana yang dulunya hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan atau kaum samurai secara berangsur-angsur mulai disenangi rakyat kecil. Pada zaman itu, Ikebana gaya Shōka (seika) menjadi populer di kalangan rakyat.

Aliran Mishōryū, aliran Koryū, aliran Enshūryū dan aliran Senkeiryū melahirkan banyak guru besar dan ahli Ikebana yang memiliki teknik tingkat tinggi yang kemudian memisahkan diri membentuk banyak aliran yang lain.

Ikebana mulai diperkenalkan ke Eropa pada akhir zaman Edo hingga masa awal era Meiji ketika minat orang Eropa terhadap kebudayaan Jepang sedang mencapai puncaknya. Ikebana dianggap mempengaruhi seni merangkai bunga Eropa yang mencontoh Ikebana dalam line arrangement.

Sejak zaman Edo lahir banyak sekali aliran yang merupakan pecahan dari aliran Ikenobō. Pada bulan Maret 2005 tercatat 392 aliran Ikebana yang masuk ke dalam daftar Asosiasi Seni Ikebana Jepang.

Temukan semua tentang

Florist Decoration - Bunga Jakarta - Bunga Kering - Bunga Segar - Florist Jakarta - Florist Bunga dan Florist Decoration: Bunga Jakarta-Bunga Kering&Bunga Segar Florist Jakarta hanya di 88DB.COM

More aboutmerangkai bunga dengan teknik ikebana