Tidak jarang ditemukan bahwa program pengembangan diri kepemimpinan telah gagal untuk memasukkan unsur kemampuan motivasi diri dalam membangun suatu nilai hubungan bisnis yang stratejik, Hal ini terlihat tidak saja dalam kurikulum pelatihan manajemen diri dan pengembangan motivasi diri tetapi juga dalam penerapan gaya kepemimpinannya di perusahaan. Ternyata kebanyakan semua itu tidak dikondisikan sepenuhnya. Yang ada lebih pada pengembangan kapabilitas manajemen diri dan kompetensi para pimpinan atau karyawan (calon pimpinan) di bidang-bidang finansial, operasi, manufaktur, dan proyek. Sementara dalam beberapa hal seperti pengembangan kemampuan untuk mengidentifikasi segala permasalahan secara sistematis, membangun, pemeliharaan personal, fungsional, dan manajemen hubungan stratejik untuk memengaruhi orang lain kurang diprogramkan. Dengan kata lain bagaimana setiap orang terutama yang potensial diarahkan untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki kemampuan hubungan stratejik dalam memengaruhi, mengarahkan, dan mengkoordinasi orang lain.
Meningkatnya keragaman karyawan, misalnya, seharusnya lebih dipandang secara kritis lagi dalam mencari pemimpin masa depan perusahaan. Mereka yang tampil diharapkan memiliki kekuatan berbeda dan unik ketimbang pemimpin yang ada sekarang. Beragam aspek seperti keragaman budaya, individu-individu yang sangat potensial dengan perspektif keunikannya, dan sudut pandangnya yang begitu maju, pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan memimpin untuk mencapai tujuan perusahaan. Karyawan seperti ini layak disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan dalam membangun hubungan. Kemampuan itu sangat penting dalam mengembangkan jejaring bisnis.
http://ronawajah.wordpress.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Pengembangan Diri - Motivasi Diri - Psychotronica - Manajemen Diri - Manajemen Kepemimpinan - Pengembangan Kepemimpinan - Motivasi Kepemimpinan dan Pengembangan & Motivasi Diri : Psychotronica - Manajemen Diri & Kepemimpinan di 88db.com