Showing posts with label condotel investment. Show all posts
Showing posts with label condotel investment. Show all posts

Pembangunan Bisnis Condotel di Bali Meningkat

Posted by jenggot kambing on Thursday, September 3, 2009

Maraknya pembangunan vila, hotel dan condotel bernuansa modern di Bali, disikapi investor dengan membangun condominium - hotel bernuansa kampung, meniru model bangunan rumah tradisional di Pulau Dewata.

"Kami menyajikan suasana Condotel Business yang berbeda, dengan harapan mampu memberikan pilihan baru yang mampu merebut minat pasar investasi dan nantinya menarik bagi tamu yang memerlukan sarana akomodasi," kata Razie Abdullah, direksi PT Dwamitra Property and Services di Canggu, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Ia mengungkapkan hal itu di sela-sela peluncuran Condotel Taum Seminyak, yang dibangun PT Dwamitra di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di daerah Lebaksari, Seminyak, Kabupaten Badung.

Walaupun bangunannya Bali Condotel dirancang empat lantai terdiri 90 unit kamar, namun bercorak tradisional, ruangan model tinggi dan di berbagai sudut dibuat terbuka dengan deretan taman guna menciptakan suasana indah serta sejuk.

Dengan membangun Condotel Bali yang berbeda dari model sarana akomodasi yang sudah bertebaran di Bali, Razie Abdullah berharap seluruh unit bisa segera laku dan nantinya mampu memenuhi keinginan serta kebutuhan tamu.

Mengenai nilai investasi pembangunan Condotel Bali tersebut, setiap unitnya kini memerlukan biaya rata-rata sekitar Rp1,5 miliar, dan pembangunannya ditargetkan rampung serta mulai dioperasikan untuk tamu umum pada 2010.

Sedangkan penjualan masing-masing unit Bali Condotel, katanya, dihitung Rp23 juta per meter persegi, sehingga untuk unit terkecil 45 meter persegi harganya lebih dari Rp1 miliar dan yang terbesar 200 meter persegi mencapai Rp4,6 miliar.

"Melihat perkembangan saat ini yang sudah terjual 20 persen, kami optimistis Business Condotel dengan nuansa kampung ini seluruhnya segera terjual. Peminat dari Jakarta cukup banyak," kata Razie Abdullah.

Hal itu juga didasarkan pengalaman menangani beberapa proyek sebelumnya, yakni Apartemen Nirvana, Apartemen Senopati Suites, Villa Biu Biu Jimbaran, Villa Paya Paya (bersama grup Asiana) dan beberapa proyek perumahan kelas atas di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Pembangunan Business Condotel tersebut ditangani arsitek Andra Matin, yang menghadirkan nuansa bersahabat dan unik, tetapi tidak meninggalkan kebutuhan privasi dengan kombinasi konsep ruang modern. (*)

antaranews.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutPembangunan Bisnis Condotel di Bali Meningkat

Pasaran Hotel Berkembang

Posted by gelasbagus on Friday, April 17, 2009

Turunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa dan Amerika akibat krisis keuangan global membuat Bali Condotel di Bali mengalihkan bidikan pasar Condotel Business ke wilayah lain. Pasar Asia menjadi target utama Bali Business, kemudian menyusul wilayah lainnya.

Penurunan wisman dari dua kawasan itu sangat terasa. "Saya kira wajar saja, karena krisis global lebih didominasi kedua benua itu. Karenanya, Business Condotel di Bali kini akan membidik pasar di Asia," kata Executive Director Bali Hotels Association Djinaldi Gosana, Kamis (12/2).
Namun Djinaldi optimistis, tingkat kunjungan wisman dari Asia masih menunjukkan perkembangan cukup bagus.

Strategi jemput bola
Agar lebih efisien, menurut Djinaldi, pihak Condotel Bali kini melakukan strategi menjemput bola. "Kami melakukan kunjungan serta mengirim brosur Bali Condotel ke negara-negara tujuan," bebernya. Tak hanya itu, Condotel Business juga memberikan paket-paket khusus Condotel Bali bagi wisatawan Asia yang menginap. Misalnya, jika memesan akomodasi tujuh hari, ada bonus makan dan satu hari menginap gratis di Bali Inn.

I Wayan Sukadana, Manajer Umum Agung Raka Bungalows mengamini hal ini. Saat ini, pihak Bali Inn sedang membidik pasar Asia seperti Jepang, Korea, Taiwan, China, Thailand, dan Malaysia untuk meningkatkan tingkat hunian Bali Room.
Caranya dengan mengirimkan surat edaran tentang Business Condotel melalui faksimili serta melakukan kunjungan langsung. "Untuk kunjungan, kami memilih yang dekat-dekat saja seperti Malaysia. Ini demi penghematan biaya promosi Business Bali," tukasnya.

Wayan mengaku, pihak Business Bali cukup tertohok dengan penurunan wisman asal Eropa dan Amerika di Bali Business. "Padahal, 70% tamu Room Bali kami adalah wisman asal Eropa," keluhnya.
Selain pasar Asia, Inn Bali juga akan membidik pasar lain yang potensial. Kabarnya, Room Bali juga tengah mengincar wisman asal Rusia, Timur Tengah, dan juga Turki.

Djinaldi tidak membantah rencana ini. Pengelola Bali Room di Bali masih terus mempelajari dan melihat peluang pasar Inn Bali di luar Asia. "Australia juga merupakan pasar bagus. Selama ini, kami lihat mereka menginap di Bali dalam waktu relatif lama," ungkapnya.
Hanya saja, strategi jemput bola ini tampaknya hanya terbatas sampai April tahun ini, sebelum musim liburan. Selain itu, dana promosi hotel juga terbatas.
Menurut Djinaldi, selama ini, seluruh hotel di Bali melakukan kegiatan promosi dengan biaya sendiri. "Kami tidak mau berlama-lama mengandalkan pemerintah," tukasnya seraya menyayangkan kebijakan pemerintah yang tak mendukung kegiatan promosi wisata.

Sementara, Direktur Komunikasi Pemasaran The Laguna Resort & Spa Nusa Dua Bali Sugeng Purnomo mengakui penurunan wisman asal Eropa dan Amerika Serikat. Namun, menurutnya, kondisi ini merupakan kondisi yang wajar mengingat saat ini bukanlah musim liburan. "Tapi, saya optimistis, Bali masih menjadi incaran para wisatawan," imbuh Sugeng.

http://www.kontan.co.id/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat Bali Condotel - Bali Inn - Bali Business - Condotel Business - Bali Room - Business Condotel - Condotel Bali - Business Bali - Inn Bali - Room Bali dan Bali Condotel Business: Bali Inn & Room - Bali Business Condotel - Swiss Belhotel Segar di 88db.com
More aboutPasaran Hotel Berkembang