Perkembangan ballet di Provinsi Lampung saat ini sangat baik dan menggembirakan, dengan jumlah peminat yang semakin besar dan prestasinya juga cukup membanggakan.
"Animo masyarakat mempelajari ballet saat ini semakin bertambah, saya rasa sudah saatnya pemerintah daerah memperhatikan dan mulai mengembangkan potensi itu," kata Aktivis Lampung Synergi Initiatif, Rini Markapi, di Bandarlampung.
Lampung Synergi Initiatif, adalah sebuah perkumpulan pengusaha yang peduli terhadap pariwisata di Provinsi Lampung.
Menurut dia, pertunjukan balet dapat menjadi salah satu andalan pariwisata dan menaikan citra Provinsi Lampung sebagai provinsi dengan budaya yang heterogen, sehingga menjadi persimpangan dan persinggahan semua bentuk kebudayaan diIndonesia , bahkan dunia.
"Balet dapat diterima oleh semua pihak, karena bukan hanya berbicara tentang budaya lokal, melainkan budaya nasional dan internasional," kata Rini.
Dia menambahkan, upaya yang dilakukan pemerintah itu dapat dilakukan dengan penambahan pembangunan fasilitas gedung pertunjukan yang memadai, pembangunan sekolah khusus balet (les ballet), atau bantuan dalam bentuk wadah yang memberikan binaan dan informasi tentang seputar perkembangan balet.
Selama ini, dia mengatakan, pengembangan balet di Provinsi Lampung hanya dilakukan oleh pihak swasta, mulai dari memberikan pengajaran tentang balet atau semacam les ballet, mencari informasi tentang perlombaan balet, hingga mengikuti perlombaan balet di tingkat internasional.
"Pebalet Provinsi Lampung sudah teramat sering mengikuti festival balet tingkat internasional dalam dua tahun terakhir, namun hal itu luput dari perhatian pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," kata Rini.
Menurut dia, apabila ada pembinaan yang berjenjang dari pemerintah dimulai dari ballet anak, bakat-bakat besar di bidang balet dari Provinsi Lampung itu akan berkembang dan akan terus berjenjang hingga menjadi pebalet profesional.
"Karena belum adanya pembinaan yang mendukung, mereka yang telah ikut perlombaan internasional itu tidak memiliki pendidikan spesialisasi balet lanjutan, dan balet hanya menjadi sebatas hobi," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan salah satu pebalet Lampung, Prisca Charity (15), yang mengatakan tentang harapannya agar pemerintah mulai melirik balet sebagai salah satu kesenian yang cukup diperhitungkan. Pembinaan mulai dari ballet anak harus dikembangkan.
"Saya berharap pemerintah lebih banyak membangun fasilitas balet termasuk tempat les ballet, atau paling tidak kita sudah mulai dipikirkan untuk dibina secara lebih serius," kata Juara tiga modern dance se-Asia Pasifik 2008, yang kini bersekolah di kelas IX SMA Xaverius itu.
Sebelumnya, Susy Enterprise, sebuah tempat les ballet di Provinsi Lampung danPalembang , menyelenggarakan pementasan balet dan tari Kreasi di Taman Budaya Lampung.
Pementasan itu menampilkan 18 tari balet yang dikreasikan dengan pendekatan pop, dan melibatkan hampir 60-an penari balet di Lampung, yang belajar di sekolah balet Susy Enterprise.
http://vibizdaily.com
Dukung kampanye stop dreaming start action sekarang
More about → Seni Balet yang Semakin Berkembang di Lampung
"Animo masyarakat mempelajari ballet saat ini semakin bertambah, saya rasa sudah saatnya pemerintah daerah memperhatikan dan mulai mengembangkan potensi itu," kata Aktivis Lampung Synergi Initiatif, Rini Markapi, di Bandarlampung.
Lampung Synergi Initiatif, adalah sebuah perkumpulan pengusaha yang peduli terhadap pariwisata di Provinsi Lampung.
Menurut dia, pertunjukan balet dapat menjadi salah satu andalan pariwisata dan menaikan citra Provinsi Lampung sebagai provinsi dengan budaya yang heterogen, sehingga menjadi persimpangan dan persinggahan semua bentuk kebudayaan di
"Balet dapat diterima oleh semua pihak, karena bukan hanya berbicara tentang budaya lokal, melainkan budaya nasional dan internasional," kata Rini.
Dia menambahkan, upaya yang dilakukan pemerintah itu dapat dilakukan dengan penambahan pembangunan fasilitas gedung pertunjukan yang memadai, pembangunan sekolah khusus balet (les ballet), atau bantuan dalam bentuk wadah yang memberikan binaan dan informasi tentang seputar perkembangan balet.
Selama ini, dia mengatakan, pengembangan balet di Provinsi Lampung hanya dilakukan oleh pihak swasta, mulai dari memberikan pengajaran tentang balet atau semacam les ballet, mencari informasi tentang perlombaan balet, hingga mengikuti perlombaan balet di tingkat internasional.
"Pebalet Provinsi Lampung sudah teramat sering mengikuti festival balet tingkat internasional dalam dua tahun terakhir, namun hal itu luput dari perhatian pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," kata Rini.
Menurut dia, apabila ada pembinaan yang berjenjang dari pemerintah dimulai dari ballet anak, bakat-bakat besar di bidang balet dari Provinsi Lampung itu akan berkembang dan akan terus berjenjang hingga menjadi pebalet profesional.
"Karena belum adanya pembinaan yang mendukung, mereka yang telah ikut perlombaan internasional itu tidak memiliki pendidikan spesialisasi balet lanjutan, dan balet hanya menjadi sebatas hobi," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan salah satu pebalet Lampung, Prisca Charity (15), yang mengatakan tentang harapannya agar pemerintah mulai melirik balet sebagai salah satu kesenian yang cukup diperhitungkan. Pembinaan mulai dari ballet anak harus dikembangkan.
"Saya berharap pemerintah lebih banyak membangun fasilitas balet termasuk tempat les ballet, atau paling tidak kita sudah mulai dipikirkan untuk dibina secara lebih serius," kata Juara tiga modern dance se-Asia Pasifik 2008, yang kini bersekolah di kelas IX SMA Xaverius itu.
Sebelumnya, Susy Enterprise, sebuah tempat les ballet di Provinsi Lampung dan
Pementasan itu menampilkan 18 tari balet yang dikreasikan dengan pendekatan pop, dan melibatkan hampir 60-an penari balet di Lampung, yang belajar di sekolah balet Susy Enterprise.
http://vibizdaily.com
Dukung kampanye stop dreaming start action sekarang