Showing posts with label belajar alat musik. Show all posts
Showing posts with label belajar alat musik. Show all posts

Menguasai Musik Klasik Tionghoa

Posted by anggota member on Monday, August 31, 2009

Warisan seni budaya Tionghoa masih banyak yang tak terungkap bahkan sudah hampir punah. Padahal orang Tionghoa berperan dalam pembangunan Batavia. Etnis Tionghoa membawa kebudayaan mereka ke tanah Batavia, yang kemudian menjadi Jakarta, bahkan memengaruhi kebudayaan orang pribumi dan memperkaya folklor Batavia.

Dalam buku Folklor Tionghoa, James Danandjaja, menulis, folklor Tionghoa adalah bagian dari kebudayaan Tionghoa yang tersebar dan diwariskan turun-temurun di antara orang Tionghoa, baik yang berdiam di daratan Tiongkok, maupun yang merantau—khususnya ke Indonesia—secara tradisional dalam versi yang berbeda.


Bentuk-bentuk folklor terdiri atas lisan, sebagian, dan bukan lisan. Di dalamnya akan masuk antara lain legenda, dongeng, adat istiadat, marga, obat-obatan rakyat, permainan rakyat, seni pertunjukan rakyat, makanan dan minuman, seni bangunan, serta
musik dan alat musik rakyat.


Dalam hal ini musik dan alat musik rakyat menjadi salah satu folklor Tionghoa yang sepertinya terlupakan, meskipun beberapa tahun belakangan, keberadaan musik dan alat musik Tionghoa mulai kembali ditampilkan. Alat musik klasik Tionghoa mulai diperkenalkan kepada generasi muda sehingga kini bocah usia sekolah dasar pun sudah bisa mengenal, belajar (misalnya
kursus musik), dan memainkan alat musik yang digunakan nenek moyang mereka lebih dari satu milenium lalu. Salah satu cara tentu melalui sekolah musik (bisa juga dengan kursus musik).


Delapan golongan


Sebelum beranjak ke sekolah musik (
tempat kursus musik / kursus musik anak) khusus alat musik klasik Tionghoa, ada baiknya kita mengenal terlebih dulu alat musik rakyat China. Danandjaja menyebutkan, instrumen musik klasik Tionghoa yang penting antara lain tambur, genta dan giring-giring, erhu, suling, zheng, qin, pipa, serta alat musik dawai.


Suling atau alat musik tiup digolongkan sebagai salah satu dari delapan alat musik dasar Tiongkok. Ada tiga jenis suling, jenis umum (di atau ti), jenis suling kecil (guan/kuan), dan jenis seremoni (xiao/hsiao). Pada alat musik dawai, alat ini terbuat dari kayu dengan dua dawai atau lebih. Cara memainkannya dipetik atau digesek. Ini diajari di
tempat kursus musik seperti di kursus musik anak.


Alat musik dawai yang digesek yang ketika dimainkan diletakkan di pangkuan digolongkan menjadi huqin (biola barbar), menunjukkan bahwa alat ini berasal dari luar China. Masuk ke China pada masa Dinasti Tang dan sudah dimainkan sejak abad ke-13. Huqin yang paling terkenal adalah erhu, dengan dua dawai. Alat ini penting dalam opera Tionghoa. Erhu berbentuk ramping dengan dua dawai yang harus digesek dengan tongkat yang juga bersenar. Senar penggesek ini terbuat dari buntut kuda.


Pipa, jenis alat musik sejenis kecapi. Alat ini bertubuh bulat dengan leher panjang (seperti buah pir) dan berdawai empat. Seperti erhu, alat ini dimainkan secara vertikal di atas pangkuan. Adapun qin adalah alat musik mirip kecapi atau sitar. Alat ini terbuat dari kotak kayu yang dimainkan secara horizontal. Tangan kanan memetik senar sedangkan tangan kiri menekan senar. Ada lagi kecapi dengan 13 senar bernama zhen (cheng).


www.kompas.com


Dukung kampanye
stop dreaming start action sekarang
More aboutMenguasai Musik Klasik Tionghoa

Musik Jazz

Posted by Sate Ayam on Friday, August 14, 2009




memang tidak mudah membuat anak menyukai musik atau paling tidak memiliki kualitas musikal yang baik.

Di bawah ini kami pilihkan beragam cara untuk mengajak anak mengenali musik berdasarkan bimbingan para pengajar gita niti para samya dan berbagai sumber pembelajaran musik anak.untuk anak usia 2 sampai 6 tahun :
1. Ikutilah kemauan mereka misalnya kursus musik dan kursus anak. Pahamilah bahwa mereka masih suka bermain, jangan sampai mereka jadi terbatasi atau sebaiknya bawalah anak anda ke tempat kursus musik.
2. Kenalkan musik kepada anak melalui kursus musik dan kursus anak, bisa dengan memutarkan rekaman lagu atau mengajak mereka nonton pertunjukan musik.
3. Pancinglah dengan alat-alat musik yang ada di kursus musik anak. Perdengarkan bunyi-bunyian alat musik. Jika anak mulai mengerti, baru diarahkan. Jangan memaksa anak belajar alat musik tertentu.
4. Kalau anak lambat mengerti, gunakan pendekatan psikologis. Jika ada guru pembimbing seperti di kursus musik anak, mintalah agar guru itu tidak hanya memberikan menjejalkan materi, tapi juga memahami psikis anak tersebut.
5. Orangtua sang anak sebaiknya menambah pengetahuan musik dengan membaca buku-buku atau modul-modul tentang musik. Jika orang tua memahami yang dipelajari anak, ia akan mendukung secara positif.


(dd)


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang

Rajaraja.com

More aboutMusik Jazz

Belajar Musik Mengasyikkan Buat Anak

Posted by anggota member on Tuesday, July 28, 2009

Untuk mengajarkan anak cinta dan mau belajar musik, Anda tak perlu harus jadi maestro untuk hal itu. Atau memasukkannya ke tempat kursus musik formal. Cukup ciptakan lingkungan yang mencintai musik. Caranya?

* Bernyanyilah bersama si kecil
Setiap kali mendengar nyanyian di radio, tape, atau teve, ikutlah bersenandung. Tak usah khawatir jika suara Anda sumbang, serak, atau tak hapal syairnya. Yang paling penting, buat interaksi musik ke diri anak dan tunjukkan bahwa Anda mencintai musik. Dengan ikut bersenandung atau bersiul, itu sudah merupakan musik merdu di telinga si kecil.

* Hidup bersama musik
Nyalakan radio, tape, atau CD. Biasakan mereka mendengar musik, menari dengan musik, dan ciptakan segala aktivitas dengan musik. Jadikan musik sebagai bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan anak-anak Anda.

* Mainkan segala jenis musik
Anak-anak dapat menerima segala macam jenis musik. Dengan mendengarkan berbagai macam penyanyi dan ragam lagu, berarti Anda sudah melakukan stimulasi untuk menciptakan lingkungan yang musikal. Selain itu, anak juga akan mengetahui kekayaan khasanah musik. Tak ikut kursus musik pun tidak masalah.

* Ikut Bernyanyi
Bernyanyilah atau siulkan nada-nada awal dari sebuah nyanyian yang dikenal si kecil. Ajak anak untuk melanjutkan atau menyelesaikan kalimat dari lagu tersebut.

* Menonton pertunjukan
Ajak anak menonton pertunjukan atau konser untuk anak-anak seperti operet, balet, atau drama musikal.

* Sediakan bacaan tentang musik
Bacakanlah cerita tentang riwayat hidup musisi terkenal. Selain isi cerita yang menarik, juga bisa menggugah semangat anak untuk makin mencitai musik. Seperti halnya di tempat kursus musik professional yang menyediakan bacaan seputar musik tentunya akan menambah ilmu anak tentang musik.

* Ikutkan Les privat musik atau di sebuah sekolah musik

Daftarkanlah anak pada kursus musik atau olah vokal. Di kursus musik anak, anak akan dilatih bernyanyi, menari, sambil sekaligus belajar mengenal alat-alat musik yang sederhana. Jika anda ingin Anak lebih terpantau perkembangannya dapat dengan memilih les/kursus musik anak privat, guru datang ke rumah Anda

* Menari diiringi musik
Hampir tak ada anak yang tak suka menari. Biasanya mereka menyanyi sambil menari, bahkan berteriak sambil menggerak-gerakkan badannya.

* Unjuk Kebolehan
Jika anak Anda belajar main piano atau alat musik lainnya, mengapa tidak diminta tampil untuk menunjukkan kebolehannya?Mintalah ia mendemonstrasikan kebolehannya di hadapan nenek-kakeknya dan keluarga besarnya. Buatlah rekaman video dari pertunjukan ini dan berikan sebagai hadiah spesial kepada kakek dan neneknya.Dengan cara seperti itu, si anak akan merasa bangga dan terpacu untuk lebih mencintai musik.

www.untukku.com


Dukung kampanye
Stop Dreaming Start Action sekarang
More aboutBelajar Musik Mengasyikkan Buat Anak

Tips Belajar Musik

Posted by jenggot kambing on Thursday, July 16, 2009

Sebenarnya butuh berapa lama sih belajar musik itu? Setahun, dua tahun, tiga tahun atau berapa?

Itu dia pertanyaan yang sering saya dengar dari orang-orang yang ingin belajar musik (Les Saxophone). Juga dari orang tua yang ingin anaknya bisa bermain musik. Lalu, apakah ada ukuran waktu untuk belajar musik? Padahal sampai saat ini pun saya masih terus belajar dan mengakui kalau sebenarnya masih banyak yang belum saya ketahui tentang musik (Les Saxophone).

Tapi mari, saya coba mengajak Anda untuk mengukur waktu belajar musik berdasar pada jam belajar yang diterapkan sekolah formal atau tempat kursus musik (Belajar Harmonica). Rata-rata sekolah musik menerapkan satu jam pelajaran temu muka dengan instruktur dalam satu minggu. Atau empat jam dalam sebulan. Sedangkan satu tingkatan kursus (Belajar Gitar) biasanya harus dijalani selama enam bulan. Jadi kalau dihitung-hitung, dibutuhkan 24 jam untuk menyelesaikan satu tingkat (grade). Di mana tiap satu tingkat itu biasanya punya buku pelajaran sendiri.

Lalu, kapan mahirnya kalau belajarnya cuma satu jam seminggu?

Pada umumnya instruktur akan menganjurkan untuk memperlancar materi yang diberikan di luar jam belajar. Minimal satu jam sehari! Jadi kalau dihitung-hitung ada tujuh jam seminggu atau 168 jam untuk menguasai isi buku pelajaran musik (Belajar Gitar).

Apakah kalau sudah lulus satu buku sudah bisa mahir?

Belum tentu! Karena isi buku pada tingkat pertama pelajaran musik (Belajar Harmonica) sering kali hanya didominasi oleh materi pelajaran dasar-dasar membaca not balok. Setidaknya jika sudah melewati buku pertama, kita sudah pandai membaca not balok. Itu yang paling dasar dan menjadi bekal untuk melangkah ke jenjang berikutnya. Ke buku jilid dua.

Jadi untuk mahir harus berapa buku yang dikuasai?

Setahu saya, ada sekitar 10 sampai 12 buku yang harus diselesaikan di sekolah musik (Belajar Flute) tertentu. Tapi saya tidak tahu, apakah instrukturnya sendiri sudah menyelesaikan ke 12 buku itu atau belum (Les Gitar). Artinya butuh sekitar enam tahun untuk menyelesaikan pendidikan formal musik, itupun kalau tidak tinggal kelas.

Bisa kita simpulkan bahwa talenta atau bakat juga punya peranan amat besar dalam hal belajar musik. Tanpa talenta bukan berarti Anda tidak bisa belajar musik (Belajar Flute), tapi butuh waktu dan kesungguhan untuk melatih skill Anda. Karena bermain musik adalah ketrampilan yang setiap saat harus dilatih. Seniman besar Paul Cezanne pernah bilang, “bagi saya cukup satu persen bakat, 99 persen kesungguhan dan latihan!” Karena musisi sekelas Purwa Caraka pun mengakui jika tidak memainkan piano atau keyboard sehari saja, jari jemarinya akan kaku…!

toekangmoesik.multiply.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutTips Belajar Musik

belajar musik

Posted by tangandingin on Wednesday, April 22, 2009

Ingin belajar alat musik seperti belajar harmonica atau belajar gitar / gitar lesson kita kadang harus mempunyai mentor untuk semua itu , karena dengan adanya mentor untuk belajar flute les flute dan juga les harmonica misalnya kita jadi tahu apa yang salah dalam mengembangakan ilmu kita. flute lessons ataupun les gitar kita perlu berkonsentrasi dengan baik karena les gitar atau flute lessons butuh ketelatenan dalam belajar.

Selain itu yang sedang trend saat ini juga belajar gitar dan juga belajar harmonica dengan belajar musik kita bisa menjadi lebih semangat dan tentunya kita bisa menghibur orang.

belajar flute di tempat les flute memang butuh ketelatenan dalam belajar sama seperti gitar lesson atau les harmonica tanpa fokus dalam belajar maka percuma kita menghabiskan waktu dalam belajar

Bayangkan......... ketika kita mendengarkan alunan suara saxophone dari artis-artis favorite kita, begitu indah dan merasuk ke dalam hati. Kalau kita perhatikan bahwa alunan yang indah itu semua berasal dari nada-nada yang tiap nadanya ditiup dengan sempurna dan dirangkai menjadi satu kesatuan.
Agar kita dapat menghasilkan nada/tone yang bagus maka kita harus banyak berlatih 'longtones' atau nada panjang, yaitu meniup satu nada selama beberapa detik.
Biasanya hanya dua macam dari pemain Saxophone yang berlatih 'Longtones'/nada panjang, yaitu : pemula, disebabkan mereka belum bisa memainkan yang lainnya, dan para profesional, karena mereka mengetahui seberapa penting nya berlatih longtones antara lain :

- Memperkuat embouchure.
- Meningkatkan pernafasan.
- Meningkatkan kualitas tone/nada.

Setiap guru
les saxophone selalu mengatakan kepada para muridnya agar berlatih les saxophone 'longtones', dan setiap murid berpikir itu adalah hal yang paling membosankan, karena mereka lebih suka langsung memainkan lagu saxophone lesson.

Jelas bahwa pemula perlu berlatih
saxophone lesson longtones untuk memperkuat embouchures, demikian juga dengan pernafasan, tetapi mengapa seseorang yang sudah berpengalaman cukup lama masih perlu berlatih 'longtones'....? jawabnya adalah : untuk selalu meningkatkan kualitas tone mereka.

Berikut ini adalah Tips
belajar saxophone yang saya lakukan sebagai materi latihan saya.

Untuk berlatih
belajar saxophone longtones, lakukan dengan melihat jarum penunjuk detik pada jam dinding diruangan tempat anda berlatih.
Tiuplah nada dari jarum menunjukan angka 12 sampai jarum menunjukan angka 3 (15 detik) istirahat 15 detik lalu ulangi lagi sampai jarum menunjukan angka 9. Tiuplah dari nada terendah naik setengah nada sampai nada tertinggi(kromatik), dan coba meniup dari suara yang pelan ke suara yg keras dan sebaliknya.

Coba berlatih longtones dengan menghadap dinding agar anda dapat mendengarkan bunyi pantulan yang timbul.
Berlatihlah 'longtone' minimal 5 menit setiap kali memulai latihan dan anda akan merasakan perubahan yg menggembirakan.

http://komunitassaxophoney2k.blogspot.com

Temukan semua

Les Saxophone - Saxophone Lesson - Belajar Harmonica - Belajar Gitar - Belajar Saxophone - Belajar Flute Les Flute - Flute Lessons - Les Harmonica - Les Gitar - Gitar Lesson dan Les Saxophone: Belajar Harmonica & Gitar-Les Flute & Flute Lessons semua ada di 88DB.Com

More aboutbelajar musik