Stimulasi untuk motorik halus diperoleh saat anak menjumput alat permainannya, meraba alat permainan edukatif, memegang mainan bayi dengan kelima jarinya, dan sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerak-gerakkan permainan edukatifnya, melempar alat peraga, mengangkat alat mainan, dan sebagainya.
* Melatih konsentrasi
Alat permainan edukatif dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya dalam berkonsentrasi. Saat menyusun mainan kayu pasel, katakanlah, anak dituntut untuk fokus pada gambar mainan bayi atau bentuk alat peraga yang ada di depannya -- ia tidak berlari-larian atau melakukan aktivitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa jadi hasil menyusun mainan edukasi tidak memuaskan.
* Mengenalkan konsep sebab akibat
Contohnya, dengan memasukkan mainan kayu benda kecil ke dalam alat mainan yang besar anak akan memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini adalah pemahaman konsep sebab akibat mainan edukasi yang sangat mendasar.
* Melatih bahasa dan wawasan
Permainan edukatif sangat baik bila dibarengi dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan manfaat tambahan buat anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasa juga keluasan wawasannya.
* Mengenalkan warna dan bentuk
Dari alat permainan, anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna.
http://www.educativetoys.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Alat Permainan - Permainan Edukatif - Alat Permainan Edukatif - Mainan Bayi - Alat Peraga - Alat Mainan - Mainan Edukasi - Mainan Kayu dan Alat Permainan Edukatif: Mainan Bayi-Alat Peraga & Mainan Edukasi - Mainan Kayu Brebes di 88db.com