Showing posts with label polimer plastik. Show all posts
Showing posts with label polimer plastik. Show all posts

Bahan Plastik sebagai Wadah Makanan

Posted by anggota member on Thursday, July 23, 2009

Menenteng rantang membeli bakso atau soto itu zaman dulu alias jadul. Dianggap kuno. Kini rantang telah berganti plastik atau material lain yang serba simpel dan murah. Selesai persoalan. Sesederhana itukah?

Kelebihan
produk plastik yang ringan, simpel, trendi, dan fleksibel begitu menarik perhatian konsumen. Barangkali itulah salah satu alasan kenapa rantang dan barang pecah belah ditinggalkan.


Pada banyak gerai makanan dan minuman cepat saji, misalnya, hampir semua seperti kompak mengganti barang pecah belah dengan bahan
plastik untuk penyajiannya. Lagi-lagi, soal serba simpel, ringan, dan tak mudah pecah pertimbangannya.


Barangkali, mewakili semangat zaman modern yang serba cepat. Ringkas. Tak heran juga
industri plastik juga berkembang pesat.


Dari beberapa material berbahan dasar plastik, yang marak digunakan sebagai pengemas adalah styrofoam. Bahan yang satu ini bisa dibentuk apa saja, sesuai kemauan dan kebutuhan.


Tak heran apabila mulai dari rumah tangga hingga produsen alat-alat berat memanfaatkan produk
plastik. Ringan, baik harga maupun beratnya.


Styrofoam merupakan salah satu jenis plastik. Styrofoam terbuat dari polystyrene yang dicampur bahan khusus (blowing agent).


Polystyrene sendiri merupakan jenis plastik yang dihasilkan dari proses polimerisasi styrene monomer. Styrene monomer itulah yang selama bertahun-tahun menyita perhatian banyak kalangan, dari konsumen hingga peneliti.


Ketika digunakan sebagai pengemas makanan, pada suhu tinggi (panas) dan lemak bahan kimia monomer dapat bermigrasi ke dalam makanan dan berisiko bagi kesehatan. Terakumulasi di dalam tubuh, dalam jumlah besar membahayakan kesehatan konsumen.


”Kenyataannya, kalaupun terjadi migrasi monomer, jumlahnya teramat sedikit dan tidak berbahaya,” kata Kepala Bidang Polimer Rekayasa Pusat Teknologi Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ismariny. Styrofoam memiliki titik lunak 102 derajat-106 derajat celsius.


Ismariny punya penjelasan. Styrene monomer pembentuk styrofoam ukurannya teramat kecil (dalam part per million/ppm). Kalau kemudian terlepas karena tidak terbentuk sempurna, ukurannya jadi lebih kecil lagi.


Kalaupun ada migrasi, wujudnya yang umumnya berbentuk gas sulit berbaur di dalam air. Monomer gas akan merambat ke permukaan air lalu terurai di udara (tentu tidak kelihatan dengan mata telanjang).


Namun, ada juga monomer berbentuk cair, seperti polycarbonate dan formalin. Ini yang lebih berbahaya.


www.kompas.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutBahan Plastik sebagai Wadah Makanan

Teknologi Kemasan Plastik Cerdas

Posted by jenggot kambing on Thursday, May 7, 2009

Makanan di masa mendatang bisa dikemas dalam kemasan Kantong Plastik cerdas yang dapat mendeteksi kontaminasi dan selanjutnya berbiodegradasi ketika dibuang.

Selaput polimer, yang bisa memberi tanda jika terpapar terhadap tekanan yang berlebihan dan suhu yang meningkat, telah dibuat oleh ilmuwan di Italia. Selaput ini stabil pada suhu lingkungan, kata Andrea Pucci dari Universitas Pisa, yang memimpin penelitian ini. Disamping itu, ketika makanan dikeluarkan, selaput kemasan Kantong Plastik yang dibuang akan diurai oleh mikroorganisme yang terdapat dalam tanah dan air tawar atau air laut, kata dia. Lihat Produk Plastic dan Pabrik Plastik.

Selaput ini terbuat dari poliester yang tersedia di pasaran, yang dicampur dengan zat warna stilbena yang murah dan mudah didapat (dikenal sebagai BBS). BBS memenuhi syarat-syarat FDA, sehingga bisa digunakan dalam pengemasan makanan, kata Pucci. Zat warna ini membentuk kumpulan-kumpulan kecil dalam selaput polimer, yang memiliki luminusensi hijau dibawah sinar UV. Apabila selaput diregangkan atau di remas, kumpulan-kumpulan BBS tertarik menjauh dan molekul-molekulnya berhenti berinteraksi, sehingga menghasilkan luminusensi biru. Perubahan suhu juga mempengaruhi pengumpulan dan perubahan output luminusensi dari selaput ini.

Christoper Weder, seorang polopor dalam polimer cerdas di Case Western Reserve University di Cleveland, US, mengatakan sangat tertarik dengan penelitian ini. "Pucci telah menunjukkan bahwa konsep-konsep umum bisa dikembangkan ke zat-zat warna yang tersedia secara komersial yang dinilai kompatibel dengan makanan, sebuah pencapaian penting dari sudut pandang teknologi," kata dia. Hal ini bisa diterapkn pada bernbagai macam Produk Plastik.

Pucci mengatakan tantangan selanjutnya adalah membuat selaput-selaput komposit yang seluruhnya terbuat dari material-material yang kompatibel dengan bahan makanan, dan selaput-selaput yang memiliki aktivitas lebih luas. "Menurut pendapat saya, masa depan bidang ini bergantung pada formulasi sensor-sensor nanostruktur yang sensitif terhadap berbagai stimuli eksternal," kata Pucci. Lihat Plastic Factories dan Pabrik Plastic.

Sumber:chem-is-try.org

Temukan informasi lainnya mengenai Pabrik Plastik - Plastic Factories - Pabrik Plastic - Kantong Plastik - Produk Plastik - Kantong Plastic - Produk Plastic hanya di Pabrik Plastik&Plastic Factories : Kantong Plastik&Produk Plastik Tangerang pada 88db.com
More aboutTeknologi Kemasan Plastik Cerdas