Showing posts with label laut kepulauan seribu. Show all posts
Showing posts with label laut kepulauan seribu. Show all posts

Kegiatan Penghijauan di Kepulauan Seribu

Posted by anggota member on Wednesday, September 9, 2009

Penanaman Mangrove

Penanaman mangrove dalam rangka Rehabilitasi ekosistem mangrove di Taman Nasional Kepulauan Seribu dalam skala besar dimulai sejak tahun 2005 melalui Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis (Gerhan/GNRHL). Metode penanaman Mangrove yang direkomendasikan di Kepulauan Seribu adalah metode rumpun berjarak. Penggunaan metode ini dilatarbelakangi kondisi alam dan
wisata Pulau Seribu yang berupa pulau-pulau kecil yang sebagian besar tanahnya mengandung pasir dan sekit lumpur sehingga kurang mendukung untuk media tumbuh mangrove.


Metode rumpun berjarak adalah metode penanaman mangrove dengan jarak tanam rapat sehingga menggunakan pendekatan luasan hektar ekuivalen. Satu (1) hektar penanaman mangrove adalah 5.000 batang mangrove pada 10 rumpun/ kotak penanaman yang setiap rumpun berukuran kurang lebih 5 m2 (5 m x 1 m) dengan jumlah 500 batang per rumpun, dan setiap rumpun berjarak 1 meter.


Jumlah bibit mangrove yang ditanam dalam Bulan Bakti Menanam Mandiri ini adalah 1.000 batang. Penanaman dilakukan di Pulau Pramuka dengan menggunakan metode rumpun berjarak, sehingga diperoleh 2 rumpun penanaman mangrove.


Penanaman Lamun


Lamun di Taman Nasional
Kepulauan Seribu tumbuh dalam kelompok rumpun yang kecil-kecil dan tersebar tidak merata, namun kadang juga membentuk suatu padang yang luas dengan jenis homogen ataupun heterogen. Hal ini terkait dengan kondisi fisik substrat dasar perairan Kepulauan Seribu yang tidak stabil karena pengaruh arus dan gelombang. Dari 12 jenis lamun yang dapat ditemukan di perairan Indonesia, 7 jenis diantaranya tumbuh di kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu yaitu : Thalassia hembrichii, Cymodoceae rotundata, Cymodoceae serrulata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, dan Halodule uninervis. Dari 7 jenis tersebut, Thalassia hembrichii , Cymodocea rotundata dan Halodule uninervis merupakan jenis-jenis lamun yang dominan ditemukan di kawasan TNKpS terutama di pulau-pulau pemukiman.


Meskipun diketahui bahwa degradasi padang lamun cukup tinggi, tapi kegiatan penanaman dan pemulihan padang lamun di Kepulauan Seribu belum banyak dilakukan karena keberadaan lamun ini masih kurang bermanfaat langsung bagi masyarakat Kepulauan Seribu. Sampai saat ini, penanaman lamun yang dilakukan di Taman Nasional Kepulauan masih sebatas penanaman untuk penelitian dan atraksi wisata.


Penanaman lamun dalam Kegiatan Bulan Bhakti Menanam Mandiri TNKpS dilakukan di Pulau Pramuka dengan menggunakan metode TERFs. Frame yang digunakan berukuran 1 m x 1m sebanyak 4 unit frame. Jenis lamun yang ditanam adalah Thassia hembricii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, dan Halodule uninervis. Dalam 1 unit frame berisikan 25 tunas lamun per jenis.


Di sisi lain di tempat lain di Kepulauan Seribu digunakan untuk outing berbagai acara. Beragama kegiatan dilakukan termasuk
paintball fun games. Tujuannya untuk permainan meningkatkan kekompakan. Nah apakah Anda tertarik ke Kepulauan Seribu?


http://tnlkepulauanseribu.net


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutKegiatan Penghijauan di Kepulauan Seribu

Peningkatan Potensi Wisata Bahari di Kepulauan Seribu

Posted by jenggot kambing on Friday, August 28, 2009

Pemerintah pusat berniat menghidupkan kembali wisata bahari di Kepulauan Seribu. Namun, usaha itu masih terkendala oleh buruknya infrastruktur dan banyaknya sampah dari daratan. Jumlah pengunjung juga turun drastis.

”Pemerintah pusat berniat menjadikan Kepulauan Seribu sebagai salah satu tujuan wisata internasional. Sebagai langkah awal, pemerintah akan memilih pulau-pulau yang potensial untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata (Thousand Islands),” kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Firmansyah Rahim seusai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Rabu (4/3) di Balaikota DKI Jakarta.

Menurut Firmansyah, pengembangan Wisata Kepulauan Seribu akan dipersiapkan selama sepuluh tahun ke depan. Pemerintah pusat menyediakan dana dalam APBN untuk pengembangan fasilitas dan infrastruktur transportasi agar kawasan itu lebih mudah diakses wisatawan mancanegara.

Bupati Kepulauan Seribu Abdul Rachman Andit mengatakan, Kepulauan Seribu memiliki 110 pulau dan 45 pulau di antaranya punya potensi wisata dan nantinya akan di jadikan Tour Kepulauan Seribu. Sampai saat ini baru 11 pulau yang dikembangkan menjadi pulau wisata.

Sayangnya, kata Abdul, dari 11 pulau yang dikembangkan sebagai pulau wisata, ada empat pulau yang mati suri karena menjadi kotor dan jarang dikunjungi oleh wisatawan.

Pulau wisata yang banyak tercemar sampah dan limbah adalah Pulau Matahari, Pulau Pelangi, Pulau Bira, dan Pulau Pantara. Sedangkan pulau wisata yang masih sering dikunjungi wisatawan Tour Kepulauan Seribu adalah Pulau Bidadari, Pulau Kotok, Pulau Putri, Pulau Sepa, dan Pulau Air.

Sampah plastik dari Jakarta dan sekitarnya merupakan masalah utama yang mengotori pantai-pantai di Kepulauan Seribu (Thousand Islands). Sedangkan pencemaran karbol dari kapal-kapal besar yang hendak berlabuh juga merusak biota laut dan pantai, terutama di Pulau Pari. Pencemaran ini dapat terjadi tiga kali dalam setahun. ”Dulu Kepulauan Seribu memiliki keanekaragaman hayati ketiga terbaik di dunia, sekarang ketiga yang terkotor,” katanya.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Edy Setiarto mengatakan, dari analisis yang pernah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI, ada 25 pulau yang layak dikembangkan sebagai pulau wisata.

Wisata Kepulauan Seribu memiliki daya tarik wisata yang layak dijual dan mudah diakses.Pemprov DKI sebenarnya sudah mulai membangun infrastruktur pendukung, seperti listrik, telepon, bandara, dan dermaga. Namun, infrastruktur itu belum dapat menjangkau semua pulau yang akan dikembangkan sebagai pulau wisata.

Kepulauan Seribu sudah memiliki bandara yang dibangun pada 1990 sepanjang 930 meter. Namun, menara bandara dalam kondisi rusak dan tidak dapat digunakan. Pemerintah akan memperbaiki menara dan memperpanjang landasan pacu di bandara itu menjadi 1.400 meter agar dapat didarati pesawat besar. Dana yang dipersiapkan untuk perbaikan bandara sampai tahun 2011 mencapai Rp 180 miliar.

kompas.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

More aboutPeningkatan Potensi Wisata Bahari di Kepulauan Seribu

Mencapai Tujuan di Kepulauan Seribu

Posted by anggota member on Friday, July 17, 2009

Ada beribu cara menggapai Kepulauan Seribu. Dari Tangerang, Anda bisa menuju Tanjung Pasir. Dari sana tinggal naik perahu ke Pulau Untung Jawa yang terkenal dengan kripik sukunnya dengan ongkos terjangkau. Atau bisa langsung mencarter perahu ke Pulau Rambut dan pulau-pulau arkeologi.

Dari Jakarta Utara, tepatnya Marina Ancol ke Pulau Pramuka Anda bisa naik kapal wisata (speedboat) menuju
Kepulauan Seribu. Lama perjalanan sekitar 1,5 jam. Atau naik kapal cepat Lumba-Lumba Trans Jakarta. Mau yang lebih murah naik ferry sekali sehari dari dermaga 21 Ancol. Waktu tempuhnya tentu lebih lama sekitar 3,5 jam. Dari Tanjung Priok ke Pulau Panggang terdapat transportasi laut dua kali seminggu. Setiap hari Sabtu juga diselenggarakan perjalanan laut dengan jet foil, lebih kurang 1 jam. Dengan perjalanan seperti ini akan menambah pengalaman wisata Kepulauan Seribu Anda.


Kalau senang berpetualang, berangkat saja dari Muara Angke. Dari tempat ini, Anda dapat naik 'ojek laut', yakni kapal kayu yang berfungsi sebagai angkutan umum laut dari Muara Angke berangkat pukul 7 pagi ke Pulau Pramuka, sekitar 3,5 jam. Bisa juga dari Muara Karang ke Pulau Pramuka. Barangkali ini adalah
tour Kepulauan Seribu.


Jika tujuannya memancing, Anda bisa menyewa kapal kayu di Muara Angke atau di Pulau Pramuka. Sewa per kapal tergantung letak perairan dan pulau yang dituju. Tarifnya bisa ditawar.


http://liburan.info

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutMencapai Tujuan di Kepulauan Seribu