Showing posts with label homeschool study. Show all posts
Showing posts with label homeschool study. Show all posts

Fenomena Homeschooling di Indonesia

Posted by jenggot kambing on Wednesday, March 25, 2009

Belajar adalah kebutuhan, bukan hanya bagi si anak, melainkan juga bagi bangsa. Tapi sebagian anak memiliki keterbatasan tertentu untuk bersekolah di sekolah konvensional. Einstein kecil, misalnya, adalah seorang anak dengan keterbatasan tertentu. Sehingga ia dikeluarkan dari sekolah. Agar peristiwa di DO-nya Eintein tidak terulang, maka saat ini mulai tumbuh pemikiran tentang sekolah alternatif. Salah-satunya adalah Home Schooling alias sekolah rumah. Beberapa contoh dari kalangan selebriti seperti Nia Ramadhani, Kak Seto, dan Neno Warisman memilih alternatif ini. (Lihat disini Homeschooling Kak Seto)

Pakar pendidikan, Prof.Dr. Arief Rahman, mengatakan bahwa kelebihan Home Schooling adalah proses belajar yang berdekatan dengan orang tua. Aslinya, yang mengajar Homeschooling memang orangtua, bukan guru privat. Hal ini sesungguhnya sangat mendasar, sangat filosofis. Karena dalam Quran pun dikatakan bahwa orangtua-lah yang bertanggungjawab atas pendidikan anaknya. Dan kewajiban itu bukanlah sekedar membayar SPP, ‘kan? (Lihat Home Schooling Kak Seto)

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa metode Homeschooling bisa menghambat potensi sosial anak. Karena anak diasumsikan akan kurang bergaul, kurang belajar bersosialisasi, kurang belajar menerima pendapat orang lain lain, atau kemahiran bekerja-sama. Asumsi tersebut jelas keliru. Karena anak Home School justru secara khusus didesain untuk belajar dan mempraktekkan bagaimana bermasyarakat secara baik dan benar. Lihat (Home Schooling Kak Seto). School Home adalah kegiatan belajar di manapun, kapanpun, dan dengan siapapun. Namun praktisi homeschooling Harmonis, Nur Adi Setyo mengakui, bagian tersulit dari proses homeschooling adalah pelibatan orangtua. Padahal orangtualah yang paling menentukan keberhasilan homeschooling yang sebenarnya.

“Pendidikan, terutama peletakan dan pembangunan tata-nilai, pada dasarnya berpusat di rumah,” katanya. Karena itu, Home School Harmonis secara berkala mengundang para orangtua selaku mitra pengajar. Biasanya pertemuan berlangsung hari Minggu. Ada anak yang bercita-cita ingin jadi psikolog, misalnya, maka dia merasa tidak perlu untuk belajar kimia dan fisika. Masalahnya, target kurikulum tak dapat diabaikan begitu saja. Maka homeschooling menyiasati dengan model pembelajaran interaktif. (Lihat Homeschooling Kak Seto)

Ketika belajar membuat tempe goreng, misalnya, siswa belajar bahwa kandungan air dalam adonan pembungkus tempe menjadi kering dan habis sama-sekali pada suhu sekian; zat apa yang membuat gorengan menjadi garing, dsb. Sehingga peserta homeshooling akhirnya bisa mengikuti ujian kesetaraan, dan mempunyai ijazah. Itu diakui pemerintah. Contoh lain ketika anak belajar menanam. Orangtua bisa mengajar anak sejak bangun tidur dan kapan pun anak mau belajar. Sehingga belajar bukan lagi merupakan kewajiban melainkan sudah menjadi kebutuhan anak. Mereka mendapat modul dan modul pembelajaran untuk orang tua.Jadi dalam hal ini orang tua terjun langsung. Kalau orangtua kekurangan informasi akademis, mereka bisa panggil tutor. Alokasi waktu bisa lebih banyak, dan belajar sangat menyenangkan buat mereka karena memang didasari oleh kebutuhan. Tapi kalau kedua orangtua bekerja maka lebih baik ke School Home komunitas. Sifatnya tutorial. Dalam hal ini mereka mesti hadir di kegiatan komunitas.(klik Home School Kak Seto)

Pendidikan bukan hanya soal menambah ilmu-pengetahuan di segala bidang, namun ada hal yang perlu juga seperti interaksi dengan kawan-kawan lainnya. Sosialisasi anak-anak homeshooling begitu terjaga (klik Home School Kak Seto). Kita mengajak mereka ke pasar. Kita perkenalkan juga kepada anak-anak pasar. Lalu kita bawa juga mereka ke alam terbuka dan ke rumah singgah. Yang paling penting juga adalah kita memberikan kemandirian, yaitu dalam belajar dan mengambil keputusan. Kita juga memberikan wawasan mengenai kewirausahaan. Jadi sejak dini mereka sudah dilatih bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain.

Di Indonesia ada homeschooling paket A setara dengan Sekolah Dasar (SD), paket B setara Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan paket C setara Sekolah Menengah Atas (SMA). Homeschooling memberikan masing-masing peserta didik kebebasan memilih pelajaran, tapi tidak terlepas dari kurikulum. Karena di ujung sana ada ujian kesetaraan. Seorang remaja yang merasa tidak nyaman di kelas dua sekolah formal, misalnya, dapat pindah ke kelas tiga di homeshooling. Karena berdasarkan prinsip Diknas, homeshooling adalah multientri dan multiexit. Mudah masuk dan mudah keluar. Legalitasnya sudah dijamin pemerintah

Sumber: qnoyzone.blogdetik.com

Temukan informasi mengenai Home Schooling Kak Seto, Home School Kak Seto, Homeschooling Kak Seto, School Home Kak Seto, Homeschooling, Home School, Home Schooling, School Home, Kak Seto dan School Home & Home Schooling: Home School & Homeschooling Kak Seto pada 88db.com
More aboutFenomena Homeschooling di Indonesia

Keuntungan dan Kerugian Homeschooling

Posted by gelasbagus on Monday, March 23, 2009

Pendidikan homeschooling seperti school home kak seto sangat penting bagi kita yang ingin menjadi manusia penuh dengan ilmu. Pada dasarnya pendidikan home school adalah proses dimana kita memperoleh ilmu dengan cara apapun itu, dan pendidikan home schooling kak seto tak hanya melulu berhubungan dengan rutinitas sekolah. Pendidikan bisa juga didapat di luar lingkungan sekolah, seperti dirumah, dalam pergaulan dan berinteraksi sebagai mahluk sosial. Hanya saja pendidikan school home yang notabene didapat di bangku sekolah ini, kini sedikit berubah mengikuti kemajuan jaman dan teknologi. Memperoleh pendidikan homeschooling kak seto dan mengikuti kurikulum yang sudah ditentukan oleh pemerintah, tidak harus datang ke sekolah.
Sistem yang kini sedang berkembang di Indonesia yaitu, home schooling (sekolah di rumah) atau istilah lainnya home education atau home-based learning atau home school. Homeschooling ini sebenarnya sama saja dengan menyerahkan tanggung jawab pendidikan school home pada keluarga atau orangtua yang bersangkutan.
Homeschooling yang artinya sendiri adalah belajar di rumah, sudah pasti melakukan kegiatan pendidikan dalam lingkungan rumah. Ini bukan berarti orang tua saja yang mengajari atau mendidik anak-anaknya, mereka bisa memanggil guru privat yang dirasa cocok untuk mata pelajaran tertentu dan juga bisa melalui pengambilan kursus ataupun les, seperti home schooling kak seto.
Keberadaan homeschooling kak seto sudah diatur dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 1, yang berisikan kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.Dengan adanya aturan tersebut, homeschooling kak seto bukan sebuah sistem pendidikan yang dibuat-buat (rekayasa), karena pada dasarnya keluarga memiliki hak dan kewajiban besar dalam membentuk seorang anak menjadi pribadi yang potensial.
Layaknya sebuah sistem pendidikan home schooling kak seto yang tidak biasa, pastinya belajar dengan cara home school kak seto akan ada plus minusnya. Keuntungan home school kak seto adalah si anak akan mendapatkan fokus perhatian penuh karena hanya dia yang diajari tanpa ada siswa lain seperti di sekolah pada umumnya. Dan ini juga akan mengajarkan si anak menjadi pribadi yang mandiri, tidak ada yang bisa dijadikan teman sekelompok, ia harus berusaha mencari tahu sendiri, hal ini akan meningkatkan daya kreativitasnya. Anak homeschooling akan lebih rentan dari pergaulan yang menyimpang, seperti kebiasaan mencontek, tawuran, dan drugs.
Di balik kelebihan tadi, pastinya ada kekurangan yang harus diwaspadai. Hal yang paling ditakutkan dalam homeschooling adalah, kurangnya kemampuan berinteraksi sosial untuk si anak. Karena itu dibutuhkan komitmen yang tinggi orang tua untuk bisa membantu si anak berinterkasi. Setelah homeschooling seperti di school home kak seto, si anak harus diajak bersosialisasi seperti bermain di lingkungan rumah dengan teman sebayanya, ataupun jalan-jalan ke tempat rekreasi sekaligus mengenalkan tentang dunia luar. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan si anak sulit bekerja dalam team work.
Satu hal lagi yang menjadi kekhawatiran sistem homeschooling, yaitu masa depan si anak dalam memperoleh pekerjaan atau profesi. Karena untuk memperoleh pekerjaan, sudah pasti memerlukan ijazah ataupun sertifikat kelulusan, yang menjadi gambaran sejauh mana kemampuan seorang anak memperoleh ilmu selama ia menempuh pendidikan. Tapi dengan semakin berkembangnya homeschooling di Indonesia, anak hasil homeschooling bisa mengikuti ujian kesetaraan paket A, paket B, dan paket C, yang nantinya bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi. (pk-11)

http://www.hupelita.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di home schooling kak seto | home school kak seto | homeschooling kak seto | school home kak seto | homeschooling | home school | home schooling | school home | kak seto dan
School Home & Home Schooling: Home School & Homeschooling Kak Seto di 88db.com
More aboutKeuntungan dan Kerugian Homeschooling