Showing posts with label foto koleksi. Show all posts
Showing posts with label foto koleksi. Show all posts

Teknik Pengambilan Foto Kegiatan LDK

Posted by anggota member on Thursday, June 25, 2009

Dalam melakukan kegiatannya, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) niscaya membutuhkan dokumentasi. Manfaat dari dokumentasi bisa bermacam-macam, antara lain untuk dilampirkan dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) panitia, laporan ke donatur, untuk dimuat di media (media pers internal maupun eksternal), pameran/ekspo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus, campaign kit rekruitmen, presentasi UKM, dsb. Dokumentasi bisa berbentuk video atau foto. Dan berikut ini adalah beberapa tips dalam pengambilan foto dokumentasi kegiatan LDK:

Follow up:

1. Pastikan ada koordinator yang bertanggungjawab khusus untuk pendokumentasian (
event photography) pada setiap kepanitiaan sebuah kegiatan LDK.

2. Pilih orang yang memang memiliki kemampuan dalam seni
photography ke dalam sie dokumentasi panitia, agar foto yang dihasilkan bagus. Ini adalah salah satu pentingnya LDK melakukan rekruitmen mahasiswa yang memiliki hobi fotografi. Jika tidak ada, carilah yang bisa menggunakan kamera dan mengambil foto dengan baik.

3. Sie dokumentasi harus me-list daftar momen-momen yang akan dipotret. Mulai dari
event photography awal kegiatan, proses kegiatan, hingga selesainya kegiatan. Jangan sampai ada yang terlewat.

4. Ambil foto pada setiap momen dalam kegiatan tersebut. Karena momen
photography itu tidak akan terulang kembali. Khususnya momen-momen bersejarah, misalnya peresmian sesuatu, peluncuran sesuatu, pelantikan, pembacaan sumpah pengurus, penyerahan plakat kenang-kenangan ke pembicara, dsb.

5. Selain itu panitia sie dokumentasi juga harus me-list daftar orang-orang yang akan diambil fotonya. Misalnya ketua panitia, tokoh nasional, tokoh universitas, ADK yang mau "ditokohkan" atau mau diangkat ke publik, dsb.

6. Selain momen dan tokoh di atas, beberapa hal yang juga perlu diambil fotonya, antara lain:

- Gedung/lokasi/rumah tempat kegiatan
- Suasana ruangan
- Suasana audiens/peserta acara
- Suasana kegiatan
- Simbol-simbol LDK, kampus, bendera, spanduk acara, dll
- dsb.

7. Pengambilan foto tokoh tertentu, dengan mengambil sudut/angle sedemikian rupa sehingga latar belakangnya tampak jelas simbol kegiatan. Misalnya berlatar belakang baliho acara kegiatan, spanduk kegiatan, logo kegiatan, bendera, atau bentuk simbol lainnya. Sehingga foto tersebut dapat menceritakan kejadiannya dengan seribu bahasa.

8. Foto kegiatan LDK yang diambil harus bisa menggambarkan bahwa Islam itu identik dengan ketaqwaan, kreatifitas, dan kecerdasan. Sesuai dengan motto situs Hudzaifah.org ini: "Bertaqwa, Kreatif, dan Cerdas", sebagai gambaran bahwa dakwah kampus itu meliputi ranah da'wah, akademik, dan siyasi.

9. Potretlah momen pada saat acara selesai, misalnya foto bersama panitia (atau bisa juga dengan pembicara) dengan latar belakang spanduk acara, baliho, dsb.

10. Gunakan teknik pengambilan foto yang baik. Bisa belajar dari yang jago
event photography service atau belajar dari buku yang memaparkan teknik-teknik foto, karena pengambilan foto bisa bermacam-macam teknik, ada foto jurnalistik, foto artistik, foto dokumentasi, dsb.

11. Kumpulkan
all event photography yang telah diambil dalam satu album. Setiap kegiatan gunakan album tersendiri. Di album tersebut, tulis nama kegiatannya, tanggal, lokasi, siapa yang hadir, dsb. Lebih bagus lagi kalau di-CD-kan, apalagi jika menggunakan kamera digital. Sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan dapat digunakan dengan segera.

Demikian tips singkat ini. Anda juga bisa tambahkan dengan tips lainnya. Selamat memotret.


www.hdn.or.id

Temukan informasi lainnya mengenai
Event Photography ~ All Event Photography ~ Event Photography Service ~ Photography Service ~ Photography hanya di 88db.com
More aboutTeknik Pengambilan Foto Kegiatan LDK

Tips Memotret Bayi

Posted by Sate Ayam on Thursday, December 4, 2008

Untuk menghasilkan foto yang baik tentang bayi, tuntutan teknis memang tidak begitu tampak, karena kesulitan utama yang dihadapi lebih pada hal-hal nonteknis. Berikut beberapa tips menghadapi suatu pemotretan bayi agar mendapatkan foto yang baik sesuai misi atau keinginan & sangat cocok dibungkus dengan figura foto ataupun bingkai foto.


a. Bahwa untuk memotret bayi tidak begitu saja dapat segera dilakukan, karena pemotret dan orang tua harus memiliki waktu yang khusus dan cukup sehingga tidak melakukannya dengan terburu-buru. Umpamanya pemotretan dilakukan di dalam studio maka bayi tidak langsung dipotret tetapi diberi waktu untuk mengenal lingkungannya.


b. Pemotretan bayi umumnya berlangsung tidak terlalu cepat, jadi pemotret sebaiknya jangan memaksakan diri dengan waktu untuk segera menyelesaikan sesi pemotretan.


c. Untuk dapat menangkap gerakan-gerakan bayi yang cenderung selalu aktif, gunakan kecepatan rana 1/125 detik atau bila mungkin 1/250 detik (khususnya pada pemotretan di luar ruang tanpa menggunakan lampu kilat). Sedang untuk bukaan diafragmanya, sangat bergantung pada ruang tajam yang diinginkan. Jika menghendaki ruang tajam yang luas gunakan diafragma kecil sehingga hasil foto tetap fokus seandainya pun terjadi pergeseran tempat atau fokus. Pilih pula latar belakang polos untuk membantu menghasilkan foto yang tajam dan baik serta pada akhirnya bisa menjadi hadiah bayi (baby gift) yang akan menjadi kenangan.


d. Untuk pemakaian lensa, idealnya memang menggunakan lensa tele menengah seperti lensa 85 mm atau lensa 105 mm. Akan tetapi juga dapat digunakan jenis zoom seperti lensa zoom 80-200 mm (bila dalam ruangan atau studio), sehingga memudahkan dalam melakukan pembingkaian (bingkai foto).


e. Salah satu kunci terpenting dalam memotret adalah fokus. Maka lakukan pemfokusan pada mata. Ikuti sedikit gerakan untuk membantu follow focus - untuk foto big close-up atau tampilan yang besar, sedikit saja gerakan akan membuat melesetnya fokus bila tanpa diikuti dengan cara memfokus yang baik. Kita tentunya tidak ingin hasil seperti itu menghiasi baby figura bukan.


f. Sekalipun lampu kilat kilatannya tidak berbahaya bagi mata bayi, sebaiknya jangan terlalu dekat menggunakannya. Sebab kilatannya sangat mungkin menjadikan anak takut atau menangis karena kaget, yang berarti akan mengganggu jalannya pemotretan. Untuk itu sebaiknya nyalakan lampu kilat beberapa kali sebelum melakukan pemotretan, agar bayi terbiasa dengan kilatan tersebut.

Tingkat keberhasilan mendapatkan foto yang baik pada pemotretan bayi adalah pada hal-hal nonteknisnya, seperti kesabaran yang memang menjadi hal utama. Karena itu sesungguhnya memotret bayi adalah suatu pekerjaan yang tidak saja menyenangkan tetapi juga mengasyikkan. Mudah-mudahan diperoleh hasil yang berkualitas & kenangan dalam baby figura maupun figura foto menjadi tak terlupakan.

www.mail-archive.com

Temukan Baby Gift, Hadiah Bayi, Baby Figura, Bingkai Foto, Figura Foto hanya di Baby Gift / Hadiah Bayi: Baby Figura - Bingkai & Figura Foto 88db.com

More aboutTips Memotret Bayi