Tips Berbelanja Oleh-Oleh Haji

Posted by jenggot kambing on Wednesday, March 2, 2011

Haji juga manusia. Tentu ada keinginan para jamaah haji, khususnya kaum wanita, membeli oleh-oleh untuk anak-cucu, kerabat maupun tetangga ditanah air. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang di Arab Saudi dengan membuka toko atau sekedar menggelar dagangan di kaki lima yang berjualan aneka barang untuk oleh-oleh para jamaah haji.


Banyak pula kaum wanita yang sengaja membeli perhiasan misalnya kalung, gelang dan anting-anting emas. Harganya memang agak sedikit lebih mahal daripada harga emas di Indonesia. Kosmetik ala Arab juga digemari para jamaah haji misalnya celak, parfum, kutek dan sebagainya. Dalam jual beli hampir tak ada tawar-menawar, tetapi kita orang tetap saja menawar. Penjual biasanya menampakkan wajah kurang butuh kepada pembeli atau tak memerlukan dagangannya laku atau tak membutuhkan uang. Jika penjual sudah mengucapkan kalimat ” Kalam wahid” atau ” Kalam akhir” berarti harga tidak boleh ditawar lagi.

Beberapa tip berburu oleh-oleh haji :

1. Ingat bahwa berat bagasi ada batasnya, jangan terlal banyak membeli oleh-oleh sehingga terjadi kelebihan berat bagasi.

2. Barang yang dibawa ke pesawat, ukuran juga ditentukan, jangan membawa karpet yang panjang,lebardan berat.

3. Jangan terburu nafsu untuk memborong oleh-oleh pada awal kedatangan karena biasanya harga masih mahal.

4. Air Zam Zam jumlahnya juga dibatasi.

5. Beli kurma juga secukupnya agar tak berat ketika dijinjing.

6. Banyak barang serupa yang dijual di tanah air dan juga bagus-bagus misalnya tasbih, sajadah,kopiah haji,dll. Siapkan oleh-oleh ditanah air agar tak terlalu banyak membawa barang dari Arab.

Semoga bermanfaat.

Sumber

More aboutTips Berbelanja Oleh-Oleh Haji

Sir Alex : Pengganti Ku Haruslah Yang Berpengalaman

Posted by jenggot kambing

Di usia yang semakin bertambah, Sir Alex Ferguson sempat menyatakan akan mempertimbangkan untuk pensiun. Mencari pelatih yang pantas untuk mengisi kursi pelatih Manchester United pun juga mulai dilakukannya.

Sir Alex Ferguson masih 45 tahun dan dipenuhi ambisi menggebu-gebu saat mulai menangani MU pada 1986. Dia sebelumnya tidak pernah menjadi pelatih di Inggris. Meski demikian, pelatih asal Skotlandia itu mengingatkan MU tidak boleh lagi bertaruh merekrut pelatih muda seperti ketika merekrutnya 24 tahun silam itu.


Pasalnya, sepakbola modern nan rumit yang memadukan olahraga dan industri merupakan tantangan yang hanya bisa dijawab oleh pelatih yang matang pengalaman alias senior.Menetapkan kriteria adalah salah satu hal yang dilakukan Sir Alex yang kepemimpinannya di Old Trafford memasuki senjakala. Menurutnya, nakhoda Old Trafford seharusnya orang yang memiliki segudang pengalaman pribadi yang cukup mumpuni.

"Jujur saja, saya tidak yakin The Red Devils bisa menjalani kompetisi dengan dipimpin oleh pelatih berusia muda," ujarnya seperti yang dikutip Soccernet.

"Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang membutuhkan banyak pengalaman pdi level teratas. Kami memiliki keuntungan dari 24 tahun pengalaman saya di klub. Karena itu, kami bisa mengatasi semua masalah," tutur pelatih berusia 68 tahun ini.

Sir Alex juga menekankan penggantinya kelak tak hanya harus memiliki pengalaman, tapi juga harus tahu bagaimana mengatasi masalah yang mendapat sorotan publik

"Di Manchester United, Anda tak boleh gampang terkejut. Selalu saja ada yang terjadi di klub dan selalu ada masalah yang harus diatasi.","Saya rasa Anda tak bisa menyanggah kami mendapat sorotan dari publik yang kami tidak nikmati, tapi Anda harus menghadapi situasi ini dan saya rasa kami bisa mengatasinya dengan baik," papar Fergie.

Sumber

More aboutSir Alex : Pengganti Ku Haruslah Yang Berpengalaman

Cara Mudah Belajar Fotografi Secara Ortodidak

Posted by jenggot kambing

Walaupun peralatan kamera sekarang ini telah berkembang begitu pesat, namun sayang belum banyak hasil karya foto berkualitas tinggi, yang bisa disejajarkan dengan karya fotografer dari luar negeri. Meskipun ada karya besar yang dihasilkan fotografer dari dalam negeri sendiri, namun kebanyakan karya tersebut dihasilkan oleh fotografer muka-muka lama yang sudah sangat terkenal dan jumlahnya tetap saja masih dalam hitungan jari. Sebut saja misalnya Darwis Triadi, Firman Ichsan, Oscar Matuloh, Don Hasman, dan sebagainya.


Untuk menggali dan memanfaatkan berbagai subjek pemotretan menjadi karya besar yang dapat disejajarkan dengan karya fotografer kelas dunia, maka bagi pemotret yang ingin serius menekuni bidang fotografi (bukan sekedar bisa memotret dan menghasilkan foto apa adanya), tidak ada cara lain yang harus dilakukan, yaitu berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidang fotografi.

Pengetahuan dan keterampilan itu khusunya dalam teknik potret memotret. Selain itu kejelian dalam melihat sudut pemotretan, sehingga hasil pemotretannya akan berbeda dibanding foto sejenis yang dipotret fotografer lain. Tanpa upaya peningkatan keterampilan tersebut, sulit bagi di fotografer akan berkembang dan meningkat hasil karyanya, walaupun ia memilik peralatan kamera canggih.

Sambil terus melakukan pemotretan, kegiatan membaca dan mempelajari bidang fotografi sebaiknya terus dipupuk. Hal tersebut sangat penting untuk mengetahui perkembangan bidang fotografi yang berkembang sangat pesat. Begitu juga dengan tehnik-tehnik pemotretan yang mungkin saja belum diketahui dan dikuasai

Dari uraian di atas dapat dijelaskan, bahwa belajar fotografi secara otodidak pun bisa menambah keterampilan penguasaan tehnik potret memotret. Masalahnya terpulang pada diri masing-masing fotografer, apakah ia mau terus belarj, atau sudah merasa puas dengan kemampuan yang ada.

Sumber

More aboutCara Mudah Belajar Fotografi Secara Ortodidak