Harajuku merupakan salah satu sentral street style di Jepang yang kini sangat menarik minat anak muda dunia, termasuk Indonesia. Namun Harajuku style tidak sebatas fenomena yang diadopsi oleh kalangan anak muda Indonesia, tetapi banyak permasalahan yang dapat diangkat menjadi topik penelitian yang meliputi sosial, budaya, gaya hidup, gaya busana bahkan estetikanya.
Gal sendiri itu adalah suatu sebutan untuk para cewe-cewe remaja Jepang yang berdandan atau memiliki penampilan yang HEBOH dan cara berpenampilan/berpakaian mereka sering disebut dengan ‘budaya nabrak’.
Pernah dengar tentang Harajuku Style? Inilah yang disebut dengan ‘budaya nabrak’ karena memang cara berpakaian mereka (Gal) tersebut memang ‘nabrak’ atau bahasa mudahnya tidak nyambung dari baju, celana, desain kaos kaki, sepatu, sampai hiasan rambut(biasanya rambut mereka dicat, entah itu pirang, merah, kuning, orange, sampai biru dan ungu) dan banyak sekali ‘aneh-aneh’ di rambutnya misalnya dikuncir 3, 4, 5-9
Harajuku memang terkenal sebagai tempat “nongkrong” orang-orang yang stylish dan fashionable. Gaya Harajuku sendiri merupakan semacam street fashion atau fashion jalanan yang tidak mengenal peraturan.
Tampilan yang bertabrakan antara warna, corak, motif, ukuran, sampai jenis pakaian yang dipakai merupakan ciri khas fashion style yang satu ini. Harajuku style sebenarnya terbagi atas banyak subgaya seperti Lolita, Kogal, Gongaru, Cosplay, Yamanba, dan masih banyak lagi. Seperti apa sebenarnya gaya-gaya tersebut?