Garuda Indonesia bekerjasama dengan China Airlines membidik layanan cargo dari dan ke Taiwan dangan target peningkatan pendapatan sekitar 20%-25% per tahun. Dirut Garuda Emirsyah Satar mengatakan pendapatan maskapai penerbangan nasional tersebut dari jasa cargo sebesar US$150 juta per tahun atau menyumbang 10% terhadap total pendapatan perusahaan. "Kami harapkan pendapatan dari jasa cargo sebesar US$150 juta per tahun itu secara bertahap akan meningkat 20%-25% per tahun,'' katanya di Taipei Taiwan hari ini.Naskah kerja sama bisnis antara dua maskapai penerbangan itu masing-masing ditandatangani Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Dirut China Airlines, Huang-Hsiang Sun di kantor pesat China Airlines Taipei Taiwan.
Menurut Emirsyah, kesepakatn kerja sama itu juga mencakup pelatihan (pilot simulator pilot training coorporation), baik memanfaatkan fasiltas tersebut yang dimiliki Garuda Indonesia maupun China Airlines.Sementara itu, Dirut China Airlines Huang-Hsiang Sun mengatakan melalui kesepakatan kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan trafik antar kedua negara dan terbukanya peluang bagi pengembangan kerja sama kedua maskapai di masa mendatang.
Perjanjian kerja sama itu, lanjutnya, merupakan kelanjutan dari kerja sama code sharing pada rute Jakarta-Taipei-Denpasar. Di mana China Airlines bertindak sebagai operating party yakni maskapai yang menerbangi rute itu, sedangkan Garuda sebagai marketing party atau menjual tiketnya. ''Dalam hal ini Garuda diberi hak menjual sebanyak 45 seat per hari pada rute Denpasar-Taipei dan 30 seat untuk rute JakartaTaipei,'' ujarnya.
Sun mengatakan sekarang ini kerja sama joint freighter Garuda Indonesia-China Airlines untuk tujuan ke Amerika dan dalam waktu dekat juga akan menambah negara tujuan yaitu Australia.
Sumber : tiket-pesawatt.blogspot.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia