Showing posts with label kredit bank. Show all posts
Showing posts with label kredit bank. Show all posts

Minat Konsumen Mengambil Kredit

Posted by gelasbagus on Friday, May 8, 2009

Dua nomor yang lalu ketika saya menulis tentang kredit tanpa agunan (KTA), saya menerima banyak sekali telepon dan surat elektronik dari pembaca yang menanyakan tentang bank mana saja yang menjual produk kredit bank tanpa agunan dari bank kredit. Ini menunjukkan banyaknya minat pembaca untuk mengambil kredit tanpa agunan.

Kredit bank
sebetulnya dibuat untuk memudahkan Anda. Baik dalam membuka usaha, membeli sesuatu, atau mengatasi kebutuhan tertentu atas sejumlah dana. Orang yang tidak punya uang tunai, seringkali bisa membeli sesuatu dengan cara mengambil kredit pinjaman. Kalau Anda harus menabung dulu sebelum bisa membeli suatu barang, mungkin dengan mengambil pinjaman kredit Anda bisa membeli dulu, dan menabungnya belakangan. Hanya saja, menabungnya dalam bentuk membayar ke bank kredit.

Sayangnya sering ada masalah yang muncul dalam mengambil agunan tanpa pinjaman kredit. Orang sering terjebak mengambil kredit pinjaman bank walaupun sebenarnya dia bisa membayar pinjaman tanpa kredit bank secara tunai. Banyak orang berpikir, kalau saya bisa kredit pinjaman tanpa agunan untuk membeli suatu barang, kenapa saya harus membeli secara tunai (walaupun uang tunainya ada)? Padahal sudah jelas bahwa total uang yang Anda bayar bila Anda membeli barang secara kredit tanpa agunan akan lebih besar daripada bila Anda membeli barang tersebut secara tunai. Malah makin lama jangka waktu kredit bank tanpa agunannya, jumlah uang yang harus Anda bayar biasanya akan makin besar.

Anehnya, walaupun demikian, masih banyak saja orang yang mengambil kredit pinjaman tanpa agunan untuk membeli barang walaupun dia punya uang tunainya. Pikiran yang seringkali muncul adalah bahwa dengan mengambil agunan tanpa kredit, seseorang bisa memanfaatkan uang tunai pinjaman bank (yang sudah dia miliki) untuk keperluan lain.
Dari situlah muncul pertanyaan, kapan sih sebetulnya seseorang harus membeli barang secara pinjaman tanpa kredit? Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang kapan Anda harus membeli barang secara pinjaman tanpa agunan, dan kapan Anda harus membeli barang secara tunai.

DUA MACAM NILAI BARANG
D
alam berhutang, ada dua macam barang yang bisa Anda hutangkan. Yang pertama adalah barang-barang yang nilainya menurun, dan yang kedua adalah barang-barang yang nilainya menaik. Contoh barang yang nilainya menurun yang sering kita hutangkan adalah:

1. Kendaraan.
Iya dong, kalau Anda membeli kendaraan dan memakainya dalam jangka waktu ­ katakan ­ enam bulan, maka setelah enam bulan kendaraan tersebut biasanya tidak bisa Anda jual kembali dengan harga yang sama ketika Anda membelinya, tetapi malah lebih rendah.

2. Barang-barang elektronik.
Apakah Anda punya barang elektronik di rumah? Apakah Anda ingat berapa harganya ketika Anda membelinya dulu? Bila Anda ingat, sekarang bisakah Anda jual lagi barang tersebut dengan harga yang sama dengan ketika Anda membelinya waktu itu? Biasanya tidak. Ini karena barang elektronik adalah barang yang mengalami penyusutan juga.

http://www.perencanakeuangan.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Kredit Tanpa Agunan | Kredit Bank Tanpa Agunan | Tanpa Agunan | Agunan Tanpa | Kredit Bank | Pinjaman Bank | Pinjaman Tanpa | Pinjaman Tanpa Agunan | Bank Kredit | Pinjaman Kredit | Kredit Pinjaman dan
Kredit Tanpa Agunan:Kredit Bank Tanpa Agunan&Pinjaman Tanpa Agunan Jakarta di 88db.com
More aboutMinat Konsumen Mengambil Kredit

KTA = Kredit Tanpa Angsuran

Posted by jenggot kambing

Hampir setiap hari saya -seperti halnya Anda- mendapat telepon dari berbagai Bank yang menawarkan kredit tanpa agunan. Produk ini punya nama macam-macam, ada yang menggunakan nama generik seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau Kredit Instan Tanpa Agunan (KITA), ada juga juga yang menggunakan nama yang lebih trendy, seperti Personal Loan atau Loan on Phone.

Bijaklah Dalam Berhutang

Meski punya banyak nama, produk ini tetap sama, yaitu kredit multi guna yang bebas agunan. Pemberian kredit semata bersandar pada credit scoring berdasarkan perhitungan debt burden ratio yang didukung pengecekan ekternal, baik berupa keabsahan identitas dan domisili maupun rekam jejak calon debitur selama berhubungan dengan bank.

Pada dasarnya, Kredit Tanpa Agunan ini punya banyak sekali peminat. Maklum, selain syaratnya mudah, juga karena selalu dibumbui janji-janji proses yang cepat. Namun, banyak yang tidak sadar, betapapun mudahnya Pinjaman Kredit ini, ada harga yang harus dibayar, yakni tingginya suku bunga yang dikenakan pada debitur.

Mengapa mesti tinggi? Jawabnya mudah, risiko Kredit Pinjaman seperti ini sangat tinggi. Dalam istilah perbankan, kredit seperti ini di sebut clean loan. Clean artinya bank tak punya jaminan apa-apa selain reputasi si debitur. Jika debitur default atau gagal bayar, maka bank tak punya second way out berupa jaminan seperti kredit secara umum. Tingginya risiko inilah yang dicadangkan bank dengan memasukkannya ke dalam pricing, yaitu suku bunga yang dibebankan ke debitur.

Karena tingginya suku bunga, maka Kredit Pinjaman model ini biasanya kurang laku bagi orang-orang yang tidak dalam kondisi kesulitan. Sebaliknya, kredit model ini sangat membantu bagi mereka yang sedang desperate untuk mendapatkan uang karena adanya kebutuhan yang mendesak. Karena tingkat suku bunga ini juga, saya tidak merekomendasikan kepada mereka yang ingin ambil kredit karena sekedar ingin membeli sesuatu yang tidak penting, misalnya sekedar mau beli gadget keluaran terbaru. Hasrat konsumtif hanya akan membuat diri kita dalam kesulitan kelak kemudian hari.

Apabila kita memutuskan untuk mengambil Pinjaman Kredit ini, perlu diingat bahwa kita harus memiliki kejelasan tentang sumber pembayarannya. Misalnya, kita bisa menyisihkan dari pendapatan bulanan. Jika kita sudah menghitung dan cicilan tersebut tidak sampai mengganggu cash flow bulanan dan kehidupan sehari-hari, maka boleh-boleh saja mengambil Kredit Bank ini.

Kenyataannya, banyak orang yang tergiur mengambil Kredit Bank ini semata karena tergoda mudahnya proses mendapatkan kredit dan lupa akan kemampuan. Hasilnya adalah kesulitan yang dihadapi. Apalagi ada juga sebagian orang yang memang punya itikad tidak baik sejak awal, alias sengaja mau ngemplang demi penampilan dan life style yang up do date.

Nah, karena bank tak punya jalan keluar lain selain cicilan debitur, maka setiap ada indikasi ke arah gagal bayar, misalnya keterlambatan, bank akan cepat bertindak untuk menagih, biasanya melalui pihak ketiga yang ditunjuk. Pihak ketiga ini sering kita kenal sebagai debt collector.

Karena debt collector ini bukan karyawan bank yang bersangkutan dan biasanya memiliki latar belakang pendidikan yang tidak begitu tinggi, maka cara-cara yang dipakai atau bahasa yang digunakan dalam menagih hutang menjadi kasar dan terkesan tidak sopan.

Sekarang semua terserah kita. Apakah kita mau diumpat dan dimaki oleh debt collector? Jika tidak, maka hati-hatilah. KTA itu akronim dari Kredit Tanpa Agunan, jangan diubah menjadi Kredit Tanpa Angsuran

Sumber: n0vri.wordpress.com

Info Tentang Kredit Tanpa Agunan yang lain dapat di temukan di sini Kredit Tanpa Agunan | Kredit Bank Tanpa Agunan | Tanpa Agunan | Agunan Tanpa | Kredit Bank | Pinjaman Bank | Pinjaman Tanpa | Pinjaman Tanpa Agunan | Bank Kredit | Pinjaman Kredit | Kredit Pinjaman dan Kredit Tanpa Agunan:Kredit Bank Tanpa Agunan&Pinjaman Tanpa Agunan Jakarta pada 88db.com
More aboutKTA = Kredit Tanpa Angsuran