Tips Beriklan Properti Yang Baik di Media Koran

Posted by malamjumat on Friday, December 26, 2008

Sekarang sedang menjamur media pasang iklan online. Namun masih ada yang menggunakan media koran. Meskipun tidak semua pelaku bisnis properti menfaatkan media ini. Namun media koran sampai dengan saat ini adalah media promosi primadona yang menjadi target pemasang iklan para pelaku bisnis properti.

Berikut tips membuat iklan properti yang baik di media koran :

Sesuaikan dengan Segmentasi Pasar
Koran adalah produk. Mereka mempunyai segmentasi pasar yang berbeda-beda. Ada koran khusus politik, khusus kriminal atau koran yang menyasar kepada pembaca umum. Sama halnya dengan produk properti. Tentu mempunyai segmentasi pasar yang berbeda pula. Nah, langkah pertama adalah tentukan koran yang sesuai dengan segmentasi pasar properti Anda. Tentunya jangan pasang iklan properti di media koran yang bergenre kriminal!

Point of Interest

Point of Interest atau pusat apa yang akan Anda sampaikan adalah bagian penting dalam membuat iklan. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh para pembuat iklan adalah menampilkan seluruh keunggulan dalam kotak iklan yang kecil. Dengan huruf besar pula. Sehingga tidak muncul apa sih yang sebenarnya akan Anda tawarkan dan membuat pembaca koran tertarik lebih lanjut.

Contoh ketika Anda memasang iklan rumah tentang membeli produk Anda dengan bonus pergi ke Hongkong. Pertanyaannya jika memang bonus pergi ke Hongkong adalah point of interest dari produk Anda, apakah akan Anda desain dengan huruf kecil-kecil atau huruf dengan ukuran yang sama dengan apa yang ingin Anda sampaikan dalam iklan Anda? Point of Interest wajib Anda tonjolkan untuk membuat orang tertarik dengan produk Anda.

Eye Catching
Eye catching atau obyek yang membuat mata pembaca terkesima. Sangat erat kaitannya dengan point of interest. Adalah bagaimana caranya mata pembaca langsung tertuju dengan iklan rumah/properti Anda tsb. Bayangkan dalam satu halaman koran, begitu banyak iklan. Maka iklan Anda musti menonjol dibandingkan dengan iklan lainnya.

Caranya sebenarnya gampang untuk membuktikan bahwa iklan properti Anda cukup eye catching atau bukan. Cetak iklan properti Anda sesuai dengan ukuran aslinya, tempelkan pada koran di mana Anda akan memasang iklan. Lakukan tes kepada beberapa karyawan Anda, tanyakan apakah iklan Anda cukup menarik atau biasa-biasa saja. Tentunya tidak akan kalah dengan media promosi online.

Komposisi Tulisan dan Gambar
Tidak mudah memang menampilkan semua isi iklan. Walaupun sekarang banyak media pasang iklan gratis tetapi yang penting adalah iklan Anda menjadi tertarik bagi orang lain. Nah, komposisi tulisan ini juga berkaitan erat dengan point of interest dan eye catching. Jika semua font tulisan Anda sama besarnya, Anda akan kehilangan point of interest. Ketika gambar Anda tonjolkan tidak diimbangi dengan tulisan, pesan Anda akan hambar.

Buatlah beberapa model komposisi tulisan dan gambar dan bandingkan satu sama lain dan bandingkan dengan iklan properti yang terbit saat itu. Sampai Anda bilang mak nyuss, maka iklan properti Anda, layak untuk ditayangkan.

Penempatan Iklan

Penempatan iklan kadang tidak tersentuh oleh para pelaku bisnis properti. Seringkali jika materi iklan sudah ok, kemudian diserahkan kepada media koran. Bagian pemasangan iklan di media koran sebenarnya tidak paham benar apa yang ingin Anda tampilkan dan dimana akan ditampilkan. Alangkah baiknya jika Anda memberikan pesan kepada bagian desain di media koran tersebut untuk menempatkan iklan Anda pada posisi tertentu yang Anda inginkan.

Posisi yang biasa digunakan adalah pada halaman ganjil dan terletak di bagian paling bawah. Kecuali jika budget promosi Anda cukup besar, letakkan saja pada halaman depan atau belakang. Ini sangat berkaitan dengan eye catching. Cara mengujinya pun sama.

http://aryodiponegoro.wordpress.com

Temukan Iklan Rumah, Iklan Properti, Pasang Iklan Gratis, Pasang Iklan Online, Media Promosi Online hanya di Iklan Rumah & Properti: Pasang Iklan Gratis & Media Promosi Online 88db.com

More aboutTips Beriklan Properti Yang Baik di Media Koran

Tips Membuat Foto Produk Sederhana

Posted by sabuk item

Trik sederhana dengan modal peralatan sederhana untuk foto produk/photo product bisa di search dengan Google dengan memakai kata kunci "DIY+product+shot". Istilah DIY di luar sana sangat populer yang artinya adalah "Do It Yourself" atau peralatan yang dapat kita buat sendiri. Trik fotografi product sederhana yang lumayan membantu, misalnya ketika Anda ingin memasang iklan barang-barang yang hendak dijual tentu saja hasil photo produk tersebut dapat mempengaruhi minat calon pembeli (oleh sebab itu fotografer foto product iklan memiliki bayaran yang lumayan, bahkan sangat menggiurkan :p).

Berikut adalah yang saya coba beberapa hari setelah saya memiliki kamera saya, yang berarti trik ini dapat dilakukan juga oleh para fotografer
photography produk pemula.


Gambar diatas adalah "continuous light" sederhana. Benda dengan bentuk seperti corong yang mengkilap adalah reflektor lampu yang biasa dipasang pada langit-langit ruangan. Gunanya adalah untuk mengkonsentrasikan cahaya lampu pada
fotografi produk, atau dengan kata lain, saya berusaha untuk membuat sebuah lampu sorot sederhana.

Untuk bohlam, saya menggunakan lampu fluorescent. Lampu ini digunakan karena memiliki cahaya "daylight" yang berwarna putih, yang tentunya membuat warna photography product yang difoto dengan sorotan lampu ini tidak akan berbeda jauh, dibandingkan dengan menggunakan bohlam tungsten yang cahayanya berwarna kuning.

Berikutnya yang harus kita sediakan adalah sebuah kotak kardus dengan ukuran tidak terlalu besar, dengan ukuran sisi sekitar 30cm sampai dengan 50cm. Tentunya sisi depan juga dilubangi, agar objek dapat difoto. Saya tidak melubangi sisi kiri dan kanan kardus, karena bagian atas dan bawah kardus tidak saya tutup/lem dan saya meletakkannya dengan memutarnya 90 derajat.


Poin 1 adalah posisi saya meletakkan lampu. Bagian dalam kardus, sisi kiri dan kanan, bisa dilapisi dengan kertas putih atau kain putih (poin 2) jika Anda tidak menggunakan sisi tersebut untuk pencahayaan seperti pada setting yang saya lakukan. Kertas putih ini juga berfungsi sebagai reflektor sederhana untuk meratakan cahaya
fotografi produk di dalam kardus.

Pada poin 3, saya menggunakan kertas HVS ukuran A3 sebagai backdrop/latar belakang. Kertas ini sebaiknya "diletakkan" begitu saja, dan usahakan supaya tidak terdapat lipatan pada sudut kardus agar pada hasil akhir
fotografi product tidak terlihat sudut/dimensi kardus. Kertas HVS dibiarkan melengkung saja. Anda juga dapat bereksperimen dengan backdrop untuk memberikan hasil yang berbeda. Bisa dengan backdrop yang berwarna kontras dengan objek, ataupun backdrop bermotif untuk mendukung objek foto produk anda.

Jika pada kamera Anda bisa dilakukan pengaturan white balance, pilihlah sesuai dengan temperatur lampu yang anda gunakan, biasanya tercantum pada kemasan lampu.

Photo product diatas ini hanya dirotate, crop dan resize fresh from the camera :p dengan setting yang sudah saya sebutkan di atas. Selain itu, belum mengalami pengeditan apapun dengan software pengolah photo produk.

Beberapa catatan:
1. Jika lampu yang digunakan dirasa terlalu terang dan bayangan/pantulan yang dihasilkan benda terlalu "keras", Anda dapat mengurangi cahaya dengan menutup lampu sorot menggunakan kertas kalkir atau dengan kain putih beberapa lapis sampai cahaya yang dihasilkan pas sesuai dengan selera.
2. Karena background putih dan cahaya yang lumayan terang, jika pada kamera Anda bisa dilakukan pengaturan eksposure, tambahkan 1 sampai 2 stop agar gambar yang dihasilkan tidak menjadi gelap. (pada gambar diatas eksposure/Ev dinaikkan +1,3 stop)
3. Jika Anda mencari artikel
foto product sejenis di Google, mungkin Anda akan menemukan artikel yang menggunakan pipa PVC sebagai rangka, menggunakan kain untuk menutup rangka PVC sekaligus sebagai reflektor. Just pick your battle, pilihlah metoda yang menurut Anda paling gampang atau yang Anda sukai. Saya menemukan sebuah artikel yang "hanya" menggunakan kertas yang dilipat, menggantikan kardus (origami studio :D)
4. Sangat disarankan untuk menggunakan tripod, atau kamera diletakkan pada tempat yang stabil yang tidak bergoyang agar hasil
photography produk tidak blur yang dikarenakan oleh getaran tangan (handshake).

Selamat mencoba
photography product :)

http://liusyansen.blogspot.com

Temukan informasi lain mengenai Foto Produk, Photo Product, Photo Produk, Foto Product, Photography Produk, Photography Product, Jasa Photography Produk, Jasa Photography Product, Jasa Fotografi Product, Jasa Fotografi Produk, Fotografi Produk, Fotografi Product hanya di Foto Produk / Photo Product: Jasa Photography & Fotografi Product 88db.com

More aboutTips Membuat Foto Produk Sederhana

Las Dingin = Tambal Fiber

Posted by malamjumat on Wednesday, December 24, 2008

Modifikasi Guidance
Las Dingin = Tambal Fiber

Tidak sedikit jip yang menggunakan fiberglass sebagai bagian dari perlengkapan tubuhnya. Atap menjadi contoh yang paling banyak ditemui, mulai dari Jimny Sierra, Jeep CJ7 hingga Wrangler masih setia menggunakan atap dari adonan resin ini.

Bobot ringan menjadi kelebihan fiberglass, jip menjadi lebih enteng dibandingkan menggunakan atap besi. Namun bukan berarti bagian yang terbuat dari campuran serat kaca ini lantas ‘suci’ dari permasalahan. Retak dan pecah acapkali mendera bagian-bagian yang terbuat dari fiberglass. Untuk membantu pekerjaan kita bisa menggunakan alat mekanik apakah itu dengan melakukan sewa alat/instrument rent maupun alat mekanik sendiri.

Jika lempengan pelat besi pecah atau patah, maka harus dilakukan pengelasan. Begitu pula dengan fiberglass, untuk memperbaikinya harus dilas. Namun bukan seperti pelat besi, pengelasan ini menggunakan fiber sebagai medianya. Kita sebut saja sebagai las dingin, biar mudah diingat. Sebenarnya masalah seperti ini bukan hal yang rumit. Bahkan bisa dilakukan sendiri di rumah. Yang penting kita punya alat yang memadai misalnya alat kalibrasi yang bisa diperoleh dengan melakukan sewa alat atau instrument rent kepada pihak-pihak tertentu.


Bikin Adonan

Buatlah adonan fiber. Campur resin dengan hardenernya. Komposisi 1: 10 menjadi takaran yang paling ideal. Angka 10 merupakan takaran untuk resin, sedangkan 1 untuk hardenernya. Bisa saja komposisi ini diubah, namun perlu diingat bahwa semakin banyak hardenernya, fiber yang dihasilkan akan semakin cepat kering, namun konsekuensinya, fiber menjadi lebih getas. (adonan). Untuk memudahkan pekerjaan bisa menggunakan alat kalibrasi.

Alat bahan
1. Resin fiber
2. Met serat gelas
3. Kuas
4. Gerinda
5. Dempul

Langkah

  1. Gunakan gerinda untuk mengikis bagian yang retak pada bidang fiber tersebut. Bersihkan dan korek bagian yang akan diperbaiki, untuk memberi ruang bagi bahan yang akan digunakan untuk merekatkan dan menutup bidang rusak tersebut.
  2. Hamparkan potongan mat fiberglass pada bagian yang akan direparasi. Lantas oleskan adonan fiber yang sudah dicampur hardener sebagai ‘las dingin’. Ulangi beberapa kali hingga bagian tersebut terlapisi dengan sempurna. Bagian yang dilapisi bahan reparasi akan lebih tebal dari ukuran aslinya.
  3. Tunggu hingga benar-benar kering. Kemudian gerinda lagi bagian yang telah direparasi tadi. Tujuannya untuk meratakan bagian yang terlalu tebal.
  4. Gunakan dempul untuk meratakan bagian tersebut hingga kembali lagi pada kondisi awal sebelum rusak. Haluskan dengan ampelas, lalu lanjut dengan pengecatan.
Jika Anda ingin menggunakan jasa pihak lain atau ingin melakukan penyewaan alat tersebut, bisa menghubungi welding Jakarta. Semoga bermanfaat!!!

www.sjboygroup.com

Temukan Sewa Alat, Instrument Rent, Alat Mekanik, Alat Kalibrasi, Welding Jakarta hanya di Sewa Alat / Instrument Rent: Alat Mekanik & Kalibrasi – Welding Jakarta 88db.com

More aboutLas Dingin = Tambal Fiber