Belajar Lebih Jauh Mengenai Tari Balet

Posted by anggota member on Tuesday, August 4, 2009

Banyak jenis tarian yang ada di Indonesia, bahkan di dunia. Hampir semua tarian, membutuhkan kemampuan khusus dari si pelaku untuk memadukan gerakan dan lagu. Nih, belia kenalin dengan balet (Prancis: ballet), satu jenis tarian yang udah ada di dunia sejak namanya dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama balet). Nah, pada tahun yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan teknis mengenai menari ballet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya tari balet. (id.wikipedia.org)

Di sebuah ruko dikenal sebagai
tempat les ballet di kawasan Taman Kopo Indah II, Bandung, dua orang perempuan muda, serius mengikuti instruksi yang diberikan oleh pelatihnya. Plies, putaran fouettés, et pointe, dan sederet istilah balet lain dalam bahasa Perancis, kudu diingat oleh Stefani Senjaya dan Cindy Senjaya, kakak beradik yang mencoba menekuni tarian yang berkembang sebagai bentuk seni tersendiri di Perancis ini.


"Aku baru gabung selama 3 bulan di
tempat les ballet Marlupi ini. Sebelumnya, enggak punya basic menari atau dance apa pun," kata Stefani, cewek kelas 9 yang sekolah di SMPK 1 BPK Penabur ini. Menurut Ms. Yeni, instruktur balet Marlupi Dance Academy, untuk menguasai tarian jenis ini (misalnya ballet anak) dengan baik, sebetulnya tidak harus dimulai sejak usia balita. "Memulai dari usia dini itu baik, tapi jika di usia belasan masih ingin mencoba, enggak masalah juga. Kelenturan itu bisa dilatih, kok. Menurut pengalaman saya, di umur 10-11 tahun, orang masih bisa kalau ingin belajar atau les ballet." Jadi ballet anak itu sangat bermanfaat.


Lihat aja Stefani, walau enggak mengejar target untuk menjadi penari
ballet profesional, belum terlambat untuk belajar tarian yang meliputi mime, akting, musik, dan tarian itu sendiri. "Saya emang pengen belajar balet klasik dari dulu. Soalnya saya emang seneng yang klasik. Belajar piano pun memilih yang klasik," ucap Stefani yang juga hobi main ice skating.


Di Marlupi Dance Academy sendiri, setiap murid yang ingin belajar atau
les ballet, akan mendapatkan kurikulum yang dibuat oleh Royal Academy of Dance dari London dan Beijing Dance Academy-China. "Semua tingkatan, ada silabusnya. Jadi enggak sembarangan pelajaran yang dikasih, semuanya sesuai dengan kurikulum dari Royal," lanjut Ms. Yeni lagi. Tiap ujian kenaikan tingkat pun, pengujinya bisa saja didatangkan langsung dari London, lho.


Uhm, pada saat latihan aja, udah kebayang tingkat kesulitan mempelajari balet ini, gimana pas lagi ujian ya? Hehe, jangan dilihat dari sulitnya, tapi dari apa yang bisa kamu dapetin jika tekun mempelajari balet. "Balet itu bisa ngebentuk tubuh, jadi badan akan lebih bagus. Lalu, melatih imajinasi kita. Selalu ada roleplay waktu latihan. Plus, jadi lebih peka terhadap musik, terutama musik klasik, musik pengantar balet," ucap Ms.Yeni.


http://newspaper.pikiran-rakyat.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang

{ 0 comments... read them below or add one }