Showing posts with label tas etnik jogja. Show all posts
Showing posts with label tas etnik jogja. Show all posts

Kerajinan Tas Etnik Khas Jogyakarta

Posted by jenggot kambing on Wednesday, August 19, 2009

Tas-Tas Etnik perempuan aneka model dan ukuran buatan Ferry ini diakuinya menuntuk kreasi-kreasi yang dinamis, dan berubah-ubah. Kompeteter tak bisa dipandang sebelah mata, walaupun disadarinya tas Gendis senantiasa menjaga kualitas Tas dan tampilan secara keseluruhan. Ia memaklumi, dalam urusan contek-mencontek model, Indonesia memang kandangnya.

Karena itu, ia kemudian tak peduli sikap orang lain yang melakukannya, meskipun tetap ada langkah-langkah yang disiasatinya, seperti mendaftarkan hak paten. “Itu pun hanya sebagian, tidak semua jenis produk. Selanjutnya saya harus banyak bermain di kreasi. Kalau dicontek, ya kreasi (yang baru) lagi, “ papar lulusan Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada ini.

Soal ide kreasi Tas Etnik Jogja, banyak hal yang bisa mengilhaminya. Ferry yang sejak lama hobi membuat kerajinan Tas Etnik ini, bisa cari ide lewat majalah, internet, produk-produk baru dari luar negeri, dan inspirasi lannya yang seirama dengan tren mode yang sedang disukai masyarakat. Dari tas-tas modern itu kemudian dikembangkan dengan memperkaya unsur naturalnya. Yang menjadi tantangan juga adalah tersedianya bahan-bahan produksi tas tersebut, seperti rotan, mendong, bambu, dan lainnya. Bahan itu sebetulnya bukannya sulit.

“Asal ada duit, mereka (pedagang/pemasok bahan segera mengambil, “ tutur Ferry, lalu ditambahkan, yang paling memprihatinkan adalah sikap pesaing dalam mematok harga. Mereka bisa jual lebih rendah untuk produk sejenis. Namun, dengan bertahan pada kualitas dan kecepatan kreasi, Ferry tetap optimis. Produk Tas Etnik Murahnya ternyata disukai, terutama belakangan ini pembeli mancanegara terus bertambah.

Menurut Ferry, bermacam bahan tas yang diproduksi didatangkan dari pelbagai daerah atau di sentra-sentra material itu dihasilkan. Rotan, misalnya, ia banyak mendatangkan dari Jepara, Cirebon. Kadang rotan itu sudah dianyam untuk tas sesuai desain yang dipesannya, sehingga ketika di tangan Ferry, bentuknya boleh dikata seperti tas setengah jadi. Selanjutnya di ruang produksi, tinggal memasuki proses finishing. Misalnya, perlu dipadu dengan kulit untuk tali, penutup, dan dompet bagian luarnya. Atau aplikasi hiasan sulam untuk tas yang dibuat dari anyaman mambu maupun mendong (Jual Tas Etnik).

Omset produk Tas-Tas Etnik Jogja Gendis ini tidak bisa dipastikan, tapi per bulan antara Rp 50 juta – Rp 100 juta. Jumlah tas yang diproduksi ribuan yang terdiri bermacam jenis bahan, baik tas kulit, rotan, mendong, bambu, palm, agel, dan paduan di antara jenis-jenis bahan tersebut. Order pesanan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri, seperti Jepang, Spanyol, dan beberapa negara Eropa lainnya, serta Amerika Serikat.

Tiap negara punya selera beda. Jepang sering memesan Tas Etnik Murah ini yang berbahan dominan dari rotan, sedangkan Amerika suka memesan yang terdiri bermacam jenis bahan Ia pernah terima order dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar, 10 ribu Tas. Pembeli rutin atau pelanggan khusus memang belum ada, namun para pembeli dari luar negeri itu bisa diharapkan kehadirannya. “Mungkin merek terus menjajaki, “ kata Ferry Yuliana

matabumi.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutKerajinan Tas Etnik Khas Jogyakarta

Bisnis Kerajinan Tas Etnik

Posted by anggota member on Friday, August 14, 2009

Keragaman hayati, atau kekayaan jenis tanaman di Indonesia, termasuk pula jenis satwanya, bisa mewujud dalam berbagai jenis kerajinan yang menarik setelah diolah melalui proses yang kadang cukup lama. Kerajian yang banyak digarap dengan ketrampilan tangan akhirnya menjadi barang yang tidak hanya bernilai seni, tapi juga sebagai produk yang ramah lingkungan.

Khusus tas perempuan yang dibuat dari bahan-bahan alami di dalam negeri ini, di tangan Ferry Yuliana menjadi asesoris yang menarik dengan sentuhan modern namun unsur etniknya tetap dominan. Paduan warna
tas etnik yang serasi, kontras, maupun monokromatik. Hiasan-hiasan yang menyiratkan elemen-elemen modern kekinian, kadang disandingkan dengan warna alami bahan yang ditampilkan apa adanya, atau sekadar dipoles tipis dengan warna natural.


Penggarapan
tas etnik pun mengedepankan kualitas, seperti penjahitan, dan kerapiannya. Tak hanya tampak dari luar, tapi bagian dalam tas juga dibuat sama bagus dan rapi. “Mungkin bagian dalam dari tas-tas saya ini yang cukup membedakan dari produk sejenis di pasaran, “ kata Ferry sambil memperlihatkan bagian dalam tas-tas buatannya. Ciri khas tas etnik murah menjadi hal penting.


Tas-tas perempuan berbahan alami ini semula memang Ferry sendiri yang membuat. Enam tahun lalu, Ferry baru membuka usaha kerajinan tas perempuan ini dengan merk Gendis. Semua berawal dari hobi, katanya. Ia sejak kecil senang membuat aneka kerajinan terutama tas, Dari hobi itu ternyata banyak yang menyukai tas-tas buatannya sehingga ia bertekad untuk memajukan usahanya ini.
Tas etnik murah menjadi cirri khas.


“Saya cenderung ke pasar
jual tas etnik lokal karena cukup potensial, “ papar Ferry, lulusan Kedokteran Gigi tahun 1990 ini. “Awalnya melayani pasar lokal saja. Tapi seiring berjalannya waktu, sekarang malah terbalik, mulai dilirik pasar luar. Pesanan dari luar negeri malah lebih banyak, “ tambah Ferry yang sempat melakoni praktek sebagai dokter gigi di sebuah Puskesmas di Yogyakarta.


Kini, dengan makin berkembangnya usaha
jual tas etnik, Ferry tak lagi bekerja sesuai pendidikan profesinya, tapi bersama suaminya, Endro Pranowo, sarjana psikologi UGM menekuni usaha kerajinan tas etnik jogja. Mereka punya pegawai tetap 10 orang, sedangkan pegawai tidak teap bisa puluhan orang lagi, sesuai banyaknya order.


Jika pasar luar negei mulai menyukai, menurut Ferry, tentu ada alasannya, yakni, semua bahan-bahan
tas etnik jogja buatannya merupakan material pilihan, kulitnya asli, dan dikerjakan dengan jahit tangan yang rapi. Ruang produksi, memang di tempat usahanya di daerah Gamping, Sleman, namun elemen-elemen lain yang terkait dengan produk kerajinan tas bisa tersebar di pelbagai daerah, sesuai potensi daerah bersangkutan.


www.matabumi.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang
More aboutBisnis Kerajinan Tas Etnik